"Ayok cepetan!" Malam ini Senja terlihat bersemangat, Tentu saja! Malam ini Ia akan menghabiskan uang Dikta.
"Sabar sih! Semangat banget buat ngabisin uang" Dikta menatap Senja sedikit tak rela.
Senja tertawa mendengarnya. "Hahaha, Lagian kan yang nawarin Kamu sendiri. Aku nggak salah dong?!"
Dikta berdehem malas, Baiklah kali ini Ia akan menuruti perintah Ratunya dulu. Setelah itu Ia akan menghabisi Ratunya sampai pingsan, Canda!.
"Pake syalnya!"
Senja menggeleng. "Nggak mau, Sumpek banget. Udah pake jaket tebel juga" Ucapnya menolak.
Dikta mengambil syal warna abu-abu yang masih dikoper, Ia berjalan menghampiri Senja yang sedang duduk di sofa kamar hotel. "Ngapain?" Tanya Senja heran saat Dikta menyodorkan syalnya.
"Pake!" Jawabnya.
Senja menghela nafasnya. "Kan tadi udah bilang kalo Aku nggak mau pake syal!" Jelasnya.
Dikta melilitkan syal tadi dileher Senja dengan paksa. "Dibilangin dingin, Ngeyel banget! Sakit tau rasa" Ucap nya menggerutu.
"Paan sih, Gaje"
"Apa-apa dibilang gaje mulu! Heran" Dikta berucap itu saat mendengar omongan Senja.
"Ck, Bodo amat! Ayok ah, Keburu malem banget. Jangan sampe ini gagal gegara Kamu doang"
.....
Senja tersenyum takjub melihat pemandangan indah yang ada didepannya. "Diktaaa!" Seru Senja senang.
Dikta tersenyum tipis melihatnya. "Kenapa? Suka nggak, Yang?" Tanya Dikta sambil merangkul pinggang Senja.
"Suka bangett, Ayo naik ituu!" Senja menjawab sambil menunjuk Lift Ski yang menggantung.
Dikta mengangguk mengiyakan, Ia menuntun Senja kewahana tadi. "Ayo"
Dikta tertawa pelan saat melihat butiran salju yang mengenai wajah Senja, Ia mengusap-usap nya pelan. "Hapus dulu! Dingin kan?" Ucap Dikta sambil bertanya.
Senja mengangguk. "Peka juga, Kirain bakal dibiarin" Ucap Senja melihat wajah Dikta yang ganteng.
Cup!
Dikta mencium hidung Senja. "Emang peka, Kamu aja yang nggak peka" Ucapnya tertawa pelan.
Senja memberi tatapan peringatan. "Jangan mancing ribut ya, Taa!" Ucap Senja tegas.
Dikta menyengir. "Hehehe, Enggak. Yang! Becanda, Buruan naik dulu" Ucapnya sambil menyuruh Senja menaiki Lift Ski tadi.
Saat Dikta akan duduk disamping Senja, Dengan segera Senja mencegahnya. "Duduk depan aja!" Ucapnya.
Dikta menggelengkan kepalanya. "Nggak mau, Mau nya sama Kamu!" Ucapnya menolak.
"Ckk, Cuma depan situ aja"
Dikta tak mempedulikan nya, Ia malah duduk disamping Senja tanpa ada batasan.
Senja memberi tatapan kesalnya. "Nempell mulu! Bisa nggak sih, Sehari aja nggak nempel-nempel?" Tanya Senja heran.
"Nggak bisa, Yang! Kan kita satu paket, Nggak bisa dipisahin" Ucapnya, Ia menarik Senja semakin dekat dengannya. Tangannya memeluk pinggang Senja.
Senja akhirnya hanya pasrah saja.
"Dingin, Yang?" Tanya Dikta saat melihat Senja mengusap-usap tangannya.
"Hmm, Dikit"
Dikta mengambil tangan Senja, Ia mengusap-usap nya menggunakan tangan besarnya. "Anget?" Tanya nya.
Senja menaruh kepalanya dipundak Dikta. "Hmm, Abis ini masih main lagi kan?" Tanya Senja.
Dikta mengangguk mengiyakan. "Tapi jangan lama-lama, Udara nya makin dingin!"
Cup!
Mata Dikta melotot kaget saat dengan tiba-tiba Senja mencium bibirnya. "Yang?"
Sedangkan Senja tertawa pelan melihat reaksi kaget dari Dikta.
"Ulangi, Yang lama lagi bisa nggak?!"
.....
Follow akun Instagram : @mi.loee
"Banyak gaya!, Tapi ganteng juga ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE
Genç KurguKalian udah bisa pesen novelnya di shoope: @Firaz Media Link SHOPEE : https://shp.ee/acrirwx 📌Follow dulu sebelum baca!📌 📍NO PLAGIAT! 📍 Follow akun Instagram : @mi.loee Ramein ceritanya gess. ..... Oke, Sesuai judulnya. Cerita ini menceritakan k...