Sebuah Janji

526 44 5
                                    

Author Pov's

Matahari sudah beranjak naik , sinarnya pun mulai menerka hingga masuk kedalam gedung2 tinggi yang ada di wilayah kampus Airlangga.

Salah satu kampus yang cukup ternama di berbagai belahan kota indonesia raya ini.
Masih dengan suasana di dalam perpustakaan , dua insan yang masih betah dengan saling pandang tanpa ada niatan untuk memutuskan aksi pandang memandang itu.
Yang akhirnya salah satu dari mereka mulai membuang muka ke arah luar jendela , melihat sinar matahari yang sudah mulai terik , banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang , banyak juga ada yang berjalan kaki dengan wajah yang ceriah karena bercanda dengan sesama teman nya.

" Gree " dan yang di panggilpun mulai melihat ke arah orang yang memanggilnya tadi
" hai , kita ketemu lagi " senyumnya yang lebar ia tunjukan , dengan gigi ginsulya yang semakin menambah kecantikan nya
" gue baru tau lu kuliah disini juga"
" eh gak kok , kebetulan temenku yang kuliah disini dan aku menemuinya tadi"
" oh gitu " 
" shan , kenapa ?"
Shani diam tidak menjawab nya , dia hanya memberikan wajah datar nya pada gracia , shani berfikir teman yang di maksud gracia mungkin adalah salah satu pelanggan dia.

Ah shani jadi overthingking kemana-mana , padahal itukan urusan gracia mau bertemu dengan siapa dan dimana.

Gracia melihat shani yang hanya diam , dan melihat keluar jendela pun hanya bisa menatap shani dengan senyum simpulnya.
Dia senang bisa melihat shani lagi , ada rasa yang gak bisa gracia gambarkan dan jelaskan.
Hanya dengan melihat wajah kalem shani saja , bisa membuat hati gracia sangat tenang , bahkan seakan-akan semua resah dan beban yang ia tanggung hilang begitu saja.

" shan " panggil gracia lagi dengan memegang tagan nya
" iya " Shani hanya menjawab singkat , dan melihat tangan gracia disana , menyentuh tangan nya
" eh sory , btw kamu kenapa ? sepertinya sedang kurang baik "
" gak kok , teman kamu itu di fakultas mana ? " Akhirnya pertanyaan itu shani tanyakan , pertanyaan yang dari tadi mengganggu fikiran nya
" dokter hewan , namanya chika , seprtinya dia cukup terkenal disini hehe aku baru tau juga sih dia seterkenal itu di kampus kamu"
" chika ? " shani menyatukan alisnya , dan sejenak berfikir , apa mungkin yang di maksud gracia tuh , selebgram yang sedikit menyebalkan itu 
" iya chika , kamu kenal juga ?"
" selebgram itu ?"
" haa ?? maksudnya ?" tanya gracia yang tidak mengerti apa itu selebgram
" selebgram " kata shani lagi sambil menatap gracia yang sepertinya tidak mengerti dengan perkataan nya
" aku gak tau apa maksudnya shan" dia menundukan wajahnya malu karena dia terlihat bodoh sekali di depan shani 

Shani yang melihat gracia yang menundukan wajahnya pun akhirnya berpindah tempat duduk , untuk duduk tepat di sebalah gracia.
Shanipun mengeluarkan hp nya dari saku celana nya , lalu membukakan aplikasi IG , dan mengetikan nama chika disana.
Tidak ...tidak....tidak.... Shani tidak memfollow nya , dia hanya ingin menunjukan pada gracia.

" ini kan temen lu " Shani menyodorkan hp nya pada gracia
" eh iya bener , ini temen aku shan , kok bisa kamu punya foto dia shan ?"
" gue gak punya , itu ada di Ig dia " 
" haa ? apa itu ig ?"
" Instagram , sosial media" Kata shani santai
" oh gitu " Jawab gracia singkat , lalu dia kembali fokuskan untuk membaca buku kembali

Tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka , mereka sibuk dengan kegiatan masing2.
Gracia membaca buku , sedangkan shani hanya meyender pada kursi dan memandang gracia yang sedang membolak - balikan setiap lembar buku itu , ntah dia beneran membaca apa gak ?
Shani begitu kagum dengan kecantikan seorang gracia , baru kali ini shani mengagumi seorang perempuan selain mama dan juga seseorang yang sudah lama ia rindukan itu.
Dan gracia adalah orang ketiga.
Ada perasaan aneh yang shani rasakan , dia ingin selalu di samping gracia , menjaganya dan membuatnya bahagia , shani bahkan seolah lupa siapa gracia ?

" Gree , ijinin gue sayang sama lu ya " Tiba2 shani memegang tangan gracia dan mengatakan itu , tentu saja itu membuat gracia terkejut
" shan kamu ngomong apa ? " 
" Ijinin gue sayang sama lu " Ulang shani dengan tegas
" Jangan ngaco deh shan "

***************
Shani Pov's

Wanita KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang