“maaf membawamu ke rumahku, aku rasa ini lebih aman daripada di rumahmu sendiri setelah apa yang terjadi beberapa hari yang lalu.”
Irene yang mengerti maksud Krystal, dia segera memeluk Krystal dari arah belakang dan menyandarkan kepalanya ke pundak Krystal.
“Maaf karena ayahku mengatakan hal yang menyakitkan”
Krystal terlihat tersenyum tipis sambil mengusap punggung tangan Irene yang sekarang ada di perutnya.
“Bisakah kita menemui orang tuamu lagi saat kakakmu sudah pulang dari RS?”
“Akan aku usahakan.” Jawab Irene singkat karena bibirnya sedang dia gunakan untuk mengecup ringan pundak dan juga leher Krystal.
“Sunbae hentikan, kita sudah melakukannya tadi di RS.”
“Apa kau tidak ingin babak lanjutan?” Tanya Irene yang masih terlihat sibuk menyibakkan rambut panjang Krystal supaya dia bisa mendapat akses lebih untuk menjelajah leher belakang milik Krystal.
“Sunbae hentikan!”
Krystal kali ini benar-benar melepas paksa pelukan Irene dan memutus jarak mereka yang membuat Irene sedikit terkejut.
“Ada apa? Kau tidak suka aku menyentuhmu?”
Melihat Irene dengan tatapan kecewa dan sepertinya sedikit marah membuat Krystal kelabakan.
“Bukan begitu maksudku. Aku suka sentuhanmu tapi aku sangat lelah sekarang, maafkan aku.”
Krystal naik ke lantai 2 dan meninggalkan Irene yang masih mematung berdiri di tempatnya, sedangkan Irene dia hanya bisa terdiam setelah menerima penolakan dari Krystal.
Krystal melemparkan tubuhnya ke atas ranjang besarnya lalu menutup matanya dengan lengannya. Kalimat penolakan dari Tn. Bae Windson masih terngiang-ngiang di kepalanya bercampur dengan ucapan Viola beberapa hari yang lalu.
Krystal mendadak membuka matanya lalu mengambil ponselnya, dia menelfon seseorang untuk memastikan sesuatu.
“Apa tawaran itu masih berlaku?”
[Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?]
“Saya hanya ingin tahu, apakah tawaran itu masih berlaku?”
[Masih.]
“Kalau begitu beri saya waktu setidaknya 2 Minggu untuk memikirkannya, apakah bisa?”
[Baiklah, kau bisa melakukannya]
“Terimakasih”
Krystal mematikan sambungan telfonnya dengan seseorang lalu segera turun menemui Irene yang dia yakin masih ada di lantai 1.
— — — — — — —
“Sunbae?”
Panggilnya sambil menuruni anak tangga menuju ke lantai 1 tetapi dia tidak mendapat jawaban apapun.
“Sunbae dimana?”
Lagi panggilnya tapi dia tidak mendapat jawaban apapun. Dia masuk ke dalam kamar tamu dan mendapati ada suara air menyala dari kamar mandi yang berarti Irene sedang di dalam. Krystal akhirnya merebahkan dirinya di atas ranjang sambil menunggu Irene yang sedang mandi.
Matanya beralih ke ponsel Irene yang tergeletak di atas meja kecil di dekat ranjang saat ponsel itu bergetar. Terlihat sebuah pesan masuk dari seseorang yg tertulis “Tn. Windsor” yang berarti itu ayah dari Irene, terlihat sebuah pesan di bar notifikasi bertuliskan
“Pernikahanmu 2 bulan lagi, bersiaplah!”
Krystal yang tidak sengaja membacanya seketika tubuhnya terasa lemas saat tau Tn.Windsor tidak main-main dengan ucapannya saat di RS.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner
FanfictionKrystal, seorang dokter bedah sekaligus profesor muda, kembali bertemu secara tidak sengaja dengan cinta pertamanya sekaligus seniornya saat dia masih di bangku SMA, apakah kisah cintanya akan berhasil kali ini.