014

1.1K 37 0
                                    

"Lama banget sih?! Pulang aja yok" Seru Senja kesal, Ia sedari tadi sudah menunggu alias mengantri untuk cek kandungan. Tapi udah sejaman lebih Ia belum dipanggil-panggil.

Dikta dengan perhatian mengelus rambut Senja. "Sabar! Bentar lagi juga dipanggil, Antriannya udah ngurang juga"

Senja berdecak malas, Ia menyenderkan tubuhnya dikursi dengan kepalanya Ia taruh dibahu Dikta. "Bangunin kalo udah dipanggil" Ucapnya lalu memejamkan matanya.

Tak selang lama nama Senja pun disuarakan, Dikta segera membangunkan Senja yang sudah terlelap di bahunya. "Yang, Bangun udah dipanggil" Ucap nya sambil mencubit-cubit pipi Senja guna membangunkannya.

"Hmm?" Senja berdehem bingung.

Dikta terkekeh pelan melihat wajah Senja yang terlihat bingung. "Cek kandungan, Yang!" Jelasnya.

Dikta segera membantu Senja untuk berdiri, Lalu mereka memasuki ruang pemeriksaan kandungan.

"Selamat sore" Sapa Dokter yang diketahui namanya Hana.

"Sore, Dok" Jawab Dikta.

Hana tersenyum dan menyuruh kedua pasangan itu untuk duduk. "Sebelumnya apa ada keluhan?" Tanya nya.

Dikta mengangguk. "Waktu itu mual, Dok" Yang menjawab Dikta bukan Senja.

Hana mangguk-mangguk mengerti. "Selain itu?"

Dikta menggeleng. "Nggak ada, Dok"

Senja hanya diam menyimak.

"Baik, Bisa berbaring di ranjang ya? Kita lakukan USG"

Senja segera berbaring di ranjang.

Hana mengoleskan gel keperut Senja, Disampingnya ada Dikta yang menggenggam tangan Senja. Tatapannya terlihat sangat fokus sekali.

Hana tersenyum melihat hasilnya. "Selamat ya!"

Dikta langsung tersenyum lebar. "Hamil, Dok?" Tanya nya antusias.

Hana tersenyum. "Bisa dilihat titik disana, Itu adalah janinnya"

 "Bisa dilihat titik disana, Itu adalah janinnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Usianya berapa bulan, Dok?" Tanya Dikta

Senja menggeplak perut Dikta dengan keras. "Ngadi-ngadi, Baru juga jalan dua bulan nikah!"

Dikta tersenyum sambel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Hana tertawa melihat keantusiasan Dikta. "Usianya satu bulan"

Dikta melihat Senja. "Udah sebulan tapi kok Kamu nggak sadar kalo hamil?" Tanya Dikta.

Senja menggeleng. "Mana tahu, Saya kan ikan"

.....

"Mau apa, Yang?" Tanya Dikta, Mereka sedang berada diperjalanan menuju rumah mereka.

Senja menggelengkan kepalanya.

"Nggak lagi ngidam gitu?" Tanya Dikta lagi.

"Enggak, Diktaaa" Jawab Senja dengan greget.

"Yaudah, Mau mampir dulu apa langsung pul-"

"Pulang" Jawab Senja cepat sebelum Dikta menyelesaikan ucapannya.

Dikta mengangguk.

"Deketan sini, Yang" Celetuk Dikta setelah beberapa saat hening.

Senja menaikkan alisnya satu. "Kenapa?" Tanya nya.

Dikta menunjuk perut Senja. "Elus perut Kamu" Jawabnya.

Senja menggelengkan kepalanya tanda menolak. "Nggak mau! Geli kalo dielus perutnya, Lagain kenapa sih harus ngelus perut Aku?!"

"Mau lah, Yang! Plisss" Ujarnya merengek.

"Dihh, Emang kenapa sih? Tanya Senja sewot.

Dikta menggelengkan kepalanya. "Nggak papa, Mau elus Ucup aja" Jawabnya.

"Ucup saha?" Tanya Senja heran.

"Baby, Yang"

Senja mendelik mendengar jawaban dari Dikta. "Ngadi-ngadi ya?! Masa Ucup panggilannya"

"Hehehe, Terus mau dipanggil apa? Ucup aja itu udah lucu"

"Taii"

.....

Follow akun Instagram : @mi.loee

Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang