Ep.6

640 41 0
                                    

Tringggg...Triiinggg...Tringgggg Suara alarm dari jam Weker.
Shanipun meraih jam itu yang tidak jauh dari tempat ia tidur , dia pun mematikan jam weker itu lalu dia melihat jam itu sudah menunjukan pukul 05.00 , shani mengembalikan jam weker itu ketempat asalnya.
Shani melihat kesampingnya , ada gracia disana masih tidur dengan nyenyak nya dengan salah satu tangan shani yang jadi bantalnya, gracia tidur menyamping menghadap shani .
Shanipun memperhatikan dengan jelas wajah gracia , di sentuhnya pipi gracia yang masih menyisahkan bekas luka disana , dan juga di sudut bibirnya.
Di rapikan rambut gracia yang menghalangi wajah cantiknya itu , ntah apa yang di fikirkan shani , tapi shani diam memperhatikan gracia yang masih tidur dengan nyenyak nya .
shani tidak mau terlalu lama memperhatikan gracia tidur , karena setiap kali melihat gracia ada yang aneh pada shani , ada rasa yang tidak bisa shani deskripsikan.
Perlahan - lahan shani pun menarik tangan nya , dan membantu kepala gracia agar tidur di atas bantal dengan nyaman , setelah di rasa pergerakan yang shani lakukan tidak sekalipun mengganggu tidur gracia , shani pun bergerak turun dari atas kasur dan menuju kamar mandi .
Tapi sebelum itu , Ntah keberanian darimana , shani mencium pucuk kepala gracia dengan pelan.
.
.
Setelah shani selesai dengan kegiatan nya , yaitu peregangan melakukan workout sebentar lalu mandi dan menjalankan ibadahnya.
Shani baru ingat jika dia ada tugas kuliah yang belum ia kerjakan , ia melirik jam sudah menunjukan pukul 07.00 dan kelas shani pagi ini di mulai jam 10.00 wib.
Shanipun bergegas masuk mengambil beberapa buku dan laptopnya lalu berjalan keluar agar kegiatan nya tidak mengganggu gracia tidur .
Shanipun tidak langsung berkutat dengan tugas nya , ia menuju kedapur dan memasak untuk mereka berdua sarapan .
Kurang lebih 15 menit shani sudah selsai memasak , hanya nasi goreng dan omelett yang shani bisa masak , karena persediaan di kulkasnya masih belum terisi.
Shanipun akhirnya membuka laptopnya dan mengerjakan tugasnya , sambil menunggu gracia bangun dari tidur nyenyaknya.
.
.
Ngantuk banget anjir  Gumam shani sendiri , pasalnya shani memang kurang tidur semalam karena gracia yang terus2an mengigau tidak jelas lalu menangis . shanipun bingung dan akhirnya shani begadang untuk menjaga gracia , sampai akhirnya shani tidak sengaja ketiduran , belum lama ia tidur jam weker nya sudah berbunyi saja.
Shani mengingat kejadian semalam yang membuat jantung shani kembali berdetak begitu cepat , semua ucapan gracia semalam membuat shani tidak bisa fokus dengan apa yang sedang ia kerjakan sekarang.

Flashback On
"Sakit .. lepaskan .. maafin gracia pa maafin pa.."

Gracia mengigau lagi , berteriak dan menangis dengan cukup keras , shani kaget lalu dia membagungkan gracia , dan memeluk gracia dengan erat
Tapi gracia masih belum sadar total , ia menyingkirkan tangan shani lalu memukul badan shani dengan cukup keras.
Shanipun kembali memeluk gracia dengan sedikit memaksa kali ini , agar gracia tidak bisa memberontak lagi , dan akhirnya apa yang shani lakukan berhasil juga.
Gracia membuka matanya , dan ia menatap shani dengan air mata yang cukup deras , graciapun akhirnya memeluk shani dengan erat dan shanipun melakukan hal sama , shani mengelus rambut gracia dengan penuh kelembutan dan sesekali mengatakan

"tenang gre tenang ada gue disini"
"  aku takut shan aku takut .. hiks..hiks..hiks..."
" gue jagain lu , gak perlu takut "
" jangan tinggalin aku shan , jangan tinggalin aku , aku takut .. sakit rasanya shan sakit"

Gracia semakin keras menangisnya , bahkan shanipun meneteskan air matanya karena mendengar suara tangisan gracia , padahal shani tidak tau kenapa gracia begitu .

" gue gak akan tinggalin lu, sekarang lu tenang dulu , gue ambilin minum "

Graciapun hanya mengganggukan kepalanya , kemudian shani beranjak dari tempat tidurnya.
.
.
Dirasa sudah cukup tenang , shanipun meminta gracia tidur kembali karena hari masih sangat gelap , tapi gracia gak mau karena dia takut akan mimpi buruk lagi .

" gue jagain , lu tidur "
" takut "
" sini , deketan sama gue"

Graciapun mendekat , lalu shani memeluknya menjadikan tangan nya sebagai bantal , dan graciapun menyembunyikan wajahnya di dada shani.
Gracia menghirup bau tubuh shani , atau hanya bau parfum nya saja , bagi gracia baunya menenangkan dan membuat gracia merasa nyaman berada di dalam pelukan shani , ntah kenapa gracia kembali meneteskan air matanya bukan karena sedih tapi karena gracia bersyukur masih ada orang yang seperti shani di dunia ini.

" gak capek apa nangis mulu ? "
" capek "
" yaudah makanya tidur "
" makasih ya shan kamu baik banget sama aku , padahal kita baru kenal beberapa jam yang lalu "

Wanita KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang