40 | Get It Wrong

56 4 1
                                    

    "Duduk, Nat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Duduk, Nat. Naikkan kakimu. Astaga, bahkan ujung celanamu juga termakan air keras itu."

    Sander membawa Natly ke kamarnya dan membaringkannya setelah mencuci tangannya yang melepuh dengan air mengalir, seperti kata Luca.

    Natly masih tampak meringis, menatapi keadaan tangannya yang melepuh dan seperti telah terbakar. Perihnya masih terasa. Dan Natly tidak tau bagaimana harus merespon rasa sakit itu selain membiarkan air matanya terus keluar.

    Sander masih membalut tangan Natly yang terluka dengan kasa dari kotak P3K milik Natly, ketika pintu mengayun terbuka dan ketiga underleader phoenix berdatangan masuk.

     "Bagaimana tangannya?" tanya Luca. Luka tembak dikakinya sudah mendingan. Mengingat itu bukan peluru pertama yang telah menembus tubuhnya, maka proses penyembuhannya pun semakin meningkat dan cepat.

     "Aku sedang membalutnya longgar-longgar dengan kasa. Membuatnya tertutup selama perjalanan ke rumah sakit nanti," jawab Sander.

     Troy mendengarkan, manggut-manggut. Lalu ia menatapi wajah Natly yang tidak berhenti meringis, sementara tangan Troy terulur menyampirkan anak rambut Natly ke belakang telinga. Wajah Natly sangat pucat.

     Selesai diperban, Natly akhirnya di bawah ke rumah sakit. Kali ini Sander tidak ikut, menyerahkan sisanya pada ketiga underleader itu.

     Ruang UGD tampak penuh begitu mereka sampai di rumah sakit. Tapi Natly sudah langsung ditindaki dan saat ini masih dalam proses penanganan oleh dokter.

     Selama satu jam menunggu, Gilder dan Troy hanya diam berdiri di ujung koridor rumah sakit—hanya luca yang berada di ruang UGD menemani Natly. Troy tidak bisa menghilangkan kekhawatiran diwajahnya karena terus terbayang kesakitan diwajah Natly sepanjang perjalanan menuju rumah sakit tadi. Troy bahkan hanya diam memandang jendela besar yang memperlihatkan awan hitam yang sebentar lagi airnya akan mengguyur kota Manhattan.







     "Apa kau yakin Raquel yang melakukannya?" Suara Gilder memecah keheningan, tiba-tiba bertanya seperti itu.

Troy tampak tidak ingin membicarakannya lagi. Bersedekap dada sembari bersandar di dinding, Troy menunduk menatap ujung kakinya lalu kembali mendongak—tampak sisa kemarahannya.

"Ini bukan yang pertama kalinya. Dia juga yang mengerjai Natly agar datang ke markas Blade malam itu," jawab Troy.

Gilder mengangguk pelan.

The Way Time Made USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang