Irene POV
“Hai Sayang, i'm home”
Sapaku begitu aku memasuki rumah dimana terlihat Krystal sedang menonton televisi.
“Sudah makan malam? Ini aku beli makan, tapi maaf aku sudah makan di luar, aku laper banget soalnya dari siang belum makan.”
Lagi-lagi kali ini aku tidak mendapat jawaban apapun darinya. Bukan hanya tidak mendapat jawaban, dia bahkan tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun kepadaku.
“Aku mau mandi dulu ya.”
Ucapku sambil meletakkan spageti dan juga salad yang masih ada di dalam paper bag di atas meja makan lalu segera berlalu menuju ke kamar.
Aku menikmati setiap guyuran air hangat yang menyentuh setiap inchi kulitku, mencoba untuk mengurangi beban di kepalaku dengan mengguyurnya menggunakan air hangat yang keluar dari shower.
Selesai mandi aku turun kembali ke lantai satu, tetapi langkahku terhenti di tengah tangga saat mengetahui Krystal masih tetap berdiam di depan televisi sedangkan makanan yang ku bawa masih tetap di atas meja dan tetap dalam papaerbag.
“Krys, sudah makan malam?”
Tanyaku sambil melanjutkan menuruni sisa anak tangga menuju ke ruang makan.
“Aku tidak lapar.”
Ucapnya singkat lalu berlalu meninggalkan ku masuk ke dalam kamar tamu yang ada di samping tangga.
Aku terdiam melihat punggungnya yang menghilang dari pandanganku, tetapi otakku terus berfikir apa yang salah dengan dia.
“Sepertinya aku tidak melakukan salah apapun hari ini.”
Gumamku pada diri sendiri. Aku meletakkan 2 box makanan yang baru saja aku keluarkan dari paper bag lalu menyusul Krystal masuk ke dalam kamar tamu.
“Kenapa tidak tidur di kamar utama?”
Tanyaku begitu aku membuka pintu kamar sedangkan dia terlihat sedang menghadap labtop yang ada di atas pangkuannya lengkap dengan kacamata miliknya.
“Aku ingin tidur disini hari ini.”
Jawabannya benar-benar dingin kali ini, bahkan dia tidak menatapku sama sekali saat menjawab pertanyaanku.
“Baiklah. Kalau begitu aku juga akan tidur disini malam ini.”
Kali ini aku coba untuk mencari tahu penyebab kemarahannya, tetapi nyatanya dia memutuskan akan pulang ke rumahnya kalau malam ini aku tidur dengannya.
“Kamu merajuk?”
Tanyaku langsung ke inti penasaranku karena kepalaku hari ini sudah terasa ingin meledak jadi aku benar-benar tidak ingin menambah beban di kepalaku.
“Krys!! Kamu kenapa sih?”
Kali ini tanpa sadar nadaku sedikit meninggi saat dia benar-benar tidak merespon semua pertanyaanku yang ternyata berhasil membuat tatapan amarahnya dia arahkan kepadaku.
“Seonbaenim makan malam bersama Yo-han?”
Dia bertanya dengan nada dan tatapan sinis, sedangkan aku masih mencoba menelaah apa sebenarnya alasannya marah dan kemana obrolan ini akan dibawa.
“Jadi bagaimana rasanya menangis di pelukannya?”
Ucapnya sambil berjalan ke arahku dengan tatapan sinis bercampur amarah, sedangkan aku sekarang hanya mencoba diam, menunggu sejauh apa kemarahannya kali ini.
“Lalu apa? Setelah berpelukan apakah kalian berciuman? Atau kalian melakukannya juga di kantor?”
Tanyanya dengan senyuman sinis tapi tatapan penuh amarah.
![](https://img.wattpad.com/cover/331210840-288-k959239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner
FanfictionKrystal, seorang dokter bedah sekaligus profesor muda, kembali bertemu secara tidak sengaja dengan cinta pertamanya sekaligus seniornya saat dia masih di bangku SMA, apakah kisah cintanya akan berhasil kali ini.