Beberapa hari kemudian....
Siang hari di kediaman Elgarenth,empat gadis berwajah rupawan terlihat sedang bersantai ria di dalam sebuah kamar yang dihiasi oleh berbagai koleksi mainan dan juga camilan yang telah berserakan diatas meja bulat yang terletak di depan sofa. Keempat gadis itu terlihat sangat anteng dengan dunianya masing-masing, tiga dari mereka sedang memainkan game yang sama untuk saling bertarung sedangkan satunya lagi terlihat sedang anteng menonton drakor di handphone mahalnya yang ia letakkan di atas sofa. Mereka benar-benar menikmati waktu weekend di hari sabtu ini dengan sangat leluasa.
"Wen, sumpah Wen. Lo nyerang gue mulu dari tadi, serang si Wilo kek anjir gue mulu yang dari tadi di hajar" oceh Yesha yang sedang fokus melihat layar handphonenya dengan kedua jari jempolnya yang sibuk bergerak menekan layar handphone tersebut dengan kecepatan yang mulai terlihat rusuh.
"Si Wilo kabur mulu anjir, dia ngumpet mulu setiap mau gue hajar" balas Rowen. Gadis ini juga terlihat sedang fokus dengan game yang dimainkannya bersama Yesha dan juga Wilo.
"Yeaah kalian mah lemah, Ilo maju pasti langsung pada mati kalian berdua" ucap Wilo dengan pedenya. Salah satu tangannya yang tadi masih erat menggenggam handphone kini mulai bergerak untuk mengambil beberapa permen yupi yang langsung ia masukkan kedalam mulutnya, kedua pipinya kini terlihat menggembung penuh gara-gara permen yupi tersebut.
"Keluar bocah! Yesha udah mau mati nih" ucap Rowen terhadap Wilo. Gadis mungil itu sedari tadi hanya bermain kejar-kejaran terhadap heronya. Rowen dan Yesha hanya bisa dibuat kesal dengan permainan Wilo.
"Iya-iya ini Ilo keluar. Bilang aja kalian takut ketemu Ilo, Ilo pasti bakalan menang kalahin kalian berdua" balas Wilo. Matanya pun mulai terlihat sangat fokus untuk melihat ke arah layar handphone.
"Lo semua ngga pada bosen apa dirumah mulu? " kali ini giliran Niel yang berbicara. Gadis itu terlihat sangat anteng untuk menyimak film drakor yang sedang ditontonnya. Namun perlahan-lahan ia juga mulai merasa bosan dengan aktivitas nya.
Tanpa merasa hirau sama sekali, Rowen, Yesha dan Wilo tidak menggubris perkataan Niel yang kini sedang menatap mereka dengan tatapan sinis, ketiga gadis itu terlihat sangat fokus memainkan game nya sampai-sampai mengabaikan Niel yang sedari tadi berada diantara mereka. Niel memutar bola matanya malas lalu mulai beranjak untuk mengambil beberapa camilan yang langsung ia masukkan ke dalam mulut Yesha, sudah dipastikan ia merasa kesal dengan ketiga sohibnya ini.
"ppfftt- Woy Niel!!! Gue lagi main anjir" Kesal Yesha berusaha menepis tangan Niel yang telah memasukkan beberapa camilan ke dalam mulutnya.
Niel pun menatap puas ke arah Yesha dan kini mulai menghampiri Rowen yang masih terlihat fokus dengan handphonenya. Ia siap mengeksekusi korban selanjutnya untuk di nikmati.
"Niel, niel sumpah nwi-pfftst" Mulut Rowen kini penuh dengan kue astor yang Niel masukkan ke dalam mulutnya tanpa ragu. Gadis itu terlihat sangat puas saat melihat dirinya merasa kesal.
"Rasain lo" ucap Niel terhadap Rowen. Kini ia mulai beranjak menghampiri Wilo yang juga masih terlihat anteng untuk memainkan game nya. Ia berkacak pinggang di hadapan gadis itu yang sangat terlihat polos dibanding dua gadis lainnya yang sudah ia beri pelajaran. Niel bingung akan menjahili gadis mungil ini dengan cara apa, mulut Wilo sedari tadi selalu terisi dengan permen yupi yang tidak ada habisnya.
"Samain aja lah, mulutnya juga udah kosong" Gadis berambut gelombang itu kembali bergerak dan langsung memasukkan beberapa buah yupi yang mempunyai rasa masam ke dalam mulut Wilo yang baru saja selesai mengunyah, sontak gadis mungil itu pun langsung mengalihkan pandangannya dan menatap Niel dengan tajam.
"Ilwo maunya yang manis, bwukan yang asem" ucap Wilo dengan mulut penuh sembari menatap kesal ke arah Niel. Pandangannya kembali fokus ke arah layar tanpa menghiraukan Niel yang kini menatapnya dengan sinis.