48 .

139 5 1
                                    

Langit benar-benar menepati ucapannya , hari-harinya sekarang hanya di sibukan belajar bekerja dan belajar lagi .

Dia melakukan aktifitasnya dengan semangat , sebab dia ingin memberikan hasil yang terbaik untuk kedua wanita yang sangat langit cintai , dia akan membuat keduanya bangga atas pencapaiannya .

Langit menjalani masa kuliah dengan lancar , dia juga tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun , kanza benar-benar membantu semua perjuangan langit .

Waktu istirahat langit setiap hari bertambah berkurang , apalagi sebagai mahasiswa tentu tanggung jawab dan tugasnya lebih berat di banding waktu sekolah menengah  , apalagi langit sambil bekerja. 

Namun yang patut langit syukuri adalah , tidak ada lagi tatapan remeh atau membully atas ketidak sempurnaannya , justru teman satu angkatan langit hampir semuanya akrab , mungkin karena pikiran mereka juga yang sudah dewasa .

Langit juga selalu mendapat nilai IPK yang sempurna di setiap semesternya , pada semester ke tiga , langit memutuskan untuk berhenti bekerja di caffe meski pun berat .

Langit ingin keluar dari zona nyaman , dan mulai mencari jati diri sesuai kemampuannya . Memulainya dengan menerima pekerjaan sebagai asisten dosen , juga mengikuti beberapa proyek kecil dari salah satu temannya yang kebetulan anak seorang pengusaha .

Membuat langit lebih banyak belajar dan mengenal dunia luar . Dari dunia pendidikan sampai dunia bisnis .

Dengan kesibukannya , langit bisa sedikit mengalihkan perhatiannya dari rasa rindu yang memupuk subur setiap harinya pada kanza .

Namun , bila malam sunyi datang . Langit akan kembali menangis , dan meraungkan nama kanza . Kanza sama sekali tidak pernah menghubungi langit , atau memberi kabar selama kepergiannya .

Membuat langit selalu bertanya-tanya , bagaimana kabarnya ?
Apakah kanza hidup dengan baik ? Apa kanza juga sering menangis setiap malam , sama seperti dirinya ?
Apa kanza masih mengingatnya ?

Masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam diri langit , namun sekali lagi , langit akan berusaha percaya pada kanza , percaya pada cinta mereka , pada perjuangan mereka berdua untuk menjadi lebih baik .

***

Langit akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan mendapat predikat dengan nilai IPK yang tinggi .

Tanpa langit duga , dia kembali mendapatkan tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2_nya di universitas yang sama , dengan hasil kerja kerasnya sendiri .

Dan langit merasa sangat bangga , tidak henti-hentinya langit bersyukur atas segala nikmat dan berkat yang tuhan berikan padanya , serta di beri jalan yang begitu mudah untuk langit lalui .

Akhirnya langit pun kembali melanjutkan pendidikannya dan masih tetap bekerja sebagai asisten dosen , dan menerima projek kecil di sela-sela waktunya .

Tidak jarang langit bahkan sampai sakit akibat terlalu lelah , tapi sekalipun langit tidak pernah menyerah . Dia terus menjalani aktifitasnya dengan rasa syukur serta tekad yang kuat .

Langit juga pernah tanpa sengaja bertemu teman reyhan , yang bernama Dwi Handoko .

Sama seperti reyhan , dwi juga meminta maaf pada langit atas sikap mereka dulu . Mereka mengobrol banyak hal , berbagi pengalaman masing-masing , tentang kehidupan setelah SMA .

Sekarang dwi sudah bekerja di salah satu bang swasta yang cukup besar di luar kota , dan langit ikut bangga dengan pencapaian dan posisi yang dwi miliki sekarang .

Mereka saling bertukar nomor ponsel , bahkan dwi memasukan langit pada grup alumni sekolah mereka .

Langit mencari kontak kanza di grup tersebut , tapi ternyata nihil . Tidak ada nama kanza disana , bahkan teman-teman yang lain juga malah menanyakan kabar kanza padanya .

Kanza seperti hilang di telan bumi , tidak ada yang tahu satu pun gadis itu dimana .

Kadang rasa takut datang menghantam diri langit , bagaimana kalau kanza tidak kembali , bagaimana kalau kanza tidak baik-baik saja disana .

Sudah berapa tahun kanza pergi , namun gadis itu belum juga kembali . Kadang langit lelah menunggu , tapi dia berusaha tetap percaya , kanza tidak akan pernah meninggalkannya , langit yakin ! Mungkin sebentar lagi mereka akan bertemu , dan hidup bersama setelahnya .

Jika saat itu tiba , langit benar-benar akan membahagiakan kanza , tidak akan pernah melepaskannya pergi sedetik pun dari hidup langit .

Seperti janjinya , langit akan menunggu , seberapa lama pun kanza datang , akan tetap langit tunggu .

Netranya menatap ponselnya sendu , rasa rindu terlihat jelas di wajahnya yang mendung . Bibirnya kadang menyungging senyum walau sekilas , ketika jarinya kembali menggulir beberapa potret kanza bersama dirinya .

Langit sangat ingat , saat itu dimana mereka tengah berkencan untuk pertama kalinya .

Kencan layaknya anak remaja pada umumnya , pergi ke bioskop , lalu setelahnya makan .

Menyusuri pinggir pantai , dengan tangan bergandengan . Sesekali berlari saling mengejar satu sama lain , berdiri di tengah pantai saat senja turun , saling memandang penuh cinta .

Bahkan langit masih ingat bagaimana , senja dan kanza menyatu menjadi objek paling indah di matanya .

Bagaimana mereka mengakhiri kencan mereka , dengan ciuman mesra di bibir pantai .

Itu tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup langit , dan semua tersimpan rapi di ponselnya , foto yang kanza abadikan di setiap momen mereka .

Berharap .. kanza juga masih menyimpan semuanya utuh , sampai mereka berdua bertemu kembali .

Harapan jika rindunya yang menggunung , tidak akan bertepuk sebelah tangan .

Mata langit terpejam , meresapi lagu dari band ternama indonesia , yang lagunya pernah buming di masanya , hijau daun- suara ( ku berharap ) .

Sering langit putar di saat  sendirian , atau menemani waktu belajarnya .

Yang setiap liriknya mewakili semua perasaan langit  , sendiri menikmati rindu .

Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang