Twenty One

18.5K 1.6K 73
                                    

Masih gue tungguin
Vote cepet.

⚠️⚠️

Full NC!

•••

Hidung kecil haechan mengernyit kuat kala aroma dingin musk bercampur segarnya kayu basah khas pepohonan hutan menggelegar begitu memijakki rumahnya. Haechan semakin berdebar setiap melangkah, perasaannya makin cemas tak menentu.

Sepi. Tidak ada siapapun dirumahnya, padahal pagi tadi masih tersisa beberapa maid yg bertugas membuat sarapan. Lalu dimana mereka sekarang?

Omega membawa pijakkan kakinya menghampiri kamar jaemin yg masih tertutup sama seperti terakhir kali dilihatnya sebelum ke kampus. Baunya makin kuat, kepala haechan mendadak pening luar biasa.

Meski bersusah payah, si manis tetap mengetuk pintu putih didepannya.

Tok! tok!

“Jaemin?? Apa kau ada didalam? Aku sudah pulang.”

Tidak ada jawaban membuat kening si omega berkerut heran. Tak berselang lama keterdiaman haechan, ia dikejutkan oleh suara geraman berat diiringi suara seperti barang jatuh yg berasal dari kamar sang alpha.

Pikirannya langsung memikirkan yg tidak tidak.

“Buka pintunya jaem!! Apa yg terjadi didalam?!”

Omega makin panik. Ia berpikir jaemin ingin mengakhiri hidupnya sendiri didalam sana. Apalagi sempat tercium feromon putus asa dari balik pintu besar adiknya itu.

Gedoran makin brutal, haechan memukul mukul pintu besar tersebut. Ia juga berteriak memanggil manggil nama jaemin agar mendengarkannya.

“JAEMIN DENGARKAN AKU! JANGAN MELAKUKAN HAL KONYOL! KAU MASIH MUDA! MASA DEPANMU PANJANG, JANGAN MEMBUAT PAPA MENYESAL MEMBESARKANMU!! BUKA PINTUNYA JAEM!!"

Ceklek...

Omega langsung terdiam. Kepanikkannya barusan langsung menghilang digantikan raut cengo disaat pintu lebar dihadapannya terbuka begitu haechan memutar knocknya. Jadi pintunya sedari tadi tidak dikunci?! Lalu apa gunanya menggedor layaknya orang gila seperti tadi?!

Dengan jengkel, omega menendang kecil benda keras tersebut. Sedetik kemudian ia kembali tersadar.

Uhh, Pekat sekali. Seputus asa itukah alpha menyebalkan ini?!

Haechan memberanikan diri masuk, walau langkah kakinya terasa berat. Jantungnya memompa dengan cepat. Ia tidak tahu apa yg sedang adiknya lakukan didalam sana, yg pasti dipikirannya saat ini jaemin ingin melukai dirinya.

“Omega?”

Haechan menegang. Ia melihat jaemin meringkuk dikasur dengan tangan terikat pada masing masing penyangga ranjang. Wajah yg biasanya tengil menyebalkan kini sudah kacau. Rambut yg selalu tertata rapi, sekarang acak acakkan. Yg sialnya malah menambah kadar keseksiannya! Ukhh..

Jaemin menatap lurus kearahnya. Raut wajah yg terkenal angkuh sekarang terlihat amat tersiksa. Belum sempat haechan menelisik kondisi si adik, netranya harus teralihkan pada sesuatu yg sudah tegak menjulang diantara selangkangan pemuda itu. Pipi haechan seketika memerah karena sempat memandang kesana.

PEPROMENO [NAHYUCK VERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang