3,5 tahun kemudian
“Ya Eomma?”
Jawabku singkat sambil melepas jam tangan juga blazer saat sedang menerima panggilan video dari Direktur Jung.
[Kapan kau akan pulang? Katamu kau hanya akan disana 1 sampai 2 tahun? Ini sudah tahun ke 3 bahkan hampir masuk tahun ke 4]
Aku tertawa kecil saat mendengar eomma memprotesku yang sampai sekarang masih tidak mau kembali pulang. Aku duduk di kursi kerjaku sambil melihat ibuku melalui panggilan video.
[Pulanglah, anak sulung Pak Kang akan menikah minggu depan]
“Benarkah? Wah dia sudah besar rupanya. Tapi kenapa pak Kang tidak memberitahuku?”
Jawabku bangga seolah-olah aku ikut membesarkan anak itu, padahal 3,5 tahun yang lalu saat aku berangkat ke perancis, dia masih menjadi mahasiswa tingkat akhir, tetapi sekarang dia sudah akan menikah.
[Mungkin karena dia tidak mau membebanimu untuk datang. Eomma tidak mau tahu, kau harus pulang!]
Aku hanya menatap eomma sambil tersenyum di panggilan video kami. Ini adalah pertama kalinya eomma benar-benar memaksaku untuk pulang setelah hampir 3,5 tahun aku memilih menetap di Perancis dan memimpin Hope University yang ada di Perancis.
“Kalau aku pulang, siapa yang akan mengurus Hope University disini?”
[Eomma bilang pulang! Eomma akan mencari kandidat bagus untuk memimpin Hope University di Perancis. Kau tidak perlu bingung, jabatanmu tidak akan turun hanya karena pulang kembali kesini. Eomma akan tetap berikan semuanya padamu, tapi eomma minta sekarang kau pulang!]
“Baiklah, aku akan pulang.” Jawabku singkat sambil memberikan senyum terbaikku untuk wanita terhebat dalam hidupku tersebut.
— — — — — — — — —
“Krystal….”
Aku menoleh ke arah suara yang meneriakkan namaku saat aku keluar dari area terminal kedatangan internasional.
Aku tersenyum saat melihat 3 orang yang paling kurindukan selain ibuku sudah ada disana dengan senyum merekahnya.
Rebecca yang entah sejak kapan memotong pendek rambutnya, Jasmine yang sepertinya terlihat jauh lebih cantik mungkin karena aku sudah sangat lama tidak melihatnya, begitu juga dengan Viola yang menjangkau rambutnya membuat kesan anggun dan cantik terpancar dari dirinya.
Aku merentangkan tanganku seolah-olah menyambut mereka dan mereka berhamburan lari ke arahku sambil memelukku.
“Katamu hanya 1 sampai 2 tahun, tetapi ini bahkan sudah menjelang 4 tahun.”
Aku hanya bisa tertawa saat Rebecca mengomel. Rindu rasanya mendengar ocehan panjangnya secara langsung, karena selama 3,5 tahun terakhir aku hanya mendengarnya melalui video call atau sambungan telfon.
“Bukankah kau memotong rambutmu?” Jasmine bertanya setelah dia melepaskan pelukannya dariku.
“aku memotongnya sangat pendek saat baru sampai di Perancis 3,5 tahun lalu, sekarang tentu saja sudah kembali panjang.”
“Benar juga” Ucapnya sambil sedikit menjauh dari tubuhku.
“Apa kau sendiri?” Tanya Viola tiba-tiba sambil mengedarkan pandangannya di arah belakangku seolah-olah mencari seseorang.
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum,
“dia baru akan menyusul besok” lanjutku singkat sambil tersenyum ke arah Viola.
“Tolong antarkan aku bertemu ibuku.” Pintaku sambil memeluk lengan Viola dengan manja.
“Baiklah tuan putri, mari kita bertemu Direktur Jung” Rebecca menarik tangan kiriku sambil membawa koper milikku untuk masuk ke dalam mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner
FanficKrystal, seorang dokter bedah sekaligus profesor muda, kembali bertemu secara tidak sengaja dengan cinta pertamanya sekaligus seniornya saat dia masih di bangku SMA, apakah kisah cintanya akan berhasil kali ini.