39

242 2 0
                                    

Langit langsung melahap habis sebelah payudara kanza , menggigit puting sesekali menjilat dengan gerakan memutar dan menghisapnya  rakus seperti orang kehausan .

Sebelahnya langit remas gemas sesekali mencubit dan memelintir puting kanza yang mengeras .

Suara desahan dan lenguhan kanza makin keras bahkan tubuhnya bergerak gelisah , membuat inti langit bergesekan dengan pangkal paha kanza .

Langit mendesis nikmat , dan semakin menekan pinggulnya sehingga kanza bisa merasakan tubuh langit yang sudah sangat mengeras .

" Aahhhhhh "  desah langit merasakan nikmat walau hanya bergesekan .

Kanza memeluk langit erat , tangannya sesekali meremas rambut langit guna melampiaskan rasa nikmatnya .

Nafas mereka berdua semakin berat dan pendek-pendek di sertai desahan kanza yang memenuhi kamarnya .

Mulut langit bergantian mencumbui payudara kanza , sebelah tangannya turun membelai perut kanza dengan memutar .

Lalu berhenti tepat d area intim kanza yang masih tertutup celana dalam .

Langit membelainya dari luar terasa hangat dan basah disana .

" Disini basah sayang '' bisik langit serak di samping telinga kanza dan meniupkan napasnya yang panas .

" Sshhhhhhh aaahhh  ahhhh langiiittt " jerit kanza mendesah keras saat jari panjang langit menggesek intinya dari luar dengan cepat , membuat celana dalamnya semakin basah .

" Sayang aku mau kamu , aku tidak bisa berhenti " bisik langit frustasi memandang wajah kanza dengan kabut gairah , langit bisa melihat gairah yang sama dari mata kanza .

Langit kembali mencium bibir kanza , lidahnya ikut bermain di rongga mulut kanza .

Mengajak lidah mereka saling membelit liar dengan tangan langit yang tidak berhenti menggesek inti kanza yang semakin basah dari luar .

Langit melepaskan baju kanza dengan tergesa , dan meloloskan kaosnya sendiri . Tubuh kanza hanya menyisakan celana dalam sedangkan langit masih memakai celana jeansya .

Langit bangun membuka semua kain yang masih menempel di tubuhnya tanpa sisa , memerlihatkan benda pusakanya yang berdiri dengan gagah dan berkedut .

Kanza terlihat langsung memalingkan wajahnya dengan pipi memerah malu , namun sayang langit tidak bisa melihat jelas ekspresi kanza .

Melihat sikap kanza yang hanya terbaring pasrah dengan napas yang tidak beraturan , seolah mempersilahkan langit untuk melakukan hal lebih .

Langit kembali memposiskkan tubuhnya di atas kanza , membawa wajah gadis itu untuk melihat ke arahnya .

Langit menatap mata sendu kanza dengan penuh damba , tangannya membelai ringan sebelah pipi kanza yang terasa sangat halus dan lembut .

Lalu jarinya beralih ke bibir kanza  yang telah membengkak karena ulahnya , langit mengusapnya ringan dengan ibu jarinya , membuat  mata kanza terpejam dan mendesis pelan .

Jari langit menekan bibir bawah kanza dan memasukannya lebih dalam , seolah mengerti kanza membuka bibirnya dan menghisap jari langit dengan mata terbuka dan memandang langit sayu .

Lidahnya ikut menari menggoda langit , membuat langit menggeram frustasi sekaligus bergairah .

Dengan cepat langit menarik jarinya menggantinya dengan bibir , kali ini langit berusaha mencium bibir kanza lembut , namun tidak mengurangi kenikmatan dan gairah mereka .

Langit ingin kanza mengerti , selain karena karena nafsu , langit juga melakukannya karena cinta .

Sebelah tangannya di jadikan tumpuan menahan tubuhnya , bibir langit turun semakin ke bawah menggantikan tangannya yang memanjakan payudara kanza .

Tangannya yang bebas turun ke bawah dan meloloskan sisa kain yang menghalangi area intim kanza , membuat tubuh kanza benar-benar telanjang tanpa penghalang apapun .

Tangannya bisa merasakan inti kanza yang sangat basah dan licin juga bersih tanpa ada sedikit pun bulu disana .

" Ahhh " desah kanza saat merasakan jemari langit membelai intinya langsung .

Bibir langit semakin turun menjilat dan mengecup serta menggigit setiap jengkal tubuh kanza yang di lewatinya sehingga meninggalkan bekas .

Lalu berhenti tepat di depan inti kanza , tangannya melebarkan paha kanza yang mulus , sehingga langit bisa melihat inti kanza dengan jelas .

Mata langit beralih menatap mata kanza nakal dan seringai di bibirnya , kanza terlihat menggelengkan kepalanya malu dan berusaha menutup kedua pahanya , tapi langit menahannya dan semakin mendekatkan wajahnya ke arah inti kanza .

Jarinya membuka lembah kanza yang semakin licin , menggeseknya perlahan sesekali menekan daging kecil yang menonjol disana .

Desahan kanza semakin menggila , lebih gila saat bibir dan lidah langit ikut bekerja di bawah sana .

Mengobrak-abrik inti kanza yang semakin basah , menjilat dan menghisap semua carian kanza , lidahnya ikut menari-nari bermain pada lubang kanza yang terlihat sangat rapat dan berkedut-kedut .

Ibu jarinya menekan dan memutar biji kecil yang langit tahu area sensitif dan kelemahan wanita .

Pinggul kanza terangkat dan bergerak tak tentu arah , langit langsung menahan kaki kanza di pundaknya agar tidak bergerak dan merusak kesenangannya .

" Stoppp , aaahhh aaahhh langit berhenti please "  erang kanza berusaha merapatkan pahanya dan menarik rambut langit agar menghentikan kegiatannya disana .

Namun langit justru semakin menggoda kanza dengan lidahnya yang bergerak erotis pada lubang kanza sesekali menghisap cairan kanza rakus  .

Tak berapa lama kanza meledak mengeluarkan cairan kental yang sangat  deras , yang di sambut langit menelannya tanpa sisa .

" Aaahhhhhh " tubuh kanza tersentak-sentak hebat dengan lenguhan panjang .

Langit langsung menindih tubuh kanza dan kembali menciumnya , kanza merasakan aneh dan mual saat merasakan cairannya dari mulut langit .

Dia ingin menolak , tapi langit menahan kepalanya dan menindih tubuhnya membuat kanza tidak bisa berontak meskipun tangan kanza berusaha mendorong langit .

Pria itu tetap tidak bergeming , kanza jutru merasakan sesuatu yang keras menggesek-gesek intinya .

Langit berusaha membuka lebar kaki kanza dengan kakinya , mulutnya membungkan bibir kanza agar tidak menolak .

Lidahnya menari-nari dalam mulut kanza yang terasa hangat dan manis .

Langit menggesekan intinya dibawah sana yang kembali basah dan licin .

" Aahhhh kanzaa , ini nikmat sayang " geram langit serak .

Langit mempercepat gerakan pinggulnya , ini terasa sangat nikmat dari pada ia bermain sendiri .

Dan ia yakin akan sangat lebih nikmat saat berada didalam kanza , langit ingin memasuki gadis di bawahnya sekarang juga dan menghujamnya dengan keras .

Membayangkannya saja membuat langit ingin meledak , langit mengerang semakin mempercepat gerakannya dan mencumbui kanza dan meremas payudaranya bergantian ,  yang dibalas kanza dengan remasan di kedua lengannya .

Akhirnya mereka meledak secara bersamaan dengan lenguhan keduanya yang mengalun indah di kesunyian malam .

Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang