"Rin"
"Rin"
"Karin"
"KARINA"
"Apa sih anjir"
Karina terbelalak kaget setelah mendengar teriakan dari teman sebangkunya yaitu Giselle, mimpi indahnya jadi terhenti akibat dari gadis bermulut toa itu.
"Buru beres-beres" ucap Giselle sembari membereskan barang-barangnya yang tergeletak dimeja.
"Lah, kebakaran? "
Tuk~ Giselle memukul kepala Karina menggunakan buku yang tengah digenggamnya. Bisa-bisanya gadis itu menganggap bahwa mereka sedang berada di sebuah gedung yang terbakar, padahal sekolah mereka baru saja dibubarkan karena ada rapat dadakan yang membuat semua guru tidak bisa mengajar.
"Sakit anjir" Karina kesal.
"Lagian kalau ngomong suka ngaco" balas Giselle.
"Ya lo nya juga ngebangunin gue kayak yang lagi dikejar dosa, emangnya ada apaan sih? " Karina ikut membereskan barang-barangnya yang bisa dibilang lebih sedikit dari pada barang Giselle, hanya ada satu buah buku catatan dan juga pulpen diatas mejanya.
"Guru-guru mau pada rapat, jadinya kita dipulangin gitu aja sama Bu Susi"
"Ohh, baguslah. Gue jadi gak perlu capek-capek bolos kalau gitu" ucap Karina.
Giselle menggeleng menanggapi perkataan Karina, sosok teman sohibnya ini memang terkenal nakal dan juga barbar. Tapi anehnya dia mau aja temenan sama dia.
"Gue mau ketemu Haikal, Jean juga ada disana" ucap Giselle sembari memainkan ponselnya.
"Terus? " balas Karina, gadis ini sibuk memindahkan buku-buku tebal yang ada di dalam tasnya ke dalam loker yang tersedia di belakang sudut kelasnya.
"Lo mau kesana juga? " tanya Giselle.
"Gue ada latihan satu jam, bilangin aja nanti nyusul"
Giselle berhenti memainkan handphone nya dan beralih menatap Karina yang baru saja menutup pintu lokernya.
"Lo nyimpen semua buku lo di loker? " tanya Giselle.
"Ya, lagian juga gak bakalan ada yang ngambil disini" balas Karina santai.
"Ck, gue gak ngerti lagi sama jalan otak, lo. Bawa tuh mapel Inggris, senin ulangan soalnya"
"Gak perlu, udah mending tas gue gak berat"
"Dih, dikasih tau juga. Awas aja kalau nanti nyolek-nyolek gue buat nyontek, gue tabok pake sapu"
"Ck, yang penting nilai aman" Karina nyelonong pergi gitu aja ninggalin Giselle yang kemudian ikut keluar juga.
Suasana cukup ramai setelah Karina berjalan beberapa langkah keluar kelas, banyak sekali yang berhamburan untuk menyapanya padahal ia tidak kenal sama sekali dengan mereka semua.
"Banyak juga fans lo" ucap Giselle yang berjalan disamping Karina. Dia melihat betapa banyaknya kaum pria yang memperhatikan Karina dengan tatapan penuh kagum, siapa lagi kalau bukan kloningan buaya.
"Emangnya mereka merhatiin gue? " tanya Karina. Tingkahnya itu selalu saja diluar kewarasan dan terkadang bisa membuat emosi teman di sampingnya itu memuncak tiba-tiba.
"Bukan, mereka lagi merhatiin anjing lagi lewat, nyebelin banget" Kesal Giselle.
"Dikatain anjing gue" Karina sedikit tidak terima dengan perkataan Giselle, tapi salahnya juga udah bangunin kekuatan Giselle dari alamnya.