21++🎬⚠️⚠️🔞 selalu bijak dalam milih bacaan ya teman-teman
Deffan membuka kamarnya lalu merebahkan tubuhnya di ranjang, menutup matanya perlahan membayangkan senyuman Perla.
Suara pintu yang terbuka membuat Deffan kembali membuka matanya. "Deff? Yang kemaren ibu kenalin kamu udah ketemu?" Tanya ibunya di ambang pintu.
Deffan bangkit terduduk di ranjangnya. "Sarah bu?" Deffan balik bertanya dan di balas anggukan pelan oleh ibunya.
Mencoba merangkai kalimat yang tidak menykiti ibunya Deffan terdiam sesaat, ibu yang sudah menunggu jawaban langsung memasuki kamar Deffan dan duduk di sampingnya.
"Deff, apalagi yang mau kamu kejar? Umur kamu udah dewasa ibu emang gak nuntut Deffan buat nikah cepet tapi sengganya Deffan udah ada calonnya nak." Kata ibu mengusap bahu Deffan.
Deffan tersenyum kecut, benar juga kata ibunya. "Atau kamu punya pilihan sendiri? Gak papa, siapapun orangnya bawa ke rumah kenalin ke ibu sama ayah."
Deffan justru menunduk seperti menyerah dengan ini semua. "Deff gak tau bu, udah hampir 5 tahun lamanya kita gak tinggal di rumah yang dulu tapi rasanya hati Deff masih berat sama dia bu."
Ibunya tersenyum tahu betul siapa yang Deffan maksud. "Perla?" Ucap ibunya yang di angguki oleh Deffan.
"Cinta Deff udah terlalu dalem bu, gak ada yang bisa gantiin dia, Deffan bener-bener ngerasa kehilangan setelah kita pindah ke sini. Dunia Deffan rasanya berhenti dan gak ada artinya lagi semenjak kehilangan dia."
Ibu tersenyum, cukup menganggumi kesetiaan anaknya itu. Ibu mulai merangkul Deffan ke bahunya. "Kalau emang Deffan maunya Perla, besok kita pulang ke rumah yang dulu ya? Sekalian kita lamar Perlanya buat Deffan."
Deffan terkejut, kenapa ibunya seburu-buru itu, lagi pula Deffan dan Perla sebenarnya tinggal di satu kota yang sama, ibunya tidak mengetahui itu. "Janganlah bu, jangan tergesa-gesa ngambil keputusan. Deffan jugakan belum wisuda, Deffan maunya nanti lamar Perla pakai uang Deffan sendiri bu." Jawab Deffan beralasan.
Ibu mengerutkan dahi. "Loh, kamu wisudakan juga tinggal beberapa bulan lagi pakai uang siapapun terserah kamu, ibu sama ayah juga masih bisa nurutin maunya kamu, apalagi kamu anak laki-laki satu-satunya ibu sama ayah, gak mungkin kita ngecewain kamu Deff."
Deffan mengangguk cepat. "Iya bu, tapikan masalahnya umurku 24 juga belum bu, aku masih muda masih mau nikmatin masa muda aku."
Ibu mengangguk. "Itu pikiran kamu, perempuan itu normal nikahnya di bawah umur 25, nanti jangan sampe kamu di duluin orang ya buat lamar Perla." Goda ibu mencuil hidung Deffan.
Deffan terkekeh, tapi benar juga kata ibunya.
"Yaudah, sekarang ibu udah tau jawaban kalau kamu maunya Perla dan ibu gak bakal lagi ya ngenal-ngenalin kamu ke anak temen ibu."
Deffan tersenyum dan mengangguki ucapan ibunya.
•••
Karena kepentingan pekerjaannya, Fajar harus berangkat malam ini juga ke luar kota mungkin ini juga salah satu cara agar Fajar tidak terus bertemu Perla.
Fajar bekerja di sebuah perusahaan menjabat menjadi seorang asisten manager, meskipun penampilannya berantakan sangat tidak di sangka bukan?
Saat mulai berjalan di lorong apartementnya, Fajar berhenti sejenak di depan pintu apartement Perla, apa dia akan merindukan wanita itu selama pergi meninggalkannya?
Tidak, Fajar cukup, berhenti jangan terus memikirkan wanita lain ingat kekasihmu Aina. Fajar yang sudah kembali sadar melanjutkan langkahnya semakin menjauh dari lorong itu kemudian masuk ke dalam lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Able 21+⚠️
Romance(NOTSUITABLE 2) ⚠️⚠️⚠️🚫🔞🔞 Rate 21++++ area!!! Sudah hampir 5 tahun, namun Deffan masih mengisi segala celah di hati Perla. Semuanya memang sudah berubah dengan kehadiran banyak orang-orang baru, namun itu tidak cukup untuk Perla melupakannya. Faj...