CHAPTER 16

1.7K 155 9
                                    

Gracia,setelah menghabiskan waktu hanya sendiri saja dia ingin pulang kerumahnya karena merindukan Mama nya,Gracia mendengar Suara Notifikasi dari hp nya ia yakin kalau shani yang mengirimkan itu dia ingin membalas namun sedang menyetir mobil

Gracia sudah sampai di Depan rumahnya Dia sengaja Tidak mengabari mama nya karena ingin membuat kejutan dia di bingungkan dengan Mobil yang terpakir di garasinya

"Mang ini mobil siapa?"tanya Gracia ke mang Eko Penjaga rumahnya

"Waduh neng Gracia,mamang kurang tau soalnya mamang dari tadi di kebun lagi bersihin kebun"

"Owh,maaf aku ganggu mamang lanjut aja ya..."

Gracia berjalan menuju pintu rumahnya dengan senyuman Khas nya berharap mama senang Gracia kembali

Gracia sudah memasuki Rumah melihat sekeliling rumah kok sepi

"Ma! Gracia pulang yuhu!"seru Gracia

Gracia berinisiatif ke arah dapur siapa tau Mama nya ada di sana

"Loh mama kok nggak ada si kemana deh?"

Saat Gracia ingin balik dirinya dikejutkan oleh seseorang pria berbadan Tegap membuat Gracia sedikit ketakutan

"Hay, Ponakan om yang manis"ucap Pradika om gracia yang mencolek pipinya Gracia,dengan tatapan datar

Gracia mendorong dada Pradika agar menjauh dari Dirinya "tolong jangan keluar sekarang Saya tidak ingin menyakiti om saya"batin Gracia

"SINI KAMU IKUT SAYA!"bentak Pradika menarik Gracia kasar

Brukk....

"HEH ANAK PENYAKITAN,MAS HARLAN PASTI NGASIH KAMU UANG YANG BANYAK KAN? CEPAT KASIH KE SAYA SEKARANG!"Minta Pradika Namun gracia masih takut dengan tubuh yang bergetar

Pradika merasa tidak di ubris omongannya oleh Ponakan ini dia melempar VAS bunga ke arah Gracia

Pyar....

Pradika mencengkram dagu gracia dengan kencang menampar pipinya Gracia Namun gracia hanya diam tidak melawan walau bagaimanapun orang di hadapannya ini adalah om nya

"Cepat! Mana ATM kamu!"

"Nggak ada om "balas Gracia menahan sakit tangannya karena terkena Pecahan kaca vas bunga

"BOHONG!"Sarkas Pradika

Gracia bergetar ketakutan dia hanya bisa menangis

"Pliss...stop ampunn...jangan jual Nia stop..."meraung Gracia Mengingat kejadian itu

Plak....

"Banyak Drama Cuih,cepat atau saya yang ambil secara kasar!"

Gracia hanya diam saja,lantas Pradika menendang Gracia membuat Gracia terpental lumayan jauh

"INI APA ANAK SIALAN! MEMBUANG WAKTU SAYA SAJA KAMU!"

"DAN INGAT JANGAN PERNAH MEMBERITAHU KELUARGA MU KALAU KAMU SAMPAI MEMBERI TAU,KELUARGA MU MATI DI TANGAN SAYA PAHAM!"bentak Pradika berjongkok

"I-iya o-om Nia janji nggak kasih tau mereka tapi tolong jangan sakiti mereka sakitin Nia saja om"

"Bagus!"

Pradika berdiri dia melempar tas Gracia lalu tidak lupa menendang muka Gracia membuat tulang hidung nya patah dan mengeluarkan darah dengan keras dan,tidak lupa menginjak Kaki Gracia

"Akhh!"ucap Gracia merasakan sakit di sekujur tubuhnya

Note!!

Pradika adalah om dari Gracia atau adik dari om papa Dan dia Adalah Orang yang menjual Gracia kepada seseorang,masih ingat? Pradika sangat membenci Gracia karena menurut Gracia hanya beban untuk Harlan dan karena Gracia hubungan Harlan dan Pradika tidak sebaik dulu,bahkan Pradika pernah hampir merenggut Mahkota Milik Gracia untung saja Gracia saat itu masih bisa melawan jadi dia kabur ,dan Pradika mengangap Gracia itu sebagai dalang dari kematian istrinya
Kenapa begitu?karena istri dari Pradika Ingin sekali memiliki seorang anak cewek pernikahan mereka yang sudah bertahun tahun Namun tuhan belum bisa mengasih buah hati karena itu yang membuat Istri Pradika stres dan melakukan bunuh diri dan tepat Luna Tewas di tempat dan saat itu juga Gracia berada di samping Luna dan Pradika beranggapan kalau Gracia yang membunuh istrinya

365 Days GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang