Jangan lupa vote dan comment 💜
ººººººº
Tarachandra bingung setelah mendengar bisikan singkat dari Nareswari, wanita itu terlihat muda namun menyimpan suatu misteri. Tarachandra sendiri berpikir bahwa wanita ini bukanlah sekedar putri seorang Patih, wanita ini malah terlihat seperti seorang ksatria.
Lamunan Tarachandra dibuyarkan oleh suara seseorang yang datang dari luar gubuk. Seseorang datang sembari membuka pintu depan dengan sangat teramat keras
"Dyah Nareswari!" teriaknya.
"Ada apa Salika?" Nareswari terlihat kebingungan melihat keadaan seseorang yang bernama Salika. Salika terkejut melihat Nareswari yang tidak sendirian di dalam gubuk itu, wanita itu tersenyum kikuk sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Begini ndoro, sebenarnya anda diminta untuk kembali menuju Purwanagara karena Lesmana sudah bisa kembali bertugas disini," jelas Salika pada Nareswari.
Nareswari melihat gelagat Salika yang mencurigakan, sekilas ia menoleh ke arah Tarachandra, Gajendra dan Karwita secara bergantian. Lalu, ia menarik lengan Salika dan berjalan menuju ke belakang gubuk.
Nareswari menoleh ke arah kanan dan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada yang mendengarkan percakapan mereka.
"Bicaralah yang sebenarnya," perintah Nareswari dengan wajah yang terlihat begitu serius.
"Se-sebenarnya, Raden Nawasena berbuat ulah lagi. Beliau telah kembali dari pertapaanya, namun beliau memutuskan untuk berkelana dan tak ingin kembali lagi ke Purwanagara," terang Salika. Nareswari menghela nafasnya dengan berat sembari memijit pangkal hidunganya, ia merasa sangat kesal karena Raka atau kakaknya ini selalu saja membuat ulah dan tak pernah menurut kepada kedua orangtuanya.
"Apa dia sudah berangkat?" tanya Nareswari pada Salika.
"Belum Dewi," jawab Salika.
"Baiklah, kau berdiamlah disini hingga Lesmana datang. Aku akan kembali menuju Purwanagara bersama ketiga orang yang berada dalam gubuk itu," pungkas Nareswari.
"Dewi, siapa mereka itu?" Salika merasa penasaran dengan ketiga orang yang dimaksud Nareswari itu.
"Mereka adalah rekanku," jawab Nareswari singkat.
Nareswari pun memberitahu kepada Tarachandra dan keluarganya untuk berangkat menuju pusat Kota Purwanagara sekarang juga. Nareswari naik kuda bersama dengan Tarachandra, karena tidak ada pilihan lain kuda disana hanya ada 2 ekor.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA II : Another World [Salakanagara]
Historical FictionKala dan waktu memiliki arti yang sama. Waktu bisa saja membawamu kembali menuju masa lalu ataupun masa depan, semua tergantung dengan usahamu dan takdir dari Sang Pencipta KALA. Spin-off 'KALA : The Eternal Love [Majapahit]' Karakter utama adalah f...