CHAPTER 37

1.5K 171 28
                                    

Shani dan Yang lain sedang mengobrol ngobrol santai saja di Ruang keluarga

"Shani, sekarang gimana abis kuliah? Ngelanjutin kaya papa kamu apa gimana?"tanya Tante mama

"Kayanya Shani kurang sedikit berminat deh Tante gitu Shani pengen ngerintih sendiri pake yang Shani miliki saat ini tanpa campur tangan papa"

"Tapi kenapa kamu di kantor ci?"tanya Gracia

"Hmm karena Gabut aja si gee terus kasian papa juga kerja terus ge ga ada berhenti nya"

"Kalau pun iya ngelanjutin usaha papa untuk kerja di perusahaan papa ya gpp si"

"Tante doain semoga yang kamu capai Bisa tergapai sayang"

"Aamiin Tante makasih ya"Shani tersenyum kepada Tante mama

"Shani sama Gracia juga ada niatan buat ngebangun sesuatu gitu Tante ya bisa di bilang usaha "

"Iya ma Nia berfikiran kaya gitu pengen aja Nia ngerintis bareng apa lagi sama Cici"Gracia merangkul Shani

"Mama selalu mendukung kamu sayang,selagi itu positif"

"Ma ada papa di luar"ucap Aten yang dari luar sama Ecen

Gracia dengan Dratis Merubah mimik wajahnya melihat di pintu rumah Shani terdapat Dua orang dan yang lebih menyakitkan nya papa nya yang jelas jelas belum sepenuhnya bercerai dengan Mamanya Dia terang terangan Mengandeng wanita lain

"Ma..."

"It's okey Nia mama gpp"Tante mama mencoba meyakinkan anak nya

"Ada apa anda kesini dengan perempuan Tidak tau diri ini?"ucap Gracia datar

"Jaga ucapan kamu Gracia!"balas Harlan sedikit tidak suka

"Kenapa anda yang marah? Owh berati yang saya ucapkan benar doang apa adanya Hm??"

"Mas tolong jangan ngebentak anak aku"Melisa mencoba menenangkan Harlan

"Heh apa apaan manggil anak anak aja ga ada ya belum apa apa Udah kaya punya hak seutuhnya"sahut Aten

"Ada apa lagi kamu kesini?"

"Waktu saya tidak banyak saya hanya ingin mengantarkan surat perceraian ini langsung ke kamu tolong kamu tanda tanganin biar saya bisa terbebas dengan Pernikahan yang saya tidak suka dan saya pastikan Hak asuh Gracia akan jatuh ketangan saya"ucap Harlan

"Kamu tidak punya hak Harlan! Saya ibu nya"sarkas Erina terpancing

"Apa kamu lupa siapa Gracia itu Hm?"

Erina baru ingat Ini yang dia takutkan dari dulu takut sekali kehilangan Gracia

"Apa maksudnya ucapan papa?"tanya Gracia

Melisa melangkah maju ke arah gracia langsung memeluk nya

"Sayang ini Mama,mama kandung kamu sayang"ucap Melisa

Gracia hanya diam di buat binggung jujur Dia masih tidak paham dengan semua ini

"Lepaskan anak saya! Dia hanya anak saya! Kamu tidak berhak memeluk nya selain saya!"Erina melepaskan pelukan Melisa dari Gracia

"Erina! Gracia itu anak kandung Melisa dia bukan Anak kandung kamu!"bentak Harlan

Deg.

Tubuh Gracia melemas mendengar ucapan papa nya namun masih ditahan oleh Shani

"Maksud papa apa!"sungut Aten

"Kalian dan Cici kalian bukanlah Saudara kandung "

"Ga! Dia Kakak saya! Kakak kandung saya Tidak ada yang bisa merubah itu"

"Sayang sini,ini Mama sayang maafin mama "lirih melisa

Gracia hanya menggelengkan kepala dia menangis menatap Erina

"Ma jelasin ke aku maksud ucapan papa ma"

"Sayang ini Mama nak"

"Lu diam! Gw ga bicara sama lu!"bentak Gracia menunjuk Melisa

"Ma,jawab gracia bilang ke gracia kalau omongan papa itu bohong ma,Nia anak mama kan dan kakaknya Aten sama ecen!"gracia mengoyang goyangkan lengan Erina

"Iya,kamu bukan anak kandung mama Nia,maafin mama karena belum berani cerita ke kamu mama takut kamu ninggalin Mama "balas Tante mama menangis

Gracia bergerak mundur air mata nya Begitu saja turun ke pipi nya kenapa dia harus di kejutkan lagi

"KENAPA KALIAN GA PERNAH NGOMONG KE SAYA HAH! KALIAN ANGGAP SAYA APA?"marah Gracia

"DAN PAPA DAN MAMA KENAPA NYEMBUNYIN INI SEMUA KE NIA? OWH APA MUNGKIN KALIAN GA MAU BIKIN NIA TERBEBANI GITU? DAN GRACIA DIHIDUP SAMA KALIAN TINGGAL SAMA KALIAN UDAH LAMA KENAPA KALIAN BARU NGOMONG KE GRACIA SEKARANG?"

"ATAU KALIAN GA AKAN PERNAH NGOMONG KALAU ORANG INI GA BILANG GRACIA ANAK KANDUNG NYA HAH! JAWAB SAYA"emosi Gracia

Perasaan nya saat ini campur aduk dirinya langsung berlari menjauh dari mereka

"Gracia!"teriak Shani

"Aten,Ecen kejar Cici mama takut Cici ngelakuin sesuatu yang aneh!"

Aten dan ecen berlari mengejar Gracia begitupun disusul oleh Shani

"Kalau kamu ingin hidup bahagia bersama Wanita ini Harlan silahkan! Saya sudah tidak peduli dan saya tegaskan setitik pun anak saya tidak akan jatuh ketangan kalian!"tegas Erina ikut menyusul Mereka

Gracia pergi ke rooftoof Rumah Shani ya dia merasakan ketenangan diri nya berdiri di pembatas rooftoof membuat Aten dan ecen Kaget

"Ci,tolong jangan ngelakuin hal itu"takut Aten

"Saya cape tuhan saya lelah tolong bawa saya ketempat yang paling jauh"gumam Gracia

"Ci gre Turun ci bahaya!"

Shani melihat itu jantung nya berdegup kencang namun dirinya tidak boleh panik dia berjalan mendekat ke arah Gracia

"Gracia,Gee ini aku Tolong jangan ngelakuin hal itu"ucap Shani terus mendekati Gracia

"KAMU PERGI!"

Shani melirik Aten dan Aten mengangguk

"Aku disini Gee aku Shani tolong turun gee"

"Dengan kamu kaya gini memang kamu ingin buat aku sedih?"

Gracia mendengar itu menengok melihat Shani sudah menangis dirinya mengelengkan kepala nya

"Cici ga boleh nangis aku ga suka"

"Iya ge Tolong kamu turun okey di situ bahaya"Shani terus meyakinkan Gracia dia juga terus maju dan Gracia mengangguk

Shani berjalan mendekati Gracia pelan pelan dia melihat tatapan mata Gracia kosong namun dirinya di buat kaget

"GRACIA!"teriak Shani




Yuhuhhh yuhuhhh

365 Days GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang