Episode 17

286 14 3
                                    

Sejak kejadian itu, hubungan antara Jihoon dan Yoshi menjadi renggang. Bahkan Yoshi juga sudah tidak mau mengobrol lagi dengan Jihoon.


Sudah hampir sebulan Hyunsuk koma di rumah sakit, dan masih belum ada tanda-tanda yang positif.

Setiap hari Jihoon selalu mengunjungi kamar rawat Hyunsuk. Seperti biasanya, sore itu Jihoon datang ke rumah sakit membawa bunga untuk Hyunsuk.

"Lo ikut gue." Ajak Yoshi mendekati Jihoon yang baru datang.

Jihoon yang masih merasa sangat bersalah itu hanya mengikuti ajakan Yoshi tanpa bertanya apapun.

Ternyata Yoshi membawa Jihoon ke sebuah gedung rumah sakit yang sudah terbengkalai.

"Gue udah muak liat wajah lo, jadi ini terakhir kali lo boleh jengukin adik gue." Ucap Yoshi berhenti lalu menatap tajam pada Jihoon.

"Gue tau gue salah, tapi gue gak bisa kalau harus gak ngeliat Hyunsuk."

"Lo gak usah sok peduli sama adek gue, dan rasa bersalah lo itu juga gak bisa balikin kesadaran adek gue lagi."

"Gue beneran sayang sama adek lo. Jadi gue mohon, jangan larang gue ketemu adek lo." Pinta Jihoon.

"Gue gak mau tau, yang jelas ini hari terakhir lo boleh ketemu adek gue." Pergi meninggalkan Jihoon.

Jihoon yang ditinggal sendirian itu merasa sangat sedih. Dia juga tidak bisa memaksa kehendaknya, karena dia tau ini semua terjadi karena dirinya.

Dengan perasaan sedih, Jihoon pun pergi ke ruangan Hyunsuk. Disana dia langsung duduk di dekat Hyunsuk dan menggenggam erat tangannya.

"Baby, kamu jangan tidur lagi dong. Sepertinya ini hari terakhir aku bisa kesini. Kakak kamu larang aku buat jengukin kamu, tapi aku bisa ngerti maksud kakak kamu. Maafin aku. Aku bakalan nunggu kamu sampai kapan pun." Tangis Jihoon sembari mengusap kepala Hyunsuk.

Setelah lumayan lama di ruangan Hyunsuk, dengan berat hati Jihoon keluar lalu meninggalkan area rumah sakit.

💎

Seminggu setelahnya, Jihoon mendatangi kamar Yedam untuk menanyakan keadaan Hyunsuk. Karena dia tau, adiknya itu tadi siang pergi menjenguk Hyunsuk.

"Dek." Panggil Jihoon mendekati Yedam yang tengah asyik membaca komik.

"Hmm, kenapa?." Judes Yedam. Karena dia memang sangat marah pada kakaknya itu yang telah membuat Hyunsuk koma di rumah sakit.

"Lo tadi ke rumah sakit kan?. Gimana keadaan Hyunsuk?."

"Masih koma, mending kakak keluar deh. Jangan ganggu gue baca." Usir Yedam.

Tanpa menjawab Jihoon keluar dari kamar Yedam dan menutup pintunya. Baru saja dia akan berjalan ke kamarnya, dia dipanggil oleh ibunya.

"Hoon." Panggil Lay mendekati dari arah belakang.

"Iya, mi?." Jawab Jihoon berhenti sembari menunggu ibunya mendekat.

"Junkyu mana?."

"Kayaknya sih di kamar, mi."

"Kalau gitu kamu panggil Junkyu sekarang, trus kalian temuin mami di ruang tv dibawah ya?."

"Oke mi."

Jihoon pun berjalan ke arah kamar Junkyu setelah ibunya pergi. Tanpa mengetuk pintu, dia masuk ke kamar dan langsung menghampiri kembarannya itu.

"Mami nyariin, katanya disuruh nemuin dibawah." Ucap Jihoon.

Tanpa menjawab perkataan Jihoon, Junkyu keluar dari kamar lalu diikuti Jihoon dibelakang.

Di lantai bawah mereka langsung mendekati Lay.

"Kenapa, mi?." Tanya Junkyu duduk di samping Lay.

"Besok siang kalian langsung berangkat ke Busan ya?." Ucap Lay.

"Lho, kok cepet banget, mi?." Kaget Jihoon, karena setau dia mereka akan berangkat ke Busan bulan depan.

"Kalian kan harus selesein pendaftaran kalian secara langsung disana."

"Ya, tapi kan?."

"Gak usah ngebantah, Jihoon. Pokoknya besok siang kalian berdua berangkat." Tegas Lay yang mampu membuat Jihoon dan Junkyu hanya terdiam dan mengangguk.

Sedangkan di rumahnya, Doyoung tengah rebahan dikamarnya untuk berniat tidur. Baru saja dia akan memejamkan matanya, dia mendengar adiknya Mashiho yang teriak-teriak kencang.

Dengan jengkel, dia turun dari ranjang lalu pergi menghampiri Mashiho yang masih berteriak kegirangan.

"Lo kenapa sih?. Berisik tau gak." Jengkel Doyoung.

"Dua hari lagi gue ke Jepang ketemu kak Jeongwoo."

"Ya elah, itu doang sampe teriak-teriak segala."

"Kamu juga sekalian bareng adek kamu, Doy." Ucap Jongdae yang memang duduk di sofa sejak tadi.

"Lho, kok aku juga, yah?."

"Kan kamu mau kuliah disana, mending perginya secepatnya dong."

"Tapi kan."

"Udah, gak usah tapi-tapi an."

"Huft, ya udah deh." Pasrah Doyoung.

"Lo takut karena gak bisa liburan bareng Yedam kan?. Orang Yedam juga bakal ikut kok." Ucap Mashiho yang membuat Doyoung kembali berbinar.

"Lo serius?. Yedam juga ikut?."

"Iya, semua sahabat-sahabat gue ikut. Walau Hyunsuk gak bisa ikut sih."

Mendengar jawaban Mashiho, seketika membuat Doyoung senang.

💎

Pagi itu Jihoon yang berada di villa keluarganya baru bangun, karena teringat akan berangkat ke Busan hari ini, dia pun segera bangun.

Semalam dia memang memilih tidur di villa keluarganya karena ingin sendirian. Dia sudah sangat merindukan Hyunsuk, namun dia tidak bisa melihatnya.

Jihoon pun pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Lalu setelahnya dia pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, dia mulai merasa heran saat melihat keadaan rumahnya yang sepi. Terlebih lagi, dia juga tidak melihat bahwa ada orang di rumah itu.

Karena tidak ingin ambil pusing, Jihoon pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Setelah itu dia kembali ke bawah untuk sarapan.

Di ruang bawah, dia bertemu bibi yang tengah bersih-bersih.

"Orang-orang pada kemana, bi?. Kok tumben sepi?." Tanya Jihoon duduk di meja makan.

"Lho, kok den Jihoon masih dirumah?."

"Aku semalam tidur di villa dan baru sampe sih. Emangnya kenapa?." Heran Jihoon.

"Mmm itu den, bibi kirain aden juga ikut pergi tadi pagi sama nyonya."

"Emang mereka kemana sih?."

"Katanya ke rumah keluarga pak Chanyeol."

"Ngapain mereka kesana?."

"Bibi juga gak tau den."

Jihoon yang heran itupun membuka ponselnya untuk menelfon Junkyu. Namun ketika dia melihat isi chat grup, ponsel yang berada ditangannya langsung jatuh.

Memang sejak semalam dia mematikan ponselnya karena tidak ingin diganggu.

Dia langsung berlari ke bagasi dan masuk ke mobilnya. Dengan kecepatan penuh, dia mengarahkan mobilnya ke arah rumah Hyunsuk.

Beberapa kali Jihoon hampir tabrakan, namun dia masih tetap mengebut. Dia tidak peduli yang penting baginya dia sampai di rumah Hyunsuk.

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Tbc..

Mianhae Saranghae 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang