Irene sedikit beringsut saat merasakan tubuhnya tidak bisa bergerak. Ranjang kecil milik Krystal mendadak terasa penuh sampai dia menyadari ada sebuah tangan yang memeluknya dari belakang dan terasa hembusan nafas di bagian leher belakangnya yang dia tahu itu adalah Krystal. Wanita di belakangnya itu memang sangat suka menempelkan kepalanya di leher belakang milik Irene saat sedang tidur.
“Krys.. Krystal..”
Irene coba menepuk lembut tangan Krystal yang sedang memeluknya, dia mencoba untuk membangunkan wanita berwajah pucat dan dingin yang sedang meringkuk di belakangnya tersebut.
“Hmmmmm…”
Irene tersenyum tipis saat mendengar Krystal hanya menggumam lembut di belakangnya.
“Aku gak bisa gerak, punggung aku pegel.”
Irene kembali mencoba mengatakan apa maunya sambil kembali menepuk lembut punggung tangan kekasihnya yang tidak lama kemudian membuat Krystal membuka matanya.
“Why? Seonbaenim butuh sesuatu?”
Krystal terlihat sangat mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya. Dia mencoba untuk bangkit dari tidurnya dan duduk di atas ranjang kecil tersebut sambil sesekali menguap.
“Aku gak bisa gerak sayang.”
Ucap Irene lembut sambil berbalik ke arah Krystal yang masih terduduk dengan kesadaran yang mungkin tidak sampai 50%.
“Oke, aku tidur di sofa.”
Irene segera menahan tangan Krystal sebelum wanita tersebut berdiri dari duduknya. Krystal yang masih mengusap-usap wajah dan matanya hanya menunjukkan ekspresi bingung dengan tatapan yang masih sangat mengantuk.
“Di sini aja gak papa.”
Irene segera menarik lembut tangan Krystal yang tentu saja tidak mendapat perlawanan apapun karena Krystal benar-benar sangat ingin tidur sekarang. Krystal kembali merebahkan tubuhnya dengan posisi memunggungi Irene, sedangkan Irene masih terlihat membetulkan selimut mereka lalu kembali memejamkan matanya sambil memeluk kekasihnya.
— — — — — — — — — — — —
“Tadi kamu udah bilang perawatnya kalau mau kita tinggal pulang dulu?”
Irene hanya mengangguk sambil memakai seatbeltnya. Pagi ini memang orang yang biasa merawat kakaknya yang akan menjaga di RS karena memang kemarin malam dokter yang berjaga sudah tentang kondisi kakaknya ke keluarganya, jadi kalaupun hari ini tidak ditunggu oleh keluarga inti tidak terlalu bermasalah, lagipula ada Krystal yang akan mengatasi semua masalah di RS untuk Irene.
“Cari sarapan dulu yuk, laper.”
“Pulang aja, aku masakin di rumah. Lagian jam segini mau sarapan dimana?”
Irene menunjukkan ponselnya dimana jam masih di angka 06:28 yang berarti ini memang masih terlalu pagi untuk mencari sarapan.
“Cari sandwich atau salad sayur gitu.”
“Udah gak usah, pulang aja. Aku buatin sendiri di rumah.”
“Ya udah kita pulang aja, aku juga mau tidur lagi.”
Irene hanya melirik Krystal yang sedang mengemudi, bibirnya sedikit tersenyum saat melihat Krystal yang hanya mengalah dan memilih pulang daripada harus berdebat pagi-pagi begini.
“Padahal kamu tadi malam tidurnya nyenyak banget lho, sampe itu kepala nempel di leherku gitu.”
“Bukannya tiap tidur aku emang selalu begitu?”
Krystal membela dirinya dengan santai sambil tetap fokus mengemudi di jalanan pagi yang lumayan ramai karena memang ini jam orang berangkat ke kantor dan juga sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/331210840-288-k959239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner
FanfictionKrystal, seorang dokter bedah sekaligus profesor muda, kembali bertemu secara tidak sengaja dengan cinta pertamanya sekaligus seniornya saat dia masih di bangku SMA, apakah kisah cintanya akan berhasil kali ini.