Episode 22

275 13 3
                                    

Dua tahun berlalu semenjak kematian Hyunsuk, walau masih dalam kondisi yang tidak stabil, Jihoon tetap masuk kuliah bersama Junkyu. Mereka sama-sama mengambil jurusan kedokteran.


Jihoon masih sering melukai dirinya sendiri walau tidak separah biasanya. Sikapnya juga berubah menjadi dingin, dan hanya bicara seperlunya saja. Penampilannya juga acak-acakan dan bahkan dia sering dihindari oleh mahasiswi.

Hari ini dia berencana untuk pulang ke Seoul karena besok adalah peringatan kematian Hyunsuk yang kedua tahun.

"Lo yakin bisa sendiri?." Tanya Junkyu khawatir jika saja nanti Jihoon kumat.

"Iya yakin. Lagian ini bukan pertama kalinya gue ke Seoul sendirian." Jawab Jihoon kesal dengan kecurigaan Junkyu.

Setelah pamit pada nenek dan kakeknya, Jihoon pun pergi dengan menggunakan mobil miliknya. Sebelum dia berangkat, dia menatap fotonya bersama Hyunsuk yang sengaja dia pajang di dalam mobil.

 Sebelum dia berangkat, dia menatap fotonya bersama Hyunsuk yang sengaja dia pajang di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sukkie, aku ketempat kamu ya?. Tunggu aku ya sayang?. I love you baby." Mengelus foto Hyunsuk lalu memeluknya.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam itu, Jihoon sampai di Seoul. Dia pun mampir ke toko bunga dan membeli beberapa bunga untuk dia bawa ke tempat Hyunsuk.

Tanpa pulang ke rumahnya, dia langsung pergi ke tempat dimana abu Hyunsuk berada. Disana dengan langkah berat dan hati yang sedih, Jihoon berjalan mendekati abu Hyunsuk dan meletakkan bunga yang dibawanya disana.

"Baby, aku datang. Maaf aku gak bisa sering-sering jengukin kamu. Aku kangen banget sama kamu. Gak kerasa udah dua tahun kamu pergi, tapi aku masih belum bisa nerima semuanya." Lirih Jihoon dengan airmata yang sudah mengalir.

Tangis tak dapat lagi dibendung oleh Jihoon. Dia langsung menangis dan memukul dadanya karena sesak menahan rindu pada Hyunsuk.

Saat itu datanglah Yoshi yang langsung mendekati Jihoon yang telah terduduk di depan abu mendiang sang adik.

Dengan tatapan nanar Jihoon menoleh pada Yoshi yang membantunya berdiri.

"Maafin gue Yoshi, gue tau semua salah gue, kalau bisa gue mau gantiin Sukkie biar gue aja yang meninggal." Tangis Jihoon menunduk di depan Yoshi.

"Gue tau lo gak salah Hoon. Gue juga minta maaf udah benci sama lo, dan gue harap lo bisa ikhlasin adek gue." Ucap Yoshi menepuk pundak Jihoon pelan.

"Gue gak bisa lupain Hyunsuk segampang itu. Gue juga gak mungkin bisa maafin diri gue sendiri."

"Yang ngerasa kehilangan bukan lo aja, Hoon. Kita semua juga ngerasain hal yang sama."

Jihoon hanya terdiam dan menghapus airmatanya. Lalu setelahnya dia di ajak Yoshi pergi dari tempat itu.

Karena sudah lama tidak mengobrol dengan Jihoon, Yoshi pun mengajak Jihoon untuk mengobrol di cafe yang menjadi tempat nongkrong mereka semasa sekolah dulu.

Dari kejauhan tampak ada seseorang yang tengah memperhatikan Jihoon yang sudah pergi dengan mobil miliknya bersama Yoshi. Setelah Jihoon pergi, dia juga ikut meninggalkan area itu setelah mengambil bunga yang dibawa Jihoon tadi.

💎

Hari ini Jihoon kembali ke Busan setelah dua hari berada di Seoul. Dia langsung disambut oleh Junkyu ketika dia turun dari mobil.

"Lo aman kan?." Tanya Junkyu memeriksa seluruh tubuh Jihoon.

"Apaan sih, gue baik-baik aja kok. Awas akh, gue mau ke kamar." Jengkel Jihoon sedikit mendorong tubuh Junkyu.

Jihoon pun meninggalkan Junkyu yang hanya terdiam di belakangnya.

💎

Esok harinya, seperti biasa Jihoon berangkat ke kampus dengan sedikit terburu-buru, karena dia sudah telat untuk masuk ke kelas.

Sesampainya di kampus dia langsung berlari menuju kelasnya, dia juga sedikit jengkel dengan Junkyu yang tidak membangunkannya dan malah pergi duluan.

Saat tengah terburu-buru itu dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang, hingga beberapa buku yang dibawanya langsung berserakan. Tentu saja hal itu membuatnya langsung kesal dan marah.

"Lo kalau jalan pake mata dong, gak liat orang lagi buru-buru apa?!!." Jengkel Jihoon memungut buku-bukunya.

"Sorry-sorry, gue gak sengaja." Membantu memungut buku Jihoon.

"Awas aja lo, gue tandain wajah lo," Menatap penuh amarah ke arah orang tersebut, "Suk..kie.." Kaget Jihoon melihat orang yang berada di depannya.

Jihoon spontan memeluknya dan menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon spontan memeluknya dan menangis. Dia juga tidak henti-hentinya mengucapkan kata maaf.

"Lo apa-apaan sih, gak usah meluk-meluk." Kesal orang yang dipanggilnya Hyunsuk itu mendorong tubuh Jihoon.

"Kamu kenapa baby?, ini aku Jihoon. Aku pacar sekaligus calon tunangan kamu." Heran Jihoon menjelaskan semuanya.

"Kayaknya ada kesalahpahaman disini, dan gue perjelas aja, gue bukan orang yang lo sebut. Gue gak kenal sama lo."

"Kamu itu pacar aku, Hyunsuk."

"Hyunsuk?.. Hahaha gue bukan Hyunsuk, nama gue Daniel."

"Enggak, gak mungkin. Kamu itu Hyunsuk." Ngotot Jihoon.

Daniel yang bingung itu hanya diam lalu pergi meninggalkan Jihoon yang mencoba menahannya. Junkyu yang kebetulan lewat itu pun segera mendekati Jihoon.

"Lo kenapa lagi, Hoon?." Tanya Junkyu melihat Jihoon yang menangis.

"Hyunsuk, dia masih hidup. Dia ada disini." Jelas Jihoon.

"Mana?, gak ada Hoon. Jadi lo jangan kayak gini lagi."

Tanpa menjawab ucapan Junkyu, Jihoon malah menariknya.

"Lo liat sendiri, gue gak halusinasi. Dia Hyunsuk." Ucap Jihoon menunjuk ke arah Daniel yang menjauh.

Junkyu yang melihat itu tentu saja kaget, dia mencoba menggosok matanya untuk memastikan penglihatannya benar.

"Benerkan?." Tanya Jihoon.

"Dia emang mirip banget sama Hyunsuk, tapi gak mungkin dia Hyunsuk. Kita jelas-jelas hadir di pemakamananya." Ucap Junkyu mencoba menghilangkan kekagetannya.

Mengingat mereka ada kelas, Junkyu pun mengajak Jihoon ke kelas mereka.

Semenjak hari itu, Jihoon selalu mendekati dan mengikuti kemana pun Daniel pergi secara diam-diam. Kini perlahan demi perlahan dia kembali seperti dulu. Dia kembali ceria dan mulai bergaul dengan oranglain.

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Tbc..

Mianhae Saranghae 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang