"Bangunn, Yangg! Kebo banget sih, Udah jam Sembilan" Dikta menciumi kening Senja gemas.
"Ehmmm-" Senja terlihat terganggu dengan aktivitas yang sedang Dikta lakukan.
Dikta tersenyum melihat Senja yang mulai terusik. "Bangun, Udah siang. Katanya mau healing?" Tanya Dikta.
"Capek banget" Ucap Senja dengan suara nya yang serak.
Dikta tertawa pelan. "Mandi dulu aja, Nanti capeknya ilang. Buruan gih, Jangan buat Aku males! Nanti nggak jadi healing nya" Ucapnya mengancam.
Pasti kalian akan berfikir bahwa Dikta jahat karena memaksa Senja, Huh. Dulu pernah Dikta membatalkan janji mereka untuk healing bersama, Karena Senja tidur. Pas bangun, Senja malah mengamuk dan ngambek padanya.
"Nggak bisa, Masih capek banget" Tolaknya lagi, Senja malah mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.
Dikta menggelengkan kepalanya. "Yakin? Hmm" Dikta berbisik pelan ditelinga Senja.
"Hmmm" Senja terlihat tidak peduli.
Dikta yang melihat itu menyeringai. "Oke, Berarti lagi ya?" Ucapnya sambil terkekeh.
Senja langsung bangun dari posisi tidurnya dan siap akan berlari kekamar mandi, Tapi-.
Brukk!
"Yang?!"
"Awss- Sakit banget, DIKTAAAA!!" Teriak Senja diakhir ucapannya.
Dikta menelan ludahnya kasar, Ia dengan pelan menghampiri Senja yang terjatuh karena terlilit selimut yang tengah digunakan.
"Sakitttt" Rengeknya, Senja mengelus-elus jidatnya yang terasa sakit. Karena posisi jatuhnya itu terlungkap.
Dikta meringis pelan, Dengan pelan Ia mengelus-elus kening Senja. "Maaf, Yang"
Senja rasanya ingin menangis, Bukan apa-apa tapi ini rasanya sangat sakit.
Disisi lain Dikta sebenarnya juga ingin tertawa saat melihat wajah Senja yang seperti gembel, Rambut yang acak-acakan ditambah lagi raut wajahnya yang memelas.
Dikta menggendong Senja ala koala, Dikta mendudukkan dirinya ditepi kasur dengan Senja yang ada di pangkuannya.
Cup!
Dikta mengecup luka yang ada di kening Senja. "Masih sakit?" Tanya nya.
Senja menatap tajam Dikta. "Masih lah! Kamu kira bakal sembuh kalo cuma kamu cium?" Jawabnya sewot.
Dikta menggigit bibirnya menahan tawanya, Ia mengusap rambut Senja kebelakang. "Maaf, Tunggu dulu! Aku ambil obat"
Senja menggelengkan kepalanya. "Nggak usah! Nanti selesai mandi aja, Kalo sekarang percuma" Tolaknya, Senja memeluk Dikta dari depan.
Dikta manaruh kedua tangannya di pinggang Senja. "Kenapa?"
"Nggak"
Dikta membiarkan Senja memeluknya. "Habis ini jadi?" Tanya Dikta pelan.
"Jadilah!" Jawab Senja ngegas, Mana mungkin healing nggak jadi.
Dikta menggigit bahu Senja. "Ngegas Mulu jawabnya, Yang santai aja kalik" Ucapnya.
"Kenapa? Nggak suka?!" Tanya nya.
Dikta menggelengkan kepalanya. "Suka, Yang! Tapi lebih suka lagi kalo lembut ngomongnya" Jawabnya sambil mengelus-elus pinggang Senja.
"Ckk, Iyaa. Besok-besok kalo ingat"
Dikta menjauhkan wajah Senja dari dadanya, Ia menatap intens Senja.
Senja yang ditatap seperti itu menjadi gugup. "N-ngapain?"
"Mau cium, Yang"
Lenyap sudah kegugupan Senja, Ia menghela nafasnya dan tersenyum paksa. "Sehari nggak minta cium bisa?" Tanya nya yang masih tersenyum paksa.
Dikta menggeleng. "Nggak bisa, Yang! Kan itu tenaga buat Aku"
"Nggak mau"
Dikta menyeringai, Yang memebuat Senja waspada. "Nggak peduli, Yang!"
Cup!
Dikta sudah mendarat kan bibirnya ditempat yang Ia inginkan.
.....
Follow akun Instagram : @mi.loee
"Beruntung banget punya Suami ganteng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE
Teen FictionKalian udah bisa pesen novelnya di shoope: @Firaz Media Link SHOPEE : https://shp.ee/acrirwx 📌Follow dulu sebelum baca!📌 📍NO PLAGIAT! 📍 Follow akun Instagram : @mi.loee Ramein ceritanya gess. ..... Oke, Sesuai judulnya. Cerita ini menceritakan k...