28 | Teamwork

61 4 0
                                    

"Polisi sudah membalas surel annonym ku dan mereka akan tiba dalam waktu kurang dari 10 menit," ujar Silas ditengah perjalanan mereka dengan berjalan kaki mendekati Villa. Sementara di belakang, Troy baru menyusul.

Gilder mengangguk. Ia sedang memeriksa persediaan peluru pada pistolnya sebelum berkata. "Ingat. Kita dan polisi tidak bekerja sama. Kita hanya memakainya sebagai batu loncatan. Begitu polisi membuat para Blade sibuk, kita langsung masuk mencari lokasi penyanderaan. Penyelamatan maksimal 5 menit, sebelum polisi mulai menggeledah. Selesai, kita kabur lewat jalan lain."

Mereka sengaja hanya berjalan biasa saja, mengatur agar kelompok polisi lebih dulu sampai di villa itu sebagai pengalihan agar kedatangan mereka tersamarkan. Selama perjalanan singkat itu, mereka telah mendiskusikan banyak hal; jalan untuk masuk, lokasi penyanderaan, tugas mereka masing-masing, juga Silas yang tak butuh waktu lama akhirnya berhasil mendapat akses mengendalikan beberapa cctv di villa itu agar keberadaan mereka nanti di dalam sana tidak langsung diketahui.

7 menit berlalu. Mobil patroli polisi samar-samar terdengar dari kejauhan. Dan kelompok Phoenix yang berdiri sekitar 10 meter dari gerbang Villa—memantau—akhirnya melihat mobil polisi itu berhenti di depan Villa. Anggota Blade yang menjaga tampak tak berkutik. Polisi melewatinya begitu saja dan berhasil masuk.

"Okay, umpan telah diambil," ujar Derek. Mereka semua kemudian berlari secepat mungkin tanpa suara mendekati area villa. Tepatnya, bagian samping villa—di mana Troy pertama kali masuk lewat sana dengan memanjat dinding.

Mereka melakukan hal yang sama, mengikuti Troy yang memimpin jalan. Tak butuh waktu lama sampai mereka semua akhirnya berhasil masuk dan cepat-cepat menekan badan ke dinding villa; bersembunyi.

Troy mencondongkan tubuhnya sedikit, mengintip apa yang terjadi pada umpan mereka. Dua anggota Blade yang tidak Troy kenal terlihat menerima kedatangan polisi itu diambang pintu. Mereka terlibat percakapan singkat sampai akhirnya polisi menunjukkan surat laporannya.

"Zach, panggil Ego dan Thiago. Cepat." Pria itu menyuruh teman di sampingnya yang langsung pergi. Tapi polisi terlihat masih di tempat, menunggu—dan tidak langsung masuk.

Saat kesempatan itulah, Troy dan lainnya langsung bersiap-siap untuk langkah selanjutnya.

"Ada pintu masuk di sebelah sana," cicit Silas mendapat gambaran denah villa itu di tab-nya. Mereka semua langsung bergerak cepat ke arah yang dimaksud. Hanya jarak 10 langkah dari tempat mereka.

Itu tampak seperti pintu cadangan yang jarang di pakai. Dan tentu saja, pintu itu terkunci. Sander langsung maju dengan seutas kawat yang ia punya. Seperti yang sudah-sudah, itu adalah hal yang biasa dan mudah baginya. Pintu akhirnya berhasil dibobol.

Troy masuk pertama setelah memastikan pintu itu ternyata tembus tepat di bawah tangga utama dan tidak ada seorang pun di sekitarnya. Barulah Quill menyusul, Gilder, Silas, Derek, dan Sander—tapi Gilder langsung menahan dadanya.

"Ini sudah cukup. Kau pimpin para Ouragos di sini. Berjaga-jaga dan amati pergerakan mereka."

"Hey, aku juga mau masuk." Sander tampak tidak terima. Padahal jika bukan dia, mereka tidak akan bisa masuk dengan pintu terkunci.

Tapi pada akhirnya, Gilder tidak berkata apa-apa lagi dan pintu ditutup pelan dari dalam. Sander hampir mencium daun pintu itu di depan wajahnya.

Troy lagi-lagi mengamati sekitar. Merasa aman, ia melempar anggukan pada Gilder kemudian lanjut menuruni tangga dengan langkah sepelan mungkin. Untungnya, Blade cukup pandai mengelola uangnya dengan membangun markas semewah ini. Tangga mereka berbahan keramik, jadi tidak akan sebising seperti saat kaki mereka menapaki tangga kayu menuju pugh di markas mereka.

The Way Time Made USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang