019

884 29 0
                                    

"Kafe Lo rame juga, Dapet duit berapa per bulan?" Tanya Rafi.

Mereka alias para sahabat Dikta tengah berkumpul di kafe milik Dikta.

"Ada lah, Yang penting cukup buat Gue sama Bini" Jawab Dikta menekan kata Bini.

Anta mendelik mendengar Dikta seperti menyindir. "Si paling punya Bini" Ucapnya dengan ketus.

"Iri Lo?" Tanya Dikta memanasi yang membuat Anta memeberengut kesal.

Andreas menahan tawanya, Sedangkan Rafa sudah terbahak melihat raut wajah Anta. "Makannya cari cewek! Lo aja sibuk kerja Mulu" Semprot Rafa sambil mengusap air matanya akibat tertawa.

"Gue mah nggak kayak Lo, Banyak cewek. Suka nyakitin cewek lagi" Balas Anta dengan bersungut-sungut.

Rafa mendelik. "Cewek Gue satu ya, Karin doang! Buta ya Lo" Rafa berucap dengan pedasnya.

"Cewek emang satu, Tapi mantan Lo? Seribu pun ada" Celetuk Andreas dengan senyum miringnya.

Dikta terbahak mendengarnya. "Cowok yang nggak setia pasti nanti dapet Bini yang nggak setia juga, Pada dasarnya kan jodoh cerminan diri sendiri" Ucap Dikta sok bijak.

"Mentang-mentang punya Bini, Apa-apa terus dimisalin Bini" Ucap Anta.

"Lo iri beneran ya?" Tanya Andreas dengan santai.

Anta menggeleng. "Males banget"

Rafa menggelengkan kepalanya. "Udalah, Nggak usah ribut. Mending Lo ambilin kita minum, Kering nih tenggorokan" Lerai Rafa sambil meminta minum.

.....

"Yangg, Emm wangi banget. Pengen cium dulu, Madep sini Yang" Dikta berucap ngawur, Memuji masakan Senja tapi Ia berucap ingin mencium Senja.

"Ckk, Jangan ganggu dulu! Nanti nggak selesai-selesai ini" Tegur Senja, Ia sedang memasak sayur.

Dikta memeluk Senja dari belakang lalu mengelus-elus perut Senja. "Cium dulu! Dari siang tadi belum dapet ciuman dari Kamu, Yang!" Ucap Dikta manja.

"Nggak usah ganggu bisa nggak? Kamu duduk aja nunggu masakannya jadi" Ucap Senja yang masih bisa sabar.

Dikta menggeleng dipundak Senja. "Mau ciummm" Rengeknya.

"Diktaa!"

Dikta mengerucut kan bibirnya. "Mau ciumm, Yang!"

Senja menghela nafasnya, Ia lalu melepaskan tangan Dikta yang sedang mengelus perutnya. Ia mengecilkan api kompor nya dan membalikan badan dengan perlahan.

Dikta melihat gerak-gerik Senja. "Yang?" Tanya nya bingung.

Senja mengatupkan kedua tangannya dipipi Dikta. "Turun dikit badannya" Ucapnya sambil tersenyum paksa.

Dikta menuruti Senja, Ia menundukkan dirinya sedikit.

Senja langsung mencium bibir Dikta. "Udah kan? Sekarang Kamu duduk dan nunggu makanan nya Mateng!" Ucapnya lalu membalikan badan lagi, Melanjutkan masaknya.

Dikta masih terbengong, Tak lama senyuman tipis terlihat diwajahnya. Dengan senyum malu-malu Ia melihat Senja. "Tapi penegen lagi Yang" Celetuk nya.

Senja tak menggubris perkataan Dikta.

Dikta yang melihat itu pun langsung membalikan badan Senja cepat dan langsung mencium bibir Senja dengan gemas.

"Emhh- Diktaaaa"

.....

Follow akun Instagram : @mi.loee


Couple Absurd•TERSEDIA DI SHOOPE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang