" Bukan gitu maksudku , maaf ya aku salah bicara " sesal umi tidak enak .
" Kami tidak bermaksud menyinggungmu , hanya saja lebih baik uangnya kamu tabung untuk masa depanmu " tambah fajrin bijak .
" Maafin istriku ya win , kamu tau kan mulut istriku emang suka jahat " ucap anton sembari mendelik ke arah umi .
Sedangkan langit terdiam , perkataan windy memiliki arti berbeda dari yang temannya pikirkan .
" Aku hanya ingin membuat acara kecil-kecilan karena kalian sudah ku anggap keluargaku sendiri " gumam windy menunduk tersenyum pedih .
" Win , maafin aku ya , sumpah aku ga bermaksud bandingin kamu sama kanza , sumpah maafin aku ya " rengek umi memohon .
" Tidak apa-apa mbak , santai aja . Aku juga bermaksud berterima kasih sekaligus berpamitan pada kalian semua . Mulai besok aku sudah tidak bekerja disini lagi "
Ucap windy mengejutkan semua orang .
" Win kamu mau berhenti kerja karena ucapanku dan umi ? Win tolong jangan berpikiran pendek hanya karna masalah ini . Kita _ "
" Bukan karena itu " potong windy cepat pada fajrin dengan tatapan meyakinkan " tapi aku sudah menemukan keluarga ayahku " ungkapnya , tatapannya beralih pada langit tersenyum penuh arti .
" Maksudmu selama ini keluarga almarhum ayahmu tidak mengetahui keberadaanmu ? " Pekik umi heboh sekaligus penasaran seolah melupakan kesalahannya tadi .
Anton dan fajrin juga terlihat penasaran menanti jawaban windy , hanya satu orang yang terlihat tidak nyaman dengan arah pembicaraan mereka kali ini yaitu langit .
Mulutnya terasa kaku saking terkejut , otaknya terus saja di penuhi banyak pertanyaan tapi tak ada satu pun yang mampu langit ungkapkan . Yang ada di benaknya saat ini hanyalah sosok kanza dengan wajah sendunya .
" Dulu ayah dan ibuku adalah sepasang kekasih yang saling mencintai , tapi di tengah kebahagiaan mereka muncul perempuan penggoda yang merusak kebahagiaan kami . Membuat keluarga ayahku tidak menerima ibuku , dan sekarang aku tidak menyangka , anak dari wanita murahan itu juga melakukan hal yang sama , sama-sama perusak ! " Desis windy sinis , matanya tidak pernah lepas dari langit .
" WINDYYYYY !!!! " Sentak langit membuat semua orang terkejut termasuk fajrin yang kebetulan duduk di samping langit sampai terjengkal karena suara langit yang menggelegar di telinganya .
" Kamu kenapa sih lang !? " Tanya fajrin kesal , bahkan tangannya sampai reflek memukul pundak langit keras .
Sedangkan umi dan anton melotot ke arah langit dengan memegangi dada mereka yang hampir copot .
Langit tidak menggubris protesan mereka , matanya menatap windy dengan tatapan tajam yang di balas senyuman miring .
" Sepertinya mas langit sudah tahu ya siapa aku , pasti kanza sudah menceritakan kisah ibunya yang menghancurkan kisah bahagia kami , demi membangun istananya sendiri , sampai rela menghancurkan kebahagiaan orang lain . Wanita jahat yang tertawa lebar di atas penderitaan kami, hidup dalam kemewahan serta dayang-dayang di kelilingnya . Sedangkan aku dan ibu hanya bermandikan air mata setiap hari hahaha " Ungkap windy pedih di balik tawanya , siapapun yang melihat pasti tahu itu bukan sebuah tawa kebahagiaan , apalagi melihat kedua mata windy yang berkaca-kaca .
Semua menatap langit dan windy bergantian dengan raut bingung dan tidak mengerti , apalagi windy membawa-bawa nama kanza dan wajah langit yang memerah menahan emosi .
" Windy cukup !! aku rasa ini adalah masalah keluarga . Tidak perlu kamu ceritakan bagaimana kisah buruknya pada orang lain . Itu sungguh tidak etis . Apalagi yang kamu hina orang yang sama sekali tidak bersalah . Aku tidak peduli bagaimana kisah keluargamu , itu bukan ranahku !!! Kalau memang ingin berpamitan . Pamitlah dengan baik !!!! Kanza tidak pernah mengatakan apapun padaku tentang keluarganya , dan aku mengagumi itu . Dia menyimpan semua kesakitan dan kesedihannya selama ini sendiri tanpa memberi tahu semua orang apalagi menghina orang yang sudah tidak ada . Lain kali , bijaklah dalam berbicara !!! Aku pamit "
Langit langsung berdiri dengan tergesa menghiraukan fajrin dan anton yang terus memanggilnya .
Langit menarik gas motornya dalam sehingga motor melaju kencang . Ingin rasanya langit berlari ke arah kanza sekarang juga .
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru
Teen Fiction" Aku diam , bukan karena tidak memiliki ingin , tapi karena aku menyadari posisiku " Ersya Kumala . " Terlalu banyak kata andai , tapi aku tahu itu tidak akan mengubah apapun " Anugrah Yoga .