TUNTUTAN KENCAN

1.4K 79 4
                                    

"Yo-han?"

Ucap Irene begitu dia membuka pagar rumahnya dan bersiap untuk ke kantor.

"Hai, good morning my fiance"

Ucap Yo-han ramah dengan menunjukkan senyum dan memberi Irene bucket bunga yang mau tidak mau di terima oleh Irene.

"Kamu ngapain disini?"

Tanya Irene panik walaupun Krystal sudah berangkat dari sejak dia masih mandi tadi.

"Nungguin kamu, Ayah kamu minta kita breakfast bareng sebelum nanti rapat di W-Group. Kamu gak baca pesanku?"

Irene hanya menggeleng dan Yo-han hanya tersenyum simpul seperti sudah tahu jawaban yang akan di berikan oleh Irene.

Bagaimanapun juga, cintanya ke Irene adalah tulus, dia bahkan bersedia menunggu wanita yang dicintainya tersebut sampai benar-benar siap menjadi istrinya.

"Mau pergi bersama?"

Tanya Yo-han singkat yang langsung di jawab dengan gelengan kepala oleh Irene.

"Aku akan bawa mobil sendiri."

"Baiklah, aku akan mengikutimu kalau begitu."

Ucap Yo-han sambil mendorong pagar rumah Irene supaya terbuka lebih lebar lagi

- - - - - - -

"Sudah lama sepertinya kita tidak sarapan ber empat, betul kan Yo-han?"

Tanya Tn. Bae Windson, ayah dari Irene yang dimana dia adalah seorang berdarah campuran.

"Benar ayah mertua "

Ucapan Yo-han tentu saja membuat Irene mengerutkan dahinya, Irene bahkan tidak tahu kalau Yo-han sudah memanggil ayahnya dengan sebutan itu.

"Putriku kenapa tidak mau makan?"

Tanya nyonya Windson yang melihat putrinya tidak mengisi piringnya sama sekali.

"Aku sudah sarapan ibu, aku minum kopi saja."

Ucap Irene sopan sambil sedikit mengangkat cangkir kopi yang ada di hadapannya dengan senyum terpaksanya.

"Jadi bagaimana? Kapan kalian akan menikah?"

Pertanyaan ayahnya tentu saja membuat Irene menatap ke Yo-han begitu juga dengan Yo-han.

"Begini ayah, ibu mertua, saya dan Irene masih banyak sekali pekerjaan yang harus kami selesaikan, sepertinya kami belum bisa menikah dalam waktu dekat, kami takut tidak bisa fokus kalau mengerjakan dua hal yang berbeda dalam waktu bersamaan, saya harap ayah mertua dan ibu mertua tidak keberatan menunggu sebentar lagi."

Ucap Yo-han coba meyakinkan kedua calon mertuanya, sedangkan Irene dia hanya diam saja, otaknya terlalu lelah untuk merespon hal-hal seperti ini.

- - - - - - - - - - -

"Biar aku antar"

Ucap Yo-han berusaha menyamakan langkah dengan Irene begitu mereka keluar dari ruang rapat utama.

"Apa kau lupa kalau aku bawa mobil sendiri?"

Ucap Irene singkat sambil mempercepat langkahnya untuk keluar dari kantor W-Group, sedangkan Yo-han akhirnya memperlambat langkah kakinya dan membiarkan Irene menjauh meninggalkannya.

"Aku benar-benar harus berusaha keras untuk mendapatkan hatimu."

Gumam Yo-han sambil tetap menatap Irene masuk ke dalam lift.

- - - - - - - - - - - - -

Irene memarkir mobilnya di basement Hope Hospital, dia segera turun dan menuju ke ruangan rawat inap tempat Junwan dirawat. Saat dia hendak masuk ke ruangannya, ternyata itu saatnya dokter melakukan visitasi ke pasien, yang akhirnya membuatnya menunggu di luar kamar rawat inap terlebih dahulu.

My Life PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang