Sixteen

11.8K 1.2K 26
                                    

Double up nih, vote dua duanya jgn lupa^^

•••

Chenle menenteng sebuah kantong plastik di tangannya, begitu juga dengan renjun yg berada di samping omega itu.

Setelah membeli beberapa bawaan, kedua omega tersebut segera pergi dengan memesan taxi.

Didalam mobil, si pemuda china menoleh pada sang sahabat. “Kira kira haechan ada dirumah tidak ya? Kan konyol sekali bila sudah tiba disana ternyata si punya rumah tidak ada.”

Renjun membenarkan kantong di pangkuannya. “Yasudah mau bagaimana lagi? Yg pasti kita harus memastikan dulu haechan ada atau tidaknya.”

Manggut manggut saja, chenle kembali menjelajahi sosial media dengan benda pipih di tangan. Memilih bermain ponsel sebelum sampai di tujuan. 

“Terima kasih pak.”

“Sama sama.” Setelahnya mobil taxi itupun segera melesat meninggalkan kedua omega tersebut.

Baru saja tiba didepan gerbang rumah kediaman Lee, chenle dan renjun dikejutkan oleh kedatangan orang tak disangka.

Alis chenle berkerut mendapati ekspresi datar jaemin didepan mereka. Alpha muda tersebut juga diam sembari memperhatikan kedua omega yg tak asing baginya itu berdiri di depan gerbang rumahnya.

“Jaemin?” Suara renjun menyapa terlebih dahulu. Melayangkan senyum manisnya yg dibalas kebungkaman oleh jaemin.

“Apa yg kau lakukan disini?” Akhirnya satu pertanyaan keluar dari mulut chenle setelah selesai memindai si adik tingkat. Bukannya bagaimana, terlalu klise jika alasan jaemin hanya berjalan jalan di sekitar sini karena letak kediaman keluarga haechan tidaklah bisa dikatakan dilalui sembarang orang. Karena setahu mereka didepan komplek mewah ini begitu dijaga orang suruhan jaehyun.

Jaemin yg ditanyai demikian merasa bingung, bukankah dia yg semestinya bertanya?

“Pulang, apalagi? Mata kuliahku sudah selesai.”

“Rumahmu dekat disekitar sini kah?? Dimana? Sebelah mana beri tahu aku! Setahuku tidak ada lagi sebuah perumahan setelah rumah ini.” Chenle memicingkan matanya tajam, menilik jaemin dari atas kepala hingga ujung kaki.

Apa alpha ini sedang berbohong? Pulang?! Alibi macam apa itu! Apa jangan jangan jaemin berniat jahat pada keluarga Lee? Atau dia seorang perampok?!

“Kau orang jahat ya?! Mengaku cepat sebelum ku telfon polisi!”

Alpha memutar matanya jengah. Apa yg ada dipikirkan omega pucat dihadapannya ini?! Memangnya ia setidak punya kerjaan itu apa sampai mau berbuat yg tidak tidak terhadap keluarganya sendiri?! Konyol.

“Lebih baik kalian pergi. Aku bukan orang jahat atau semacamnya. Kalian salah paham, ini rumahku. Aku ingatkan jangan sembarang menuduh jika tak ada bukti.”

Dengan santainya jaemin mengabaikan dua omega yg terdiam, kemudian memanggil satpam untuk membukakan pintu gerbang menjulang tersebut.

“Maaf tuan muda tadi saya kebelakang dulu mau buat kopi sebentar.” Dehaman jaemin berikan, ia sedang malas berbicara.

Pintu gerbang sudah terbuka, tanpa berlama lama jaemin segera melangkah masuk menghiraukan bahwa masih ada orang disana yg tengah menatapnya shock.

Sementara chenle dan renjun saling pandang. Keduanya mendadak tergugu ketika ucapan si satpam semakin menguatkan penjelasan jaemin barusan. Apa benar ini rumah alpha itu? Yang berarti haechan mengenal betul sosok alpha yg selalu ia hindari topik pembahasannya tersebut.

PEPROMENO [NAHYUCK VERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang