Jangan lupa vote dan comment 💜
°°°°°°
Suara kicauan burung berhasil membangunkan seorang pria yang tengah terlelap dalam tidurnya, ia membuka kedua kelopak matanya perlahan sembari terdiam sejenak menatap ke arah luar jendela kamarnya. Ia melihat mentari sudah mulai bersinar dengan begitu terang, diregangkannya otot-otot pada tubuhnya itu. Lalu, ia segera beranjak dari ranjangnya menuju bilik kamar mandi yang berada di belakang rumahnya.
Ia mengguyur seluruh badannya dengan gayung yang terbuat dari kayu. Setelah menyelesaikan ritual mandinya, ia kembali menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian dan bersiap untuk bekerja. Seperti biasa ia mengenakan pakaian khas rakyat zaman kerajaan Majapahit, dengan hanya mengenakan bawahan. Untuk atasan dibiarkan shirtless atau hanya mengenakan perhiasan sesuai dengan selera mereka masing-masing.
Gajendra pergi menuju tempat dimana biasanya sang Rama meracik ramuan untuk para pasiennya.
"Rama, ada yang perlu aku bicarakan." Tarachandra yang tengah sibuk berkutat dengan beberapa ramuan itu menoleh ke sumber suara, di ambang pintu ia melihat putranya berdiri sembari menggenggam sebuah pedang di tangan kirinya.
"Apa kau yakin akan melakukan pekerjaan yang diberikan Dyah Wardita?" Tanya Tarachandra sembari melanjutkan aktivitasnya.
"Njeh, Rama. Aku sudah berjanji akan membantu Dyah Wardita untuk membantunya dalam menangkap pencuri reliknya," sahut Gajendra dengan mantap. Mendengar hal itu, Tarachandra hanya bisa menghela nafas dengan pasrah.
"Terserah dirimu, yang terpenting jangan sampai terluka." Gajendra mengangguk paham, setelah mendengar pesan dari Tarachandra ia segera bergegas pergi untuk membantu seorang bangsawan yang bernama Dyah Wardita yang kehilangan sebuah relik peninggalan dari leluhurnya. Hanya orang tertentu saja yang mengetahui keahlian Gajendra dalam menyelidiki dan menyelesaikan kasus yang bahkan pihak keamanan kerajaan Lasem sendiri tak bisa tangani.
Gajendra pergi menuju ke kediaman Dyah Wardita. Disana ia disambut oleh seorang wanita bernama Gayatri, wanita itu menyambut Gajendra dengan begitu ramah dan baik.
"Dimana Dyah Wardita?" Tanya Gajendra pada Gayatri.
"Rama pergi menuju ke Wilwatikta untuk suatu keperluan, beliau telah menyampaikan hal yang perlu kamu lakukan untuk menemukan relik tersebut," Jelas Gayatri dengan tegas.
"Begini, sebelum relik itu benar-benar hilang di dalam kuil itu. Rama mengadakan pertemuan dengan seorang brahmana, pedagang dan juga seorang perwira Lasem. Satu jam setelah pertemuannya itu, relik berharga itu hilang begitu saja. Mari kuantar ke tempat semula relik berada," ajaknya pada Gajendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA II : Another World [Salakanagara]
Ficción históricaKala dan waktu memiliki arti yang sama. Waktu bisa saja membawamu kembali menuju masa lalu ataupun masa depan, semua tergantung dengan usahamu dan takdir dari Sang Pencipta KALA. Spin-off 'KALA : The Eternal Love [Majapahit]' Karakter utama adalah f...