BAGAIMANA KEDEPANNYA?

1.2K 79 3
                                    

Krystal terlihat memarkir mobilnya, dia pulang memang sedikit terlambat. Krystal masuk ke dalam rumah dan sedikit terkejut melihat seseorang dengan kemeja warna navy lengkap dengan celemeknya sedang memasak.

"Irene?" Panggilnya sambil memastikan sosok yang sedang memasak di dapur tersebut.

Irene mengalihkan tatapannya ke arah pintu masuk, dia sedikit mengernyitkan kepalanya saat melihat Krystal kembali keluar dan terlihat seperti mencari sesuatu.

"Apa yang kau cari?"

Tanya Irene begitu Krystal kembali masuk ke dalam rumah.

"Aku hanya memastikan bahwa ini benar-benar rumahku."

Ucapnya sambil berjalan ke arah Irene yang kembali berfokus pada masakannya.

"Bagaimana seonbaenim bisa masuk? Bukan, lebih tepatnya darimana kau tahu alamat rumahku?"

"Aku bertanya kepada Rebecca saat kau bilang kau akan pulang ke rumahmu hari ini."

Ucap Irene santai, sedangkan Krystal yang sekarang duduk di kursi meja bar dapurnya hanya mengernyitkan dahinya.

"Tetapi Rebecca tidak tahu password rumahku, bagaimana seonbaenim bisa masuk?"

"Aku bertanya kepada Ahjumma yang membersihkan rumahmu, aku bilang kalau aku sepupumu dan akan menginap disini hari ini."

"Ahjumma percaya?"

Tanya Krystal menelisik, karena biasanya Ahjumma sangat berhati-hati saat mengizinkan seseorang masuk ke rumah Krystal karena dia tidak suka ada orang asing masuk ke rumahnya.

"Tentu saja. Aku menunjukkan foto kita saat sedang di pantai dan dia percaya."

Ucap Irene santai sambil melepas celemeknya setelah dia mematikan kompor dan bersiap untuk mengambil mangkok yang sudah berisi mie udon.

"Kryss!!"

Ucap Irene sambil menatap tajam ke arah Krystal yang sudah memeluknya dari belakang sambil menekan kepalanya ke curug leher Irene.

"Tidak bisakah kita melakukannya sebentar?"

Tanya Krystal sesaat setelah meletakkan kepalanya di pundak Irene yang tentu saja membuat si empunya tubuh berusaha keras untuk menolaknya walaupun matanya sudah terpejam tanda tubuhnya juga berekasi dengan hembusan nafas Krystal yang ada di lehernya.

"Aku tidak ingin mie udonku sebesar anakonda, jadi menyingkirlah!"

Ucap Irene ketus lalu mendorong Krystal menjauh darinya, sedangkan Krystal hanya terkekeh pelan melihat Irene sepertinya lebih mencintai mie udon daripada dirinya.

"Bagaimana sarapanmu hari ini?"

Tanya Krystal saat mereka tengah menikmati mie udon yang ada di hadapannya.

"Ayahku menanyakan kapan kami akan menikah."

Jawab Irene singkat lalu menenggak air putih yang ada di gelasnya. Sedangkan Krystal, dia mendadak terdiam mendengar jawaban Irene.

Walaupun dia tahu kalau Irene memiliki tunangan, tetapi mengetahui bahwa orang tuanya memintanya segera menikah tetap terasa sakit untuknya.

Sadar Krystal tidak melanjutkan pertanyaannya, Irene akhirnya mengalihkan pandangannya dari mangkoknya ke arah Krystal yang duduk di hadapannya.

"Why?"

Tanya Irene mencoba mencari tahu arti ekspresi yang di tunjukkan oleh Krystal.

"Ibuku memintaku untuk melakukan kencan buta."

My Life PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang