Siang hari di kediaman Elgarenth....
Tuk tuk tuk tuk!!
"Wilo" Pintu kamar terbuka dan langsung menampilkan Irene yang berdiri diambang pintu.
"Huh, tante Irene. ada apa? " Kaget Wilo yang sedang tengkurap diatas kasur dengan posisi kedua kakinya yabg terangkat. Kedua tangannya terlihat asik memainkan sebuah nintendo kesayangannya.
"Makan dulu yu, tante udah buatin kentang uyu sama susu coklat"ucap Irene terhadap Wilo.
"Kentang uyu? " Sumringah Wilo.
Irene mengangguk gemas.
"Ilo mau.. Ilo mau... Ilo mau kentang uyu sama susu coklat"ucapnya terlihat bersemangat.
"Simpan dulu game nya, kita turun kebawah" titah Irene.
Wilo pun langsung mematikan nintendo kesayangannya itu dan langsung menghampiri Irene dengan semangat. Mereka pun turun bersama dengan Wilo yang berjalan duluan di depan Irene.
"Awas jangan lari, jatuh lagi nanti" Peringat Irene ketika gadis itu sudah menyentuh anak tangga.
"Iyaa tante, Ilo ngga lari kok" ucapnya menoleh ke arah Irene. Salah satu kakinya tiba-tiba saja beradu tabrak dengan satu kaki lainnya dan menyebabkan sandal berwarna kuningnya itu melayang lebih dulu kebawah.
"Huaaa sendal bebek Ilo" Wilo terkejut akan kecerobohannya sendiri dan langsung sedikit berlari untuk menghampiri salah satu sandal bebeknya yang sudah berada dibawah.
"Hati-hati Wil" ucap Irene sedikit khawatir ketika gadis itu berlari di tengah anak tangga.
"Iya tante. Uuuhh sendal nakal. main lepas aja kan kaki Ilo jadi dingin kena ubin" Kesal Wilo sembari memakai kembali sandal bebeknya padahal ulahnya sendiri yang ceroboh dalam menuruni tangga.
"Gemes banget sih ngomelnya, udah yuk kedapur" ucap Irene mengelus kepala Wilo lalu beranjak ke dapur.
Wilo pun tersenyum dan langsung mengikuti Irene ke dapur. Ia duduk dimeja makan dengan kedua matanya yang celingak-celinguk mencari tujuannya kesini.
"Kentang uyunya mana" ucap Wilo.
"Bentar yaa" balas Irene yang tengah menyiapkan sesuatu di kitchen set.
Wilo pun mengangguk dengan wajahnya yang polos. Matanya yang bulat itu terus tertuju kepada Irene yang sedang bergerak di hadapannya.
"Perlu Ilo bantu tante" ucap Wilo penasaran.
Irene pun kembali menghadap Wilo dengan semangkuk bubur nasi dan juga susu coklat, ia menyimpan kedua hidangan itu di hadapan Wilo yang sedari tadi sudah tidak sabar untuk menyantapnya.
"Dimakan yaa" ucap Irene tersenyum lebar.
"Makasih tante" Wilo segera melahap bubur nasi itu dengan semangat tanpa tahu bahwa makanan yang sedang dimakannya itu bukanlah kentang uyu yang ia maksud, melainkan semangkuk bubur nasi yang ia benci.
"Kok rasanya beda" batin Wilo setelah lidahnya merasakan ada yang berbeda dari hidangan itu.
"Enak? " tanya Irene dengan senyumnya yang menyembunyikan sesuatu.