" Kanza "
" Bisa tolong angkat telponku"
" Sebentar saja "
" Kamu sudah pulang
" Maaf "
" Tolong balas atau angkat telponku nanti "
" Kanza , yang tadi tidak seperti yang kamu lihat . Aku harap kamu mau mendengar penjelasanku nanti "
" Selamat malam my angel , aku minta maaf dan tolong jangan marah dan dengarkan penjelasanku dulu "Langit sudah puluhan kali mencoba menghubungi dan mengirim pesan pada kanza . Namun panggilannya tidak di angkat pesannya juga tidak dibaca .
Langit mulai merasa khawatir , apakah gadis itu langsung pulang dengan selamat , apa gadis itu pergi kemana .
Tiba-tiba langit lagi-lagi membenci kebodohannya , kenapa tadi dia tidak mengejar kanza , harusnya ia langsung menyusul gadis itu .
Bagaimana kalau dia kenapa-kenapa di jalan . Langit dibuat gelisah , padahal jam menunjukan pukul 3 pagi , pagi ini langit harus sekolah , tapi dia belum tidur sama sekali .
Perasaaannya tidak enak , dia belum lega kalau belum mendapat kabar dari kanza , bahwa gadis itu baik-baik saja supaya hatinya tenang .
Langit mencoba menghubungi lagi , namun tidak di angkat juga .
" Aaarggh sial , harusnya tadi aku kejar dan mastiin dia baik-baik aja . Aaahhhh brengsek !!!! " Maki langit pada dirinya sendiri .
Langit mencoba bergikir positif mungkin kanza sudah pulang dan langsung tertidur .
Langit mencoba menutup matanya meski dengan gelisah . Besok kanza pasti sekolah , dan langit akan menjelaskan semuanya .
***
Lagi kanza tidak kunjung tiba saat bel jam pelajaran pertama dimulai . Membuat langit semakin tidak tenang , dia ingin mencari kanza .
Namun kembali langit memaki kebodohannya yang entah keberapa kali , harusnya langit meminta alamat kanza pada pak awan atau meminta nomor ponsel pria paruh baya itu .
Hari ini langit sama sekali tidak bisa konsentrasi pada pelajaran , bahkan sampai di tegur guru yang tengah mengajar karena mendapati langit melamun .
Langit sedang berjalan di koridor sekolah untuk pulang . Tiba-tiba ada yang menarik kerah baju langit dari belakang .
Saat langit menoleh rupanya kedua teman reyhan yang kini menyeret langit paksa .
" Lepas , aku harus pulang '' pinta langit mencoba berontak .
Tapi kedua pria itu hanya tersenyum sinis tanpa menuruti langit .
Rupanya kedua teman reyhan menarik langit ke belakang sekolah , dia melihat reyhan sedang bersandar di tembok sembari menghisap rokok dan memainkan asapnya .
Saat melihat langit datang reyhan membuang rokok di tangannya dan menginjaknya .
" Lepas " ucap langit lagi mencoba berontak .
Yang mendapat kekehan dari tiga pria pembully di depannya .
Kedua teman reyhan menahan tangan dan tubuh langit .
" Mau apalagi ? " tanya langit pada reyhan dengan tatapan menantang .
Membuat pria di depannya menatap langit benci dan tidak suka .
" Songong banget ya lo sekarang , lo itu cuma bisa sembunyi di keteknya kanza aja belagu anjinggg !! " Maki reyhan sembari menendang perut langit .
Sedangkan langit tidak bisa melawan atau menghindar karena tubuhnya di tahan .
" Inget ya lo , kalo bukan karena kanza !! Lo cuma sampah yang ngotorin sekolah ini . Dan gara-gara lo gue di permalukan di depan satu sekolah !! " teriak reyhan sembari mencekik langit hingga ke susahan bernafas .
" Lo berdua tahan dia , gue pengen sedikit bales dendam " seringai reyhan .
Langit hanya pasrah saat reyhan melayangkan tinjunya ke wajah langit dan menendang perut dan dadanya sampai langit meringkuk tak berdaya .
" Ini balasan karena lo udah bikin gue malu , dan ini " reyhan menginjak dada langit dan menekannya kuat sampai langit terbatuk dan mengeluarkan darah " buat manusia sampah ga berguna kaya lo ''
" Aahh satu lagi gue kasih tau , lo tau kenapa kanza deketin lo ? Karena lo cuma di anggap anjing malang yang perlu di kasihani . Lo cuma salah satu mainan kanza yang masih di butuhin , dan setelahnya lo akan kembali jadi sampah !! Jadi jangan bangga karena lo bisa deket sama dia NGERTI !!! " sentak reyhan dan kembali menendang langit sebelum mengajak teman-temannya meninggalkan langit yang merintih kesakitan tak berdaya .
Langit merasa tak berdaya , ia tidak sanggup bangun . Ia lelah , ia ingin istirahat dengan tenang walau sejenak .
Langit merasa pandangannya mulai berat dan gelap , setelah itu langit tidak mengingat apapun lagi .
Hujan deras tiba-tiba turun mengguyur tubuh langit meringkuk tak sadarkan diri .
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru
Teen Fiction" Aku diam , bukan karena tidak memiliki ingin , tapi karena aku menyadari posisiku " Ersya Kumala . " Terlalu banyak kata andai , tapi aku tahu itu tidak akan mengubah apapun " Anugrah Yoga .