22

326 2 0
                                    

" Kanza "
" Bisa tolong angkat telponku"
" Sebentar saja "
" Kamu sudah pulang
" Maaf "
" Tolong balas atau angkat telponku nanti "
" Kanza , yang tadi tidak seperti yang kamu lihat . Aku harap kamu mau mendengar penjelasanku nanti "
" Selamat malam my angel , aku minta maaf dan tolong jangan marah dan dengarkan penjelasanku dulu "

Langit sudah puluhan kali mencoba menghubungi dan mengirim pesan pada kanza . Namun panggilannya tidak di angkat pesannya juga tidak dibaca .

Langit mulai merasa khawatir , apakah gadis itu langsung pulang dengan selamat , apa gadis itu pergi kemana .

Tiba-tiba langit lagi-lagi membenci kebodohannya , kenapa tadi dia tidak mengejar kanza , harusnya ia langsung menyusul gadis itu .

Bagaimana kalau dia kenapa-kenapa di jalan . Langit dibuat gelisah , padahal jam menunjukan pukul 3 pagi , pagi ini langit harus sekolah , tapi dia belum tidur sama sekali .

Perasaaannya tidak enak , dia belum lega kalau belum mendapat kabar dari kanza , bahwa gadis itu baik-baik saja supaya hatinya tenang .

Langit mencoba menghubungi lagi , namun tidak di angkat juga .

" Aaarggh sial , harusnya tadi aku kejar dan mastiin dia baik-baik aja . Aaahhhh brengsek !!!! " Maki langit pada dirinya sendiri .

Langit mencoba bergikir positif mungkin kanza sudah pulang dan langsung tertidur .

Langit mencoba menutup matanya meski dengan gelisah . Besok kanza pasti sekolah , dan langit akan menjelaskan semuanya .

***

Lagi kanza tidak kunjung tiba saat bel jam pelajaran pertama dimulai . Membuat langit semakin tidak tenang , dia ingin mencari kanza .

Namun kembali langit memaki kebodohannya yang entah keberapa kali , harusnya langit meminta alamat kanza pada pak awan atau meminta nomor ponsel pria paruh baya itu .

Hari ini langit sama sekali tidak bisa konsentrasi pada pelajaran  , bahkan sampai di tegur guru yang tengah mengajar karena mendapati langit melamun .

Langit sedang berjalan di koridor sekolah untuk pulang . Tiba-tiba ada yang menarik kerah baju langit dari belakang .

Saat langit menoleh rupanya kedua teman reyhan yang kini menyeret langit paksa .

" Lepas , aku harus pulang '' pinta langit mencoba berontak .

Tapi kedua pria itu hanya tersenyum sinis tanpa menuruti langit .

Rupanya kedua teman reyhan menarik langit ke belakang sekolah , dia melihat reyhan sedang bersandar di tembok sembari menghisap rokok dan memainkan asapnya .

Saat melihat langit datang  reyhan membuang rokok di tangannya dan menginjaknya .

" Lepas " ucap langit lagi mencoba berontak .

Yang mendapat kekehan dari tiga pria pembully di depannya .

Kedua teman reyhan menahan tangan dan tubuh langit .

" Mau apalagi ? " tanya langit pada reyhan dengan tatapan menantang .

Membuat pria di depannya menatap langit benci dan tidak suka .

" Songong banget ya lo sekarang , lo itu cuma bisa sembunyi di keteknya kanza aja belagu anjinggg !! " Maki reyhan sembari menendang perut langit .

Sedangkan langit tidak bisa melawan atau menghindar karena tubuhnya di tahan .

" Inget ya lo , kalo bukan karena kanza !! Lo cuma sampah yang ngotorin sekolah ini . Dan gara-gara lo  gue di permalukan di depan satu sekolah !! " teriak reyhan sembari mencekik langit hingga ke susahan bernafas .

" Lo berdua tahan dia , gue pengen sedikit bales dendam " seringai reyhan .

Langit hanya pasrah saat reyhan melayangkan tinjunya ke wajah langit dan menendang perut dan dadanya sampai langit meringkuk tak berdaya .

" Ini balasan karena lo udah bikin gue malu , dan ini " reyhan menginjak dada langit dan menekannya kuat sampai langit terbatuk dan mengeluarkan darah " buat manusia sampah ga berguna kaya lo ''

" Aahh satu lagi gue kasih tau , lo tau kenapa kanza deketin lo ? Karena lo cuma di anggap anjing malang yang perlu di kasihani  . Lo cuma salah satu mainan kanza yang masih di butuhin , dan setelahnya lo akan kembali jadi sampah !! Jadi jangan bangga karena lo bisa deket sama dia NGERTI !!! " sentak reyhan dan kembali menendang langit sebelum mengajak teman-temannya meninggalkan langit yang merintih kesakitan tak berdaya .

Langit merasa tak berdaya , ia tidak sanggup bangun . Ia lelah , ia ingin istirahat dengan tenang walau sejenak .

Langit merasa pandangannya mulai berat dan gelap , setelah itu langit tidak mengingat apapun lagi .

Hujan deras tiba-tiba turun mengguyur tubuh langit meringkuk tak sadarkan diri  .

Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang