51

200 5 0
                                    

Langit tidak pernah menyangka jika bercinta bisa senikmat ini , bahkan membuatnya kecanduan .

Dia tau ini salah , namun langit tidak menemukan perasaan menyesal sedikit pun dalam dirinya . Justru langit merasa amat sangat bangga saat bisa membuat kanza lemah tak berdaya di bawah kuasanya .

Tubuh kanza bahkan di penuhi tanda kemerahan yang langit buat semalam , membuatnya terlihat seksi di mata langit .

Rasanya hari ini langit enggan melakukan apapun selain memeluk wanita yang masih terpejam dengan dengkuran halus di sampingnya sepanjang hari .

Namun tugasnya sebagai dosen tidak bisa begitu saja langit abaikan , akhirnya dengan berat hati langit pun harus beranjak pergi .

Langit menyiapkan segelas susu serta sarapan yang baru saja langit pesan online di meja samping tempat tidur .

Di tatapnya lagi kanza yang masih tertidur dengan pulas , di kecupnya pelan pucak kepala kanza dan membenarkan selimut yang sudah melorot hampir memperlihatkan kedua belahan payudara kanza .

Wajah kanza terlihat lebih cantik dari beberapa tahun yang lalu meski pun sedang tertidur .

Body-nya yang bagai lekukan gitar , dengan rambut hitamnya yang panjang menambah kesan anggun pada kanza .

Bahkan tingginya hampir setara dengan langit , yang memiliki tinggi badan seratus delapan puluh , membuat mereka terlihat seimbang .

" Kanza .. "  Panggil langit berbisik pelan di telinga kanza .

" Kanza , bisa bangun sebentar , aku harus bekerja " Pangil langit sekali lagi , tangannya sedikit menggoyangkan tangan kanza .

Namun kanza hanya melenguh sebentar , lalu mengubah posisi tidurnya membelakangi langit dengan mata yang masih terpejam .

Sepertinya kanza benar-benar masih mengantuk , wajar saja mereka baru berhenti bercinta setelah pukul tiga dini hari .

Langit benar-benar menjadi seorang maniak seks tadi malam , bahkan rasanya langit tidak ingin menghentikan kenikmatannya andai saja wanita di bawahnya tidak mengeluh sakit dan lelah .

Ini benar-benar pengalaman pertama langit bercinta , dan rasanya itu luar biasa .

Apalagi saat langit tahu dia menjadi pria yang pertama juga untuk kanza , wanita itu benar-benar menjaga dirinya dengan baik selama mereka berpisah .

Akhirnya langit tetap membiarkan kanza terlelap , melangkah meninggalkan kanza dengan perasaan berat .

" Hanya sebentar , tunggu aku sebentar " bisik langit sebelum menutup pintu kamar .

Langit hanya mengajar satu mata pelajaran hari ini , jadi dia bisa pulang lebih awal . Mungkin hari ini dia akan absen ke kantor , dan menghubungi sekretarisnya .

***

Setelah selesai mengajar langit tidak langsung kembali ke apartemen melainkan ke rumah ibunya .

Langit baru ingat semalam ia menjatuhkan ponselnya disana , semoga saja ibunya menyimpan dan mengamankan benda miliknya .

Sebenarnya langit mempunyai dua ponsel , yang satu ponsel baru yang langit gunakan untuk urusan kerja , yang satu lagi ponsel pribadi pemberian kanza , langit tidak pernah  mengganti ponsel pribadinya .

Untung saja ponsel yang biasa langit gunakan bekerja masih berada dalam mobilnya , sehingga langit bisa menghubungi sekretarisnya langsung bahwa dia tidak berangkat ke kantor hari ini .

Sebenarnya , langit tidak harus selalu ke kantor , disana sudah banyak yang bekerja sesuai dengan bagiannya . Namun langit selalu ingin melihat bagaimana progresnya setiap saat , dia tidak ingin lepas tangan begitu saja , dan melewati berbagai hal perkembangan bisnisnya  .

Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang