Happy Reading<3
Gracia terbangun perlahan,dia memejamkan matanya beberapa kali,Gracia berada di sebuah ruangan serba putih dan dia mencium bau obat obatan
Gracia mencoba duduk,namun saat melihat kebawah.Ia telah kehilangan sebelah kakinya nya,Gracia hanya bisa menangis dia kembali membaringkan diri melihat kondisinya jauh dari kata baik ini,dia tidak yakin dia akan pulang
Seorang dokter muda sekitar umur 29 tahun berjalan ke arah Gracia,dokter tersebut menyapa Gracia dengan lembut dan ramah
"Bagaimana kabarnya?"tanya Dokter itu dengan santai
Gracia yang masih binggung,dokter itu pun menjelaskan
"Saya Dokter Aldara ,warga sekitar sempat melihat hanya kamu yang masih hidup.karena saat kejadian,Kamu masih bisa membuka mata,lalu mereka memanggil saya dan membawa kamu"jelasnya
"Maaf sebelumnya namun kami usahakan sebisanya untuk menyempurnakan kakimu kembali.tapi karena terkena ledakan dan kepingan badan pesawat kaki mu membusuk"sambung dokter Aldara
Gracia terdiam dia hanya bisa menangis kenyataan yang harus dia terima
"Terimakasih telah menolong saya"jawab Gracia
"Sama sama,kamu harus banyak istirahat karena kondisi mu belum stabil karena kejadian itu pun Jantung mu melemah"ucap Dokter Aldara
"Beberapa hati setelah kondisi mu membaik,kita akan melakukan operasi jantung mu"ucap dokter Aldara
Gracia memangguk,ia masih Sangat tidak percaya atas kejadian yang menimpanya
"Apa setelah operasi saya boleh pulang?"tanya Gracia
Dokter Aldara mengangguk."setelah kamu benar benar pulih Silahkan kamu pulang "jawab nya
"Teman saya gimana?"lirih Gracia membayangkan Sophia di sebelahnya beberapa jam lalu
"Tim SAR dan kepolisian sudah berada disana,mencari para korban namun harus di hentikan karena cuaca tidak mendukung "jelasnya
"Apa saya yakin bisa pulang?"ragu Gracia
"Percaya pada tuhanmu,serahkan semuanya kepadanya "jawab dokter Aldara
"Saat ini jangan terlalu banyak pikiran, jantung mu akan melemah jika kamu Memikirkan hak yang berat"sambung dokter Aldara
Dokter Aldara hanya berdiri di ambang pintu selama dua atau tiga jam lebih memperhatikan Gracia.yang sedang menatap kosong kearah depan,membuka sedikit jendela membiarkan Angin malam menyapa lembut wajah nya
Lalu dokter Aldara menghampiri Gracia, menemani Gracia yang masih menatap kosong Ke arah depan
Gracia menatap Dokter Aldara "apa dokter pernah merasakan rindu dok?"
Dokter Aldara terkekeh "pernah saya merindukan suami dan anak saya "jawabnya
"Saya harus memanggilnu apa?"tanya dokter Aldara
"Gracia panggil saja itu"balas Gracia
"Kamu sedang merindukan siapa Gracia?"tanya dokter Aldara
Gracia menunduk "saya merindukan sahabat saya sekarang aku di buat binggung,jika aku kembali dalam kondisi seperti rasa nya takut Dok"lirih Gracia
Dokter Aldara mengangguk mengerti "jika dia benar benar Sahabat dia tidak akan meninggalkan mu dalam keadaan apapun"jawabnya
"Saya mempunyai anak perempuan seperti mu Dia selalu menceritakan Tentang sahabatnya di sekolah,dia selalu bercerita beruntung memiliki sahabat seperti nya"

KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days Greshan
CasualeDilarang meniru yang ada di cerita ini,karena cerita ini hanya FIKSI dan tidak untuk di tiru di dunia nyata terimakasih!! Turki menjadi Saksi Dimana Beruntungnya Saya Dipertemukan dengan nya ~Shani Indira Entah itu pertemuan sudah di rencana Oleh T...