DIREKTUR BAE (PART 2)

911 79 1
                                    

“selamat pagi Ahjumma” Sapaku sambil menuruni tangga saat melihat Ahjumma sedang memasak di dapur.

“Ahjumma, apa Jessica belum bangun?” Tanyaku santai sambil duduk di meja bar yang ada di dapurku dan menunggu teh herbal kesukaanku yang sedang di seduh oleh Ahjumma.

“Nona Jessica sudah berenang dari 20 menit yang lalu non.”

Aku mengarahkan pandanganku ke kolam renang yang ada di sisi kiri rumahku, dan benar saja, nampak orang gila yang pagi-pagi sudah menceburkan dirinya ke dalam kolam renang.

“Orang gila mana yang berenang di jam 7 pagi?”

Gumamku sambil terkekeh pelan melihat kelakuan ajaib putri sulung eommaku tersebut.

“Silahkan non.”

“Terimakasih untuk tehnya. Aku akan meminumnya di samping kolam renang”

Pamitku kepada Ahjumma yang hanya dijawab dengan anggukan olehnya.

“Eonni, apa kau baik-baik saja berenang di pagi hari?”

Teriakku dari tepi kolam renang sambil menyeruput teh hangat yang baru saja diseduh oleh Ahjumma, sedangkan Jessica yang sedang ada di sisi lain kolam hanya mengangkat ibu jarinya sebagai jawaban.

Tidak berselang lama Jessica keluar dari kolam renang lalu mendekat ke arahku sambil menggunakan piyama handuknya.

“Apa kegiatanmu hari ini?” Tanyanya santai sambil duduk di kursi pantai yang ada di sebelahku.

“Bekerja. Aku akan ke Blueprint hari ini, ada beberapa pekerjaan yang harus aku lihat perkembangannya karena minggu depan aku harus kembali ke Hope Hospital. Eonni ada acara hari ini?”

Dia mengangguk sambil mengangkat gelasnya yang sepertinya berisi air lemon hangat kesukaannya.

“Aku akan ke Hope University, aku ada kelas hari ini.”

“Eonni mengajar? Sejak kapan kau mengajar di Hope University pusat?” Aku yang penasaran hanya mendapat tatapan aneh darinya yang sedang meminum air lemon hangat miliknya.

“Eomma memberiku kelas khusus selama aku disini, tidak banyak, hanya 8 pertemuan, 2 pertemuan setiap minggunya sampai nanti bulan depan aku kembali ke Perancis.”

“Ow….” Aku hanya mengangguk mengerti sebagai respon dari penjelasan panjangnya.

“Mau berangkat bersama, atau eonni membawa mobilku?”

“Apakah aku bisa dapat sopir sewaan disini? Kau tahu kan aku tidak akan berkendara sendiri kalau tidak karena terpaksa?”

“Benar juga…”

Aku terdiam sesaat, mencoba memikirkan daftar orang yang bisa menjadi sopir sekaligus menjaganya. Aku terkadang lupa kalau Jessica hanya akan mengemudi saat dia benar-benar tidak punya pilihan lain karena sampai sekarang pun sebenarnya dia masih terapi untuk menghilangkan traumanya, jadi dia akan lebih memilih menggunakan jasa sopir daripada harus mengemudi sendiri, dan sopir pribadinya adalah anak buah Daddy di Perancis, jadi memang Daddy sebenarnya selalu memantau kami berdua dimanapun kami berada.

“Eonni mandilah, aku akan mencarikan sopir untukmu.”

Aku bergegas masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponselku dan menghubungi uncle Sam untuk meminta satu orang menjadi sopir pribadi sekaligus bodyguard untuk Jessica selama disini, dan ya, tidak sampai 30 menit orang tersebut sudah sampai lengkap dengan setelan jas hitam dan mobil sedan hitamnya.

“Pak Sam meminta saya untuk menjaga nona Jessica.”

“Aku tahu, aku yang memintanya. Masuklah dulu, dia sedang bersiap. Kau mau meminum sesuatu?”

My Life PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang