Pagi ini , shani merasakan suhu kamarnya sangat dingin sekali , shani pun beranjak dari tempat tidurnya dan mencari remote ac , lalu mematikan nya .
Ntah kenapa shani merasakan badan nya tidak enak , shanipun memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menuju dapurnya untuk mengambil air minum.
Shani hanya sendiri di apartemen nya , karena ara dan juga kinal sudah pergi .
Hari ini shani punya jadwal kelas siang jadi dia bisa bersantai sebentar sambil mengistirahatkan tubuhnya yang dirasa akan sakit itu.
Shani berfikir krena akhir-akhir ini banyak sekali yang shani kerjakan , dari urusan kuliah nya , bisnis nya , urusan keluarganya dan juga urusan gracia.
Shani duduk di salah satu kursi yang ada di ruang makan , sambil memijat pelan pelipisnya yang sedikit berdenyut.
sekitar 30 menitan shani berdiam diri , dia pun kembali ke kamarnya untuk segera membersihkan diri dan bersiap2 untuk pergi ke kampusnya.
Shani melirik jam yang ada di di kamarnya , dan sudah menunjukan pukul 9 pagi , kelasnya akan di mulai 2 jam lagi
Shani pun segera pergi ke kamar mandi .
.
.
Shani sudah siap untuk pergi ke kampusnya tapi tiba2 saja hp shani berbunyi , awalnya shani mengabaikan panggilan itu , tatkala ada panggilan lain lagi yang masuk ke hp nya , shanipun langsung mengangkat panggilan itu karena shani tau siapa yang menelpon nya dari nada dering khusus yang shani berikan jika orang itu menelpon.
Shani tersenyum tatkala melihat nama yang tertera di layar hp nya .
" Pagi gee " sapa shani
" Pagi mbak bidadari hehe "
" Gee Vc ya "
" oke "
Gak lama panggilan itu beralih ke video call , shani sangat senang sekali tatkala melihat wajah seseorang yang selalu ia rindukan.
" kamu cantik pagi gee , mau kemana sih pagi2 gini ? "
" duhhhh di puji sama bidadari , jadi malu saya hehe , lagipula ini sudah siang mbak nya bukan pagi lagi "
" iya2 udah siang , pertanyaan ku gak di jawab "
" aku mau pergi , kamu sendiri mau kemana ? "
" aku mau ngampus gee , kamu mau pergi kemana ? mau barengan gak ? "
" oh ngampus .... eh gak usah shan hehe aku sudah ada yang jemput kok " cengir gracia , dia sengaja memaksakan untuk tetap terlihat ceria di depan shani
" oh ... yaudah kalau gitu gee aku mau berangkat ke kampus " Wajah shani tiba2 saja datar kayak triplek bahkan shani langsung memasangkan masker di wajahnya agar gracia tidak tau jika dia sudah mengumpatkan rasa kekesalan nya karena gracia akan pergi dengan orang lain
" oke , semangat ya belajarnya , biar ntar bisa ngajari aku banyak ilmu lagi hehe"
" Oke "
Belum juga gracia menjawab nya , shani sudah mematikan vdeo call itu lalu shani mengetikan pesan untuk gracia jika hp nya lowbat , lalu shani mematikan hpnya dan langsung pergi untuk ke kampusnya.
.
.
" Jadi kan ntar malam ? "
" jadi dong zoy , lu jemput gue apa shani yang jemput gue ? "
" gue jemput si bocil , lu sama shani aja ya "
" oke deh "
Mereka berdua pun terdiam dan menatap shani yang hanya menyenderkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan mata.
" napa lu shan ? " kinal menyenggol lengan shani
Shani yang merasakan ada yang mamanggilnya pun membuka matanya , dan dia hanya melirik sekilas teman2nya lalu memejamkan kembali matanya
" gue gpp " jawabnya yang masih setia memejamkan matanya
" lu sakit shan ? muka lu pucet kek kerupuk basah " kata zee
Kinal yang duduk nya tepat di sebelah shanipun , menempelkan tangan nya di dahi shani dan benar saja suhu tubuh shani panas , seketika kinal panik karena ini pertama kalinya dia melihat shani sakit dan lemas seperti ini .
Karena biasanya dia tuh yang paling jarang sakit di antara mereka semua , maklum lah shani mah hidup sehat kata kinal
Kagak pernah tuh makan cimol , cilok , otak2 apalagi .... shani hanya makan yang sehat2 saja seperti sayur ,daging dan beberapa masakan yang emang di masak khusus oleh chef yang selalu memasakan makanan di rumah shani.
" Astagfrlah monyet , badan lu panas anjing "
" lah iya , ke dokter sekarang ayuk " Zee pun ikut mengecek suhu tubuh shani dan malah ikut panik dan langsung menarik shani agar berdiri
Shani yang merasakan kedua teman nya itu berisik sekali di tambah zee yang menarik2 tangan nya , membuat tubuh shani semakin merasakan nyeri .
Tapi shani tidak punya cukup tenaga buat melawan atau menolak zee saat ini , gak tau kenapa tubuh nya benar2 lemas , ada apa dengan nya kali ini ?
Ini juga pertama kalinya shani merasakan tubuhnya lemah seperti ini , biasanya shani sakit tidak pernah separah ini sampai tidak memiliki tenaga untuk melawan zee.
.
.
Kinal dan zee pun duduk dengan gusar di ruang tunggu sebuah rumah sakit , sedangkan shani masih di dalam masih di periksa oleh dokternya.
Mereka mengantarkan shani ke rumah sakit milik keluarganya itu , dan mereka langsung menemui dokter kepercayaan keluarganya
Beruntunglah zee masih mengingat nama dan wajah dokter itu sangat baik , sedangkan kinal hanya tau wajah nya saja tapi tidak tau namanya.
Kinal hanya bebrapa kali bertemu dengan dokter itu tatkala dia dan yang lain pergi kerumah shani , dan dokter itu sedang bersama dengan papa shani.
Shani bilang pada kinal , jika dokter itu adalah dokter kepercayaan keluarganya yang memang bekerja di salah satu rumah sakit milik keluarganya itu.
" Haaaa ...haaa... gimana keadaan shani ? " Suara nafas yang terdengar kasar itu menghampiri mereka berdua
" Lu maraton dimana ? " Tanya zee asal
" Di Bundaran waru " Jawab nya gak kalah asal
" nih minum dulu deh ra , lu sampai keringatan gitu " kata kinal sambil memberikan 1botol air
" hehe makasih kak kinal yang baik "
Kinal dan zee sibuk dengan hp mereka masing2 sedangkan ara sibuk menghabiskan air minumnya , sampai ketika suara pintu terdengar , dan gak lama keluarlah shani dan juga dokter yang memeriksanya
Mereka bertiga pun auto berdiri dan langsung menghampiri shani , kinal dengan sigap langsung memeluk shani dari samping.
" Gimana keadaan shani dok ? " tanya kinal pada dokter itu
" Sejauh ini tidak ada yang serius kok , shani hanya butuh istirahat yang cukup dan juga tidak terlambat makan , sepertinya shani sudah sering melewatkan jam makan nya"
" Noh dengerin tuh , badan udah kurus kering begitu masih aja diet2an " kali ini zee yang berbicara
" apa bnar kamu progam diet shan? " tanya dokter itu sambil menatap shani senduh
" Jangan dengerin dia " kata shani pelan
" lah gue mah jujur , marahin aja tuh shani , dia tuh susah banget makan , sekarang mah cuma makan roti sama minum juz buah doang "
" diem deh zee" kata shani sambil mencoba mencubit pinggang zee tapi zee dengan cepat menghindar
" sudah2 kalian ini ribut aja , kak marco terima kasih ya kita semua pamit ya " arapun menyela keributan mereka
" baiklah , tolong jaga shani ya , tolong ingatkan juga dia makan dan minum obatnya tepat waktu " dokter itu tersenyum manis lalu kembali masuk kedalam ruangan nya
" shan .... " tiba2 dokter itu kembali memanggil shani
Mereka yang memang sudah akan pergi itu seketika berhenti dan menoleh kesumber suara.
" iya " Jawab shani masih dengan nada yang pelan
" jangan terlalu di fikirkan ya , kamu harus fokus sama diri kamu sendiri juga , cepat sembuh dan pulang nya juga hati2 ya " dia mengelus pucuk kepala shani lalu memberikan senyum nya sekali lagi.
Shani hanya mengiyakan saja dan mereka bertiga kembali berpamitan dan mengucapkan terima kasih sekali lagi pada dokter itu.
.
.
Tidak ada percakapan di antara mereka semua , kinal sibuk mengelus2 kepala shani yang memang sedang tidur bersender pada bahu nya.
Sedangkan zee sibuk fokus pada jalanan di depan , lalu ara sibuk dengan fikiran nya sendiri .
Ntah kenapa ara merasa fikiran nya tidak tenang , bahkan ara masih merasakan sesak di dadanya
Kinal hanya diam dan mengelus kepala shani dengan lembut , sambil fikiran nya melayang kemana2 , dia mengingat nama dokter itu dengan baik sekarang.
Tapi kenapa dia tiba2 tidak menyukai orang itu , bahkan ada rasa sesak di dadanya tatkala dia tersenyum pada mereka semua.
Ntah kenapa kinal merasakan amarah yang luar biasa , kinal berharap itu hanya sebuah nama yang kebetulan sama , tapi bukan lah orang yang sama.
Kinal memang sangat membenci seorang dokter yang bernama marco tanpa kinal tau bagaimana wajah orang itu , karena orang itu adalah orang yang sangat ingin kinal habisi nyawanya.
dan semoga saja bukan dia orang nya , karena orang itu adalah dokter kepercyaan keluarga sahabatnya yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.
Shani tidak benar2 tidur , dia hanya merasakan tubuh nya lemas sekali dan lagi kepalanya semakin berdenyut saat mengingat pembicaraan nya dengan dokter nya tadi.
Shani semakin penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya dengan keluarganya.
Bahkan marco , seorang dokter yang sudah sangat di percaya oleh keluarganya itu seakan tau sesuatu tapi dia tidak mau memberi tau shani.
Seakan semua orang memang sengaja menutupi semuanya dari shani , tapi kenapa ? kenapa shani tidak boleh tau ?
Shani masih mengingat betul , bahwa marco dulunya adalah seseorang yang akan di nikahi oleh kakaknya ketika dewasa nanti , bahkan mereka berdua sudah berjanji akan hidup bersama selamanya .
Tapi kenapa ? ketika kakaknya pergi marco seakan tidak merasa kehilangan ? atau bahkan berusaha mencarinya ?
Shani sempat bertanya , tapi jawaban yang marco berikan hampir sama dengan apa yang orang tuanya berikan.
Shani sungguh tidak percaya pada mereka semua , kenapa mereka sangat mudah sekali menyerah pada keadaan.
.
.
" lu yakin gpp sendirian ? " kata kinal
" gpp , gue lagi pengen sendiri "
" tapi lu sakit anjing " kata zee
" berisik lu zee "
mereka bertiga menghelakan nafas dengan kasar , karena shani bersikeras untuk ditinggal sendirian.
karena shani tidak mau merepotkan mereka semua , karena mereka semua harus ada kelas pagi besok belum lagi zee kan masih harus mengurus beberapa bisnisnya
jangan lupakan kinal yang memang membantu beberapa bisnis shani , jadi shani juga tau betapa sibuknya kinal.
Sedangkan ara , shani tidak ingin membuat anak kecil itu juga sakit nantinya jika mengurusnya
Lebih tepatnya shani tidak ingin sakitnya bertambah jika harus ada ara , karena shani akan mengurus anak itu bukan anak itu yang akan mengurus shani
" tadi gue udah telp mbak ina buat nemenin lu disini , setidaknya ada yang masakin lu , lagian lu kenapa gak pulang aja sih shan ? " oceh zee
" thank zee , gue males aja dirumah "
" yaudah yang penting kalau lu ngerasa sakit dan gak kuat cepet2 lu hubungin kita deh ya "
" iya "
" ra , lu napa dah dari tadi diem mulu biasanya juga petakilan lu " zeepun melempar ara dengan tisu yang sengaja ia sengaja ambil
" laper gue , tadi gak sempet ngisi perut " sambil cengengesan ara menjawab pertanyaan zee yang akhirnya mendapat sebuah pukulan kecil tepat di sisi kepala kirinya
" sakit anjing " teriak ara lagi , lalu dengan cepat memukul bahu zee dengan cukup keras
" setannnnn , sakit woy , kecil2 tenaga lu gede juga bocil " zee mengusap bahunya yang cukup panas akibat pukulan ara tadi
Kinal dan shani yang melihat kedua bocah itu hanya menggelengkan kepalanya saja , karena sungguh capek sekali jika harus mengurus mereka berdua
" oh ya zee , minggu depan jangan lupa jemput si angel ya " tiba2 shani menyela di antara keributan dua manusia berisik itu
" ehhh minggu depan ya ? " Kata zee
" angel siapa ? " tanya kinal dan ara barengan
" Anak manusia sih yang pasti " kata zee lagi
Belum sempat kinal dan ara menjawab , shani sudah menyelah lagi.
" gue ngantuk , lu semua boleh pergi sekarang , thank udah bantuin gue tadi "
Mereka bertiga pun hanya menatap shani dengan wajah cemberut karena merasa di usir paksa oleh shani .
Tapi mereka tau , shani juga butuh istirahat jadi mereka hanya mengiyakan lalu berpamitan sambil mengingatkan shani untuk menghubungi mereka jika ada apa2.
Mereka bertiga pun pergi meninggalkan shani sendiri di kamarnya untuk beristirahat.
jujur mereka sangat mengkhawatirkan shani , dan gak ingin meninggalkan shani sendirian tapi mereka juga sangat hafal dengan sifat shani .
Jika shani sudah berkata begitu , mereka tidak bisa lagi menolak nya dan hanya bisa menurut saja dan percaya jika shani akan menghubungi mereka jika ada apa2.
lagipula zee juga sudah meminta salah satu ART nya untuk datang menemani shani setidaknya untuk membuatkan shani makanan dan melayani shani jika shani memerlukan sesuatu.
.
.
Di Belahan tempat lain nya
Seperti biasa , gracia sedang melakukan pekerjaan nya.
Setelah melakukan video call dengan shani tadi , ntah kenapa hatinya tidak tenang di tambah shani mematikan telfon nya begitu saja.
gracia tau , shani tidak mungkin kehabisan batrai , karena bagi gracia hp shani itu merk terkenal jadi gak mungkin hp nya se lowbat itu .
Di tambah lagi , gracia melihat wajah shani terlihat lemas dan membuat gracia sangat khawatir.
Gracia ingin sekali pergi menemui shani sekarang juga .
Tapi itu tidak mungkin karena gracia sekarang sudah berada di kamar hotel dan sedang menunggu seseorang yang tentu saja menjadi pelanggan nya.
( gracia sudah di belikan hp oleh shani , dengan alasan shani khawatir jika gracia tiba2 saja datang ke tempatnya dan disana sedang ada teman2 nya , bukan shani takut hanya saja belum saatnya teman2nya mengenal gracia , jadi shani memaksa gracia untuk memakai hp yang sudah ia belikan )
Lamunan gracia terbuyarkan ketika ia merasakan ada sebuah tangan yang memeluknya dengan erat dan mencium kepala nya.
Gracia pun menoleh dan benar saja itu adalah pelanggan nya , mau tidak mau gracia harus profesional.
semua tentang shani ia buang begitu saja untuk saat ini lalu manjadi gracia sang perayu lelaki.
" maaf ya jalanan macet , jadi aku telat " kata laki2 itu sambil mencium pipi gracia
" emmm gimana ya ? " jawab gracia dengan wajah di buat semanis mungkin sambil mengalungkan kedua tangan nya di leher laki2 itu
" maafin dong , nanti aku bakal kasih kamu hadiah deh "
" hadiah apa ? "
" apapun yang kamu mau ? " laki2 itu mulai mendekatkan wajahnya dan hampir mencium bibir gracia tapi dengan cepat gracia memegang wajah laki2 itu
" baiklah , aku mau ........ "
Setelah menyebutkan permintaan nya tadi , dan sang laki2 pun menyanggupi permintaan dari gracia.
Laki2 itu langsung saja menyerang gracia dengan sangat rakusnya , bahkan baju yang gracia kenakan di lepas dengan kasar karena nafsu yang sudah sangat memuncak.
.
.
Gracia terbangun dari tidur nya karena merasa lelah setelah memuaskan laki2 tadi.
Gracia pun beranjak dari tidurnya dan segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap2 untuk pergi.
Gracia mengambil hp nya yang ada di dalam tas kecilnya , memeriksa beberapa chat disana
Dia menghela kan nafas dengan kasar , dan menatap sedih layar hpnya karena tidak ada satupun chat balasan dari shani.
Banyak sekali fikiran2 gracia tentang shani , apa yang shani lakukan ? kenapa dia tidak sempat membalas pesan gracia satupun.
Apa shani marah ? tapi apa yang gracia perbuat ? apa dia melakukan kesalahan ?
Pertanyaan2 itu muncul di dalam kepalanya , dia akhirnya menghubungi shani tapi tidak ada jawaban.
Baiklah mungkin dia sibuk Batin gracia.
.
.
Graciapun pergi meninggalkan laki2 itu yang masih nyenyak tertidur di dalam kamar hotel.
Gracia berjalan dengan cepat untuk segera keluar dari hotel itu , tapi tiba2 saja gracia tidak sengaja menabrak seseorang.
dan gracia terjatuh bersamaan dengan orang yang gracia tabrak itu
Selalu saja deh ceroboh batin gracia
Gracia berdiri dan menghampiri orang itu lalu meminta maaf karena tidak sengaja menabrak nya.
Gracia sungguh terkejut setelah tau , siapa yang ia tabrak
perempuan itu tersenyum manis pada gracia , bahkan ia mendekatkan dirinya pada gracia
Tapi gracia dengan tegasnya menahan tubuh perempuan itu agar tetap di posisinya.
" kamu habis ada pelanggan ya disini " katanya sambil tersenyum licik
" bukan urusan anda "
" hahahaha selalu saja deh bahasanya formal banget , jadi kangen tau " Perempuan itu mencubit pipi gracia tanpa ijin
" maaf saya tdak sengaja tadi , dan saya pamit permisi "
Belum sempat gracia pergi dari sana , perempuan itu memegang tangan gracia yang akhirnya membuat gracia menghentikan jalan nya.
" bisa tolong lepaskan saya , sebelum saya berteriak "
" haha , teriak saja sekencang2 nya , tidak akan ada yang menolong mu cantik karena hotel ini milik ku "
Gracia terdiam dan menatap tajam perempuan yang ada di depan nya itu.
" hehe kamu makin gemesin kalau mode serem gini " lagi dan lagi perempuan itu mencubit pipi gracia dengan gemas
" mau anda apa ? " gracia melepaskan tangan permpuan itu
" hehe aku cuma mau kamu menerima tawaran ku itu saja "
" saya tidak bisa maaf "
Gracia pun berjalan dengan cepat meninggalkan perempuan itu , tapi gracia masih bisa mendengar teriakan perempuan itu.
" Kamu bakalan terima , lihat aja nanti cantik " iya seperti itulah yang gracia dengar dari teriakan perempuan itu.
.
.
Back to shani
Shani terbangun dari tidurnya , dan dia merasa haus , shanipun beranjak dari tempat tidurnya dan pergi menuju dapur
Tapi belum juga melangkah , kepala shani benar2 sakit bahkan rasanya shani tak sanggup berdiri.
Akhirnya shani mengambil hp nya dan menekan nomer yang tadi zee kirimkan padanya.
" Halo "
" mbak mintak tolong ambilkan saya air ya "
" oh baik non shani"
" terima kasih "
Setelah mengucapkan terima kasih , shanipun mematikan panggilan itu tanpa menunggu jawaban orang itu.
Shani mengecek beberapa chat yang masuk di hp nya , dan shani sungguh terkejut melihat chat dari gracia yang banyak sekali.My Gege
Maafin aku ya shan
10.25
Shan kamu marah ya?
15.00
Shan kamu kemana ? kamu baik kan ?
16.00
Ci shani , mbak shani , kak shani
16.15
Aku gak tau kamu kenapa ? tapi aku harap kamu baik2 saja , maaf jika ada sesuatu yang aku lakukan dan itu membuatmu marah , tolong katakan jika itu bisa aku rubah aku akan merubahnya agar tidak membuatmu marah lagi
17.35
Aku merindukan pelukan mu ci shani hehe , hari ini tidak ada yang berbeda aku menjalani pekerjaan ku dengan profesional meskipun kamu yang aku rindukan tapi pelukan orang lain yang aku rasakan haha .. kenapa aku jadi melantur ya ci?
ini pasti karena kamu nyuekin aku sih ci ... :(
17.55
Ci andai saja , aku memiliki satu kesempatan untuk bisa bersama mu selama beberapa hari untuk menghabiskan waktuku bersama mu , aku ingin menggunakan seluruh uang yang aku punya untuk mentraktirmu makan di pedagang kaki lima hehe karena kamu harus merasakan kenikmatan yang haqiqi hehe
Ci kalau kamu sibuk , jangan lupa makan ya , kamu tuh kebanyakan kopi tapi nasinya jarang banget gak bagus tau ci
Yaudh ci kalau gak sibuk blas chat ku ya , supaya aku tau kamu baik2 saja , oke mbak bidadari hehe :)
I Miss you ci mbak kak shani hehe :)
18.30
Shani membaca setiap chat yang gracia kirimkan padanya , dan itu membuat shani tersenyum bahkan sakit kepala yang sempat ia rsakan tadi tiba2 saja menghilang.
tok .... tok ... tok...
" Masuk "
" non ini air nya , sekalian ini ada bubur non shani makan ya habis itu minum obatnya lagi"
" baik mbak makasih"
" non shani mau mbak masakin air hangat untuk teh mungkin? atau mbak siapkan air hangat untuk mandi ? "
" gak perlu mbak , aku malas mandi , tapi teh hangatnya boleh deh"
" baik kalau gitu mbak buatin dulu ya"
" makasih mbak"
" sama2 non "
Shani kembali menatap layar hp nya , dia menghubungi gracia saat itu juga tanpa berfikir apapun
Tapi shani tak dapat mengubunginya , dia menatap layar hpnya dan hanya bertuliskan memanggil itu artinya hp gracia sedang tidak aktif.
apa gracia bersama pelanggan nya ya ?
fikiran buruk shani pun mulai menyerang , dia menggenggam erat hp nya dan hampir saja membantingnya jika saja sakit kepalanya tak lagi ia rasakan.
shani memegang kepalanya yang berdenyut itu , lalu ia menaruh hp nya asal dan mulai membaringkan tubuhnya kembali di atas kasur.
dia lupa jika dia haus tadi , bahkan air dan buburnya tak ia sentuh , ia kembali memejamkan matanya untuk sebentar .
tapi lama2 dia benar2 tertidur dengan sangat pulas.
Duhhh lama banget gak up
Masih ada yang mau baca gak ya ?
Silakan votmen jika berkenan , terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Ku
RomanceAku Tidak pantas untukmu , maafkan aku - Gre Tidak ada yang bisa mengubah keputusan ku dan perasaanku-Shan Kalian berdua berisik sekali , kalau gak ada yang mau yaudah sini deh buat gua aja dah- Zee