002

2.4K 101 0
                                    

"Senjaaa" Panggil Dikta.

Senja yang sedang menggunakan skincare malam pun melirik sinis Dikta. "Paan, Manggilnya biasa aja dong!" Sewotnya menjawab.

Dikta terkekeh. "Sensi banget, Lo!"

"Gue lagi dapet, Jadi wajar aja" Jawab Senja melanjutkan kegiatannya.

Dikta menghampiri Senja. "Lo nggak bisa boongin Gue! Jadwal tamu bulanan Lo kan bukan Minggu ini, Lo kira Gue nggak tau apa!" Dikta mengelus bahu Senja dengan pelan-pelan.

Senja langsung menggeliat kan badannya risih. "Sok tau! Tangan Lo awasinn"

"Lo sebenernya nggak usah skincarean, Lo itu udah cantik!" Celetuk Dikta melihat wajah Senja dicermin.

Senja mengalihkan tatapannya, Pipinya bersemu mendengar ucapan Dikta. "Buaya darat!"

"Ayo, Jaa"

Senja mengeryit bingung. "Ayo ngapain? Lo mau ngajak Gue jalan-jalan?" Senja beranjak dari posisi awalnya, Ia mengambil Hp dan berbaring dikasur.

Dikta mengikuti Senja, Ia mendudukan dirinya disamping Senja. "Bikin Dikta junior!"

Senja melototkan matanya dan menggeplak tangan Dikta. "Ckk, Gue lagi dapet Diktaaa"

"Bohong! Ayolah, Jaa. Dosa nolak Suami" Dikta langsung berbaring diatas tubuh Senja.

"Diktaaa, Lo berat anjirr. Minggir nggak!" Senja berusaha menjauhkan tubuh Dikta, Tapi usahanya tidak ada hasil apapun.

Dikta menelungkup kan wajahnya dicuruk leher Senja. "Mau ya?"

Senja menggeleng. "Nggak! Mending Lo tidur, Lo pasti capek kan?" Ujar Senja.

"Gue perkosa Lo aja kalau gitu!"

"Anjing" Senja mengumpat mendengar ucapan Dikta.

Dikta mengigit leher Senja dengan kuat.

"Awss, Lo apa-apaan sih! Sakit anjir" Senja mengangkat kepala Dikta dengan paksa, Ia langsung mengusap-usap lehernya yang terasa sakit.

"Gue masih kecil, Ta! Jangan macem-macem, Gue aduin ke Bunda Lo!" Ancam Senja.

Dikta malah tertawa. "Aduin aja! Palingan yang dimarahin Lo, Itukan emang tugas Istri"

Senja mencebikkan bibirnya. "Ckk, Diktaaa" Rengek Senja.

Cup!

Dikta mencium bibir Senja gemas. "Lo kok gemesin! Padahal dulu ngeselin banget, Suka usil sama Gue"

Senja langsung mengusap bibirnya. "Nggak mau! Pokoknya Gue nggak mau, Titik!"

Cup!

Dikta langsung mencium bibir Senja lagi, Kali ini Ia melumatnya. Ia tersenyum puas melihat wajah Senja yang, Tertekan? Mungkin.

"Gue perkosa sekarang ya, Ja?"

.....

"Kalian mau pindah kerumah kapan?" Tanya Arumi- Bunda Dikta, Sekarang mereka tengah berkumpul di rumah Arga- Ayahnya Dikta.

"Nanti sore aja, Bun" Jawab Dikta.

"Rumah siapa?" Tanya Senja kepo.

Dikta mengelus puncak kepala Senja. "Rumah Gue, Ja! Gini-gini Gue udah punya rumah. Masak udah nikahin anak orang masih miskin"

Arumi menggeplak punggung Dikta lumayan keras. "Sombong nya!"

Dikta menyengir. "Ngasih tau aja, Bun. Nggak niat sombong kok" Sangkalnya.

"Idihh, Gue juga punya!" Sahut Senja.

Lea- Mama Senja menyahut. "Mana ada? Kamu jajan aja pake uangnya Papa"

"Punya ya! Kan katanya milik Suami milik Istri juga" Jawab Senja.

Semua yang ada disana tertawa. "Ihhh, Tapi bener kan!"

Dikta mengecup pipi Senja. "Iya, Ja. Buat Lo semua!"

Senja mengusap pipinya sambil tersenyum malu, Pipinya memerah.

.....

Follow akun Instagram : @mi.loee

"Sok cool! Aslinya padahal tengil banget"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sok cool! Aslinya padahal tengil banget"

Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang