Part ini mengandung adegan dewasa yang cukup berani, jadi dimohon untuk kesadarannya bagi yang di bawah umur lebih baik di skip saja part ini.
Krystal terlihat mengecup setiap inci wajah Irene, seolah-olah dia ingin meninggalkan kenangan indah yang akan selalu bisa diingat oleh Irene.
Pagutannya di bibir Irene sangat lembut kali ini, tidak seperti Krystal yang biasanya selalu menggebu-gebu. Begitu pula dengan Irene, dia menikmati setiap kecupan yang diberikan oleh Krystal di tubuhnya dengan sangat halus dan lembut.
“Kryss..”
Krystal menghentikan aktifitasnya yang sedang mencium pundak lalu turun ke dada Irene. Suara serak Irene berhasil mengalihkan fokusnya ke wajah cantik milik kekasihnya tersebut.
Mata mereka bertemu, tetapi bukan tatapan penuh gairah tersirat, tetapi justru tatapan sentimental seolah-olah ini adalah terakhir kalinya mereka melepaskan hasrat bersama-sama.
“Why?” Tanya Krystal lembut sambil mengecup tangan Irene yang sedang mengusap pipinya lembut.
“Apakah setelah ini kita masih bisa melakukan ini?”
Krystal hanya menatap Irene, mencoba mencari jawaban dari tatapan mata Irene, tetapi dia tidak menemukan apapun di sana selain ketulusan dan rasa sedih yang terpancar dari tatapan mata Irene.
Krystal terlihat menghela nafas lalu tersenyum sambil menatap wanita yang ada di bawahnya tersebut.
“Mari kita nikmati apa yang ada hari ini.” Jawab Krystal lembut lalu kembali mencium bibir Irene dengan sedikit bernafsu kali ini, hanya sedikit, ini benar-benar bukan Krystal dan Irene seperti biasanya.
Krystal membuka lilitan handuk di tubuh Irene membuat tubuh kekasihnya terbebas dari semua penghalang.
Ciumannya turun ke dada Irene secara bergantian, sedangkan Irene dia terlihat membiarkan Krystal memimpin permainan kali ini dengan cara yang dia tahu Krystal bisa melakukannya.
Krystal mengehentikan kecupannya, dia turun dari ranjang lalu melepaskan t-shirt dan juga celana panjangnya lalu segera kembali ke atas ranjang dengan keadaan yang tidak ada bedanya dengan Irene.
Dia kembali memimpin permainan kali ini, pelan tapi pasti, dengan penuh kelembutan, tangannya mulai memasuki titik hangat dan basah milik Irene, membuat wanita di bawahnya itu mengerang nikmat sambil menatap sendu wajah Krystal yang sedang menatapnya dengan tatapan bergairah bercampur dengan tatapan sentimental.
“Haruskah ku percepat?”
Tanya Krystal lembut di sela-sela ciumannya di telinga dan juga rahang Irene yang tentu saja di jawab dengan anggukan oleh Irene.
“Emhhhh….”
“Mendesahlah, tidak ada siapapun di sini. Aku ingin mengingat suaramu.”
Krystal memberi perintah sambil menyembunyikan wajahnya di leher Irene dan tangannya yang masih terus menyentuh titik dalam pusat kenikmatan Irene.
“Kryss.. ahhh”
Desahan Irene benar-benar lolos dari bibirnya kali ini, sedangkan Krystal dia masih mengecup leher dan telinga Irene bergantian karena memang titik rangsang Irene ada di telinga dan lehernya.
“Keluarkan! Biarkan aku mengingatnya dengan baik”
“Sayang… ahhhhhhhhh”
Irene meremas kuat pundak Krystal sambil matanya terpejam tanda dia akhirnya mencapai akhir permainannya.
Krystal terlihat mengecup ringan bibir dan juga pipi Irene saat kekasihnya itu masih di ambang batas kenikmatan sebelum akhirnya Irene membuka matanya ketika gejolak dalam dirinya sudah mulai reda.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Partner
FanficKrystal, seorang dokter bedah sekaligus profesor muda, kembali bertemu secara tidak sengaja dengan cinta pertamanya sekaligus seniornya saat dia masih di bangku SMA, apakah kisah cintanya akan berhasil kali ini.