MASALAH

1K 76 1
                                    

Irene memacu mobil sport hitam miliknya menuju ke kantornya, sedangkan begitu sampai di kantornya, Anna segera menyusulnya yang baru saja turun dari mobil.

“Direktur gawat.”

Ucapnya dengan nada terengah-engah karena sepertinya dia lari dari lantai 2 ke lantai 1 begitu melihat mobil Irene berhenti di depan lobby kantor.

“Kau berlari?”

Tanya Irene santai sambil menatap Anna yang sedang terengah-engah.

“Iya”

“Kenapa kau berlari?”

Tanya Irene sambil mulai berjalan masuk ke dalam kantor dengan 2 lantai tersebut.

Kantor yang hanya 2 lantai tersebut berhasil disulap menjadi tempat yang sangat cantik dan megah tanpa menghilangkan kesan minimalis, karena itu adalah gaya favorit Irene untuk suatu bangunan miliknya.

“Ada novel yang baru saja di luncurkan oleh d'Bookworm dan 90% ceritanya sama persis dengan My Life Partner”

Irene yang semula santai sekarang mendadak menghentikan langkahnya dan matanya beralih menatap Anna yang ada di sisi kirinya.

Matanya segera menyebar ke seluruh ruangan lantai 1 yang dimana semua divisi bekerja di lantai 1, sedangkan lantai 2 hanya ada ruang rapat utama dengan kapasitas sampai 50 orang yang berarti semua pegawai di bagian kantor bisa ikut rapat, lalu ada ruang rapat 2 yang biasanya hanya untuk pertemuan dengan penulis, ilustrator komik atau rapat dengan para tim inti.

Ada juga ruangan Anna dan tentu saja ruangan Irene juga ada di lantai 2.

“Kita rapat darurat 10 menit lagi…”

Irene memberi jeda ucapannya sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh orang yang ada di hadapannya yang sedang bekerja di mejanya masing-masing

“kita rapat di ruang rapat utama!”

Lanjutnya dengan tatapan dan ekspresi dingin lalu segera naik ke lantai 2 menuju ke ruangannya.

“Jelaskan padaku sejelas-jelasnya!”

Ucap Irene kepada Anna begitu dia duduk di kursi kerja yang ada di ruangannya.

“Tanpa promosi apapun, hari ini d'Bookworm merilis buku dengan judul My Destiny yang dimana isinya adalah 90% sama dengan My Life Partner milik penulis Antara yang akan kita mulai open order minggu depan.”

Irene menutup matanya saat mendengar penjelasan Anna dengan singkat, padat dan jelas karena bosnya bukan tipe orang yang suka mendengar penjelasan bertele-tele sehingga hampir semua karyawan disini secara tidak langsung terbiasa dengan pola itu.

“Mereka bahkan menggunakan sistem pemberian marchandise seperti rencana kita.”

Lanjut Anna singkat yang membuat Irene membuka matanya perlahan yang dimana cukup membuat Anna ngeri karena sorot mata Irene benar-benar sorot mata siap membunuh siapapun kali ini.

“Kalau sampai ada bajingan gila yang berani membocorkan rahasia perusahan, akan kupastikan aku akan menghancurkan hidupnya dengan tanganku sendiri.”

Ucap Irene dengan nada tenang walaupun dengan ekspresi murka sambil mengepalkan tangannya di atas meja kerjanya.

“Siapkan rapat! Aku akan coba hubungi Blue Print”

Ucap Irene memberi perintah yang tentu saja membuat Anna segera beranjak keluar dari ruangannya.

“Hallo, apa kau sibuk?”

Tanya Irene begitu Krystal mengangkat panggilan telfonnya.

[Tidak, aku baru saja selesai operasi terakhirku, ada apa? Apa kau kesepian karena aku jaga malam selama 2 hari?]

My Life PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang