026

732 19 0
                                    

"Dikta mau Ess" Rengek Senja sambil bergelayut manja dilengan Dikta.

Mereka sedang berjalan di pinggir pantai, Menikmati semilir angin yang terasa menyejukkan disore hari ini.

Dikta menggelengkan kepalanya menolak. "Ck, Dibilang jangan! Bandel banget, Udah tau udara dingin. Lagi hamil juga noh!" Tolak Dikta sambil menggenggam tangan Senja erat.

Senja yang mendengar penolakan dari Dikta mengerucutkan bibirnya kesal. "Ihh, Sekali aja. Boleh ya? Kan Aku jarang minum es" Bujuk Senja.

Dikta menaikkan alisnya satu. "Kamu emang nggak minum es, Tapi minum air dingin! Sama aja kan? Hmm" Dikta berucap sambil menatap mata Senja dalam.

Senja dengan kesal mengalihkan pandangannya. "Beda" Ucapnya ketus.

Dikta menghela nafasnya pelan. "Nurut ya?"

Senja mendongak menatap Dikta, Lalu menggeleng kan kepalanya. "Mauu essss" Rengeknya sambil menggoyangkan lengan Dikta. "Plisss, Terakhir deh. Pengen banget ess kelapa, Diktaaaa" Lanjut Senja merengek.

Dikta memejamkan matanya. "Oke, Terakhir ya? Awas aja kalo besuk minta lagi, Nggak bakal Aku kasih" Final Dikta.

Senja menyunggingkan senyum bahagia nya, Akhirnya! Tak sia-sia Ia membujuk. "Aaa, Makasih Diktaa" Sangking bahagianya Senja tanpa sadar memeluk Dikta, Ditengah-tengah kerumunan orang-orang yang sedang berkunjung juga.

Dikta tersenyum tipis. "Udah, Diliatin tuh. Nggak malu, Emangnya?" Ucap Dikta yang menyadarkan Senja.

Senja langsung melepaskan pelukannya. "Hehehe, Yaudah ayo sekarang belii" Ujar Senja dengan semangat.

Dikta mengangguk pelan. "Jangan lari! Sini gandengan" Tegur Dikta dengan cemas, Ada-ada aja tingkah bumil satu ini. Udah tau hamil besar malah lari-larian.

Senja tersenyum sambil meringis, Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehehe, Maaf" Ucapnya.

Dikta menggelengkan kepalanya. "Sini, Gandeng!"

Senja mengangguk pelan lalu menyatukan kedua tangan mereka.

"Dua ya?" Ditengah-tengah mereka jalan menuju penjual es kelapa Senja tiba-tiba berceletuk.

Dikta mengeryit bingung. "Apanya yang dua, Sayang?" Tanya Dikta bingung.

"Es.." Jawab Senja dengan suara mencicit.

Dikta yang mendengar itu berdecak pelan. "Satu aja, Dua nanti Kamu kembung!" Ucapnya sedikit tegas.

"Dua yaaa" Pinta Senja merengek.

Dikta menggeleng. "Enggak, Sayang!"

Senja mengerucutkan bibirnya. "Haus banget, Diktaaa"

"Dibilang enggak ya enggak! Nanti perutnya sakit, Terus nanti Demam, Panas, Batuk, Pilek, Pusing!" Cerocos Dikta tanpa henti.

Senja malah tertawa mendengar ucapan Dikta. "Hahaha, Nggak gituuu! Diktaaa" Ucap Senja sambil tertawa.

Dikta tersenyum tipis melihat Senja yang tertawa, Ia merangkul Senja sambil mengelus perut yang kian membuncit itu. Sudah jadi rutinitasnya untuk mengelus perut Senja.

"Ckk, Diem Yang! Perutnya nanti keram!!" Tegur Dikta, Mood bumil ini sungguh membuat kepala nya pusing.

Senja mengatupkan bibirnya, Namun badannya masih gemetar akibat menahan tawa.

"Udah, Sayangg!"

"Iya-iya"

"Es nya jadi satu aja ya? Nanti bisa sakit kalo minum es banyak-banyak" Ucap Dikta.

Senja menggeleng. "Maunya duaa"

.....

Follow akun Instagram : @mi.loee

"Kek bocil, Diktaa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kek bocil, Diktaa"

Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang