11 : Misteri yang disembunyikan

515 74 8
                                    

○○○○○○○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○○○○○○○

"Ka-kau?" Tarachandra benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Sosok itu melepaskan sarung pedangnya dan mengarahkannya pada leher Tarachandra.

"Siapa kau?! Beraninya orang asing memasuki kawasan ini!" teriak sosok itu pada Tarachandra. Tarachandra hanya diam tak bergeming, ia masih berusaha memproses apa yang sekarang dilihiatnya.

"Ka-kawindra..." ucap Tarachandra pada sosok di depannya. Sosok itu semakin mendekatkan pedangnya pada leher jenjang Tarachandra, sosok itu menatap Tarachandra dengan tatapan intimidasi.

"Baiklah, jika tidak ingin menjawabnya biarkan pedangku yang membuatmu berbicara," geram sosok itu, dan benar saja pria itu mendekatkan pedangnya hingga pedang tajamnya menggores leher Tarachandra dan membuatnya berdarah.

"Raka!" teriak seseorang dari kejauhan. Tarachandra diam tak memberikan perlawanan apapun, ia masih bingung dengan semua ini. 

'Apa Kawindra dan Prabawati merupakan sosok reinkarnasi dari zaman ini?' batin Tarachandra.

"Raka, dia adalah temanku! Janganlah kau sakiti dia! " teriak seseorang yang ternyata adalah Nareswari. Nareswari semakin terlihat panik ketika leher Tarachandra terluka, ia mendorong Nawasena dengan keras karena ia kesal Rakanya telah melukai tamunya.

"Maafkan aku!Aduh, Bagaimana ini?!" Nareswari terlihat begitu panik, dengan segera ia meraih selendang yang terlilit pada pinggangnya dan menyeka darah yang mengalir dari leher Tarachandra dengan segera.

"E-eh? Nareswari, aku tak apa," ucap Tarachandra dengan tersenyum lembut ke arah Nareswari.

"Saya Tarachandra Utpala, senang berkenalan dengan anda," imbuh Tarachandra, ia menyapa Nawasena dengan begitu ramah. Nawasena mendengus kesal, ia kembali menyarungkan pedangnya dan melenggang pergi meninggalkan Nareswari dan Tarachandra berdua.

"Maafkan Rakaku, dia memang seperti itu." Nareswari benar-benar merasa bersalah dengan tindakan Rakanya pada tamu yang baru saja ia kenal.

"Tidak apa, aku mengerti kok," tutur Tarachandra dengan lembut. Entah mengapa, Nareswari merasa bahwa Tarachandra ini adalah sosok yang begitu bijak dan juga dewasa.

"Bisakah kita bicara di tempat lain?" tawar Nareswari pada Tarachandra.

"Tentu saja," balas Tarachandra. Keduanya pun meninggalkan tempat ini dan mencari tempat yang dirasa nyaman untuk berbincang, Nareswari mengarahkan Tarachandra untuk pergi ke tempat dimana wanita itu tinggal.

"Apa tidak masalah jika aku masuk ke dalam tempatmu?" Tarachandra terlihat begitu ragu dengan ajakan Nareswari.

"Sebentar saja, karena ini sangatlah penting," ucap Nareswari dengan serius. Melihat mimik wajah Nareswari yang berubah serius tentunya membuat Tarachandra luluh, dan akhirnya ia masuk ke dalam tempat Nareswari.

KALA II : Another World [Salakanagara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang