Suasana dikantin siang ini begitu mencekam saat seorang siswa yang biasa di panggil si cupu tanpa sengaja terlibat masalah dengan siswa populer di sekolah .
" Cepet bersihin sepatu gue !! " maki salah satu siswa populer di Harapan Bangsa .
" dasar anak cupu sialan !! Lo liat sepatu mahal gue kotor gara-gara lo anjing !! "
Para siswa yang berada di kantin hanya memperhatikan tanpa ada yang melerai , semua murid disini sangat takut pada siswa populer tersebut serta kedua sahabatnya yang sama-sama berpengaruh .
Mereka adalah anak donatur terbesar di sekolah ini yang bernama Reyhan Sagara , sedangkan kedua sahabatnya bernama Rafli Akbar dan Dwi Handoko .
" Maaf , aku ga sengaja tadi ada yang dorong aku dari belakang " ucap siswa yang kini sedang berjongkok membersihkan sepatu yang terkena minuman yang tidak sengaja ia tumpahkan .
Ia memang tidak sengaja menumpahkan minumannya yang mengenai sepatu milik reyhan , saat akan melewati meja para pria populer di depannya entah siapa dengan sengaja mendorong tubuh Langit keras , hingga kejadian naas pun tak dapat langit hindari .
Ya , siswa yang dipanggil sicupu itu bernama Langit Biru , yang biasa di panggil Langit , ia bisa bersekolah di tempat ini karena mendapat beasiswa .
" Alesan aja lo , makanya kalo punya mata tuh di pasang toloolll !! " maki reyhan , seakan tidak puas , dia pun menendang hingga Langit terjungkal kelantai .
" Dasar tolol pembawa sial "
" Pergi sono lo , ngerusak pemandangan aja , udah miskin , cupu , idup lagi "
Kedua sahabat reyhan ikut memaki langit dan menendang langit sambil berlalu tanpa rasa bersalah .
Sedangkan langit hanya tertunduk dan merintih tanpa berani melawan atau membela diri , karena dia tahu jika ia melawan maka mereka hanya akan semakin kejam .
Sedangkam para siswa disana seperti biasa , hanya melihat tanpa ada yang membantu .
Bahkan guru pun seolah menutup mata dengan kejahatan reyhan dan kedua temannya .
Langit hanya berharap semoga ia segera lulus sekolah agar penderitaannya disini berakhir .
***
" Gue dengar tadi katanya kita akan kedatangan murid baru "
" Wah serius ? cowok atau cewek ? "
" Nah itu gue belum tau , tapi yang gue dengar dari pak Liam dia adalah cucu dari pemilik sekolah ini "
" Wow "
" Ini gila !!"
" Kalau dia cewek berarti lo harus siap-siap bersaing gret " hahhaaa
" Dengar , ga ada namanya saingan dalam kamus gue . Ingat gue adalah siswi paling cantik disekolah ini, sampai kapanpun ga akan ada yang bisa ngalahin gue !!!! camkan itu " sahut salah satu siswi yang di panggil greta itu tidak terima .
Teman-teman sekelas langit terus membicarakan seorang murid baru yang bahkan belum muncul tapi sudah menghebohkan seisi kelas bahkan mungkin seluruh murid di sekolah ini kecuali langit .
Bagaimana tidak , orang yang akan bersekolah disini adalah cucu dari pemilik sekolah . Sudah pasti akan menambah murid kalangan kasta tertinggi disekolah ini yang mungkin saja bila seorang wanita dia akan mengalahkan posisi siswi unggulan sebelumnya yaitu Greta Olivia dan dua sahabatnya yang bernama Merlyana dan Ninda Ayumi . Mereka sama-sama seorang anak pengusaha yang paling kaya dibanding siswa lainnya .
Berbeda dengan langit yang hanya duduk di pojokan seorang diri dengan tenang sembari membaca buku , dia tidak memilikki teman satu pun disekolah ini . Mungkin karena hanya langitlah siswa satu-satunya yang bukan dari kalangan pengusaha atau konglomerat bahkan bisa dibilang dia adalah murid paling miskin .
Langit juga tidak mengerti kenapa ia bisa mendapat BEA siswa disekolah terfavorit disini .
Sebenarnya langit sudah ingin menyerah saat pertama kali ia masuk sekolah ini . Tapi ketika melihat senyum bangga dan harapan yang tersimpan di mata sang ibu . Menyurutkan niat langit , dia tidak ingin mengecewakan ibunya . Karena hanya langitlah yang ibunya milikki , begitu pun sebaliknya .
Seorang guru fisika tiba-tiba muncul di ikuti seorang perempuan yang memakai seragam HARAPAN BANGSA di belakangnya .
Membuat suasana kelas mendadak hening dan diikuti raut penasaran para siswa dan siswi dikelas .
Sosok wanita yang sangat cantik dan bermata sipit berwajah asia , tubuhnya semampai, rambutnya berwarna merah kecoklatan , panjang sebahu .
Hidung mancung dan bibir tipis , yang paling mencolok adalah seragam yang digunakan murid tersebut , sangat ketat hingga membentuk seluruh tubuhnya dipadukan rok yang sangat pendek .
" Anak-anak kita kedatangan teman baru disini , dia adalah cucu dari pemilik sekolah ini . Jadi saya harap kalian bisa menyambut teman baru kalian dengan baik , silahkan perkenalkan dirimu nak "
Langit melihat murid tersebut memutar bola matanya , melipat kedua tangannya di dada , seolah jengah dengan perkataan guru tersebut .
" Perkenalkan gue Kanza Zanifa " ujarnya singkat dan berwajah datar .
" Oke kanza silahkan memilih tempat duduk , kita akan langsung memulai pelajaran "
Disini ada dua bangku yang kosong , di samping merlyana sahabat greta dan di samping langit . Tapi langit yakin siswa tersebut akan lebih memilih duduk disamping para siswa kaya bila harus bersanding dengannya yang hanya seperti kuman bagi orang-orang yang memiliki kasta tinggi seperti mereka .
Namun saat pandangan mereka bertemu entah kenapa tiba-tiba murid tersebut menyeringai dan berjalan kearahnya .
Waktu seolah berhenti dan hanya berporos pada mereka berdua , disana kanza dengan anggun berjalan kearah langit bagai dewi yunani , rambutnya yang panjang beterbangan berkilau . Sedangkan langit hanya terdiam kaku di tempat bagai orang idiot .
" Boleh gue duduk disini ? " tanya kanza dengan tersenyum manis saat tiba di hadapan langit .
Sedangkan langit masih menatap kanza dengan wajah bodohnya dan mengangguk kaku .
Ini pertama kalinya bagi seorang langit bisa disapa dengan normal bahkan orang tersebut meminta izin duduk disampingnya .
Apalagi orang tersebut cucu dari pemilik sekolah ini .
Untuk pertama kalinya langit merasa dianggap manusia disekolah ini .
Tanpa sadar langit tersenyum .
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru
Teen Fiction" Aku diam , bukan karena tidak memiliki ingin , tapi karena aku menyadari posisiku " Ersya Kumala . " Terlalu banyak kata andai , tapi aku tahu itu tidak akan mengubah apapun " Anugrah Yoga .