29 - END

2.4K 224 68
                                    

Hari demi hari berganti, kondisi Karina kini semakin membaik setelah hampir satu bulan menjalani perawatan penuh dirumah sakit. Bahkan sekarang gadis jangkung itu sudah bisa kembali menjalani aktivitasnya seperti pada biasanya, pulang ke rumah, sekolah lalu yang paling penting adalah ia selalu menemani sang kekasih dimanapun dan kapanpun si gadis mungil itu berada. Mungkin bisa dibilang kedekatan Wilo dan Karina setiap harinya terasa semakin bertambah layaknya magnet yang tidak mau terpisah, dimana ada Wilo disitu juga ada Karina dan dimanapun Karina berdiri di sampingnya pasti selalu ada Wilo yang mengintili. Sudahlah, mereka berdua memang bahagia untuk menjalani semua hubungan ini, apalagi setelah mendengar bahwa Abian telah kembali lagi ke luar negeri, itu menimbulkan kebahagiaan yang double bagi Karina. Wilo hanya milik Karina seorang, itu yang selalu ia ucapkan jika merasa senang. Karina memang seorang kekasih yang sangat mencintai pasangannya. Begitu juga dengan Wilo, walaupun sifatnya seperti anak berusia lima tahun.. namun percayalah gadis mungil ini juga benar-benar serius dalam menjalani hubungan cintanya. Hal yang paling ditunggu-tunggu saat ini adalah hanya mengenai waktu yang akan mengubah kedua gadis itu untuk terus bertumbuh menjadi orang dewasa yang semakin memahami apa itu arti cinta dan dunia yang sebenarnya, apa mungkin mereka akan tetap seperti ini di masa depan?. Itu bergantung pada apa yang mereka yakini dan mereka rasakan, terlebih lagi ketika usia mereka berdua benar-benar sudah mencapai usia kematangan. Tidak bisa dibayangkan, seorang Wilo Elgarenth akan bertambah dewasa seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan Karina. Mereka berdua akan tumbuh dengan perasaan yang saling menyayangi.

"Suapin.. Suapin.. Suapin.... Aaaaaaaa"

Wilo menghantamkan kedua tangannya berkali-kali ke atas meja lalu bibirnya yang mungil itu mulai terbuka lebar untuk menerima suapan sesendok ice cream dari arah Karina yang berada di hadapannya. Mereka berdua kini tengah berkencan layaknya sepasang kekasih, dengan ditemani sore hari yang indah. Mereka berdua menikmatinya dengan sangat romantis.

"Ck, pelan-pelan makannya" Si gadis jangkung kembali beraksi dengan menyeka sudut bibir Wilo yang ternodai oleh ice cream berwarna coklat, ia menyekanya dengan sangat lembut tanpa harus membuat Wilo merasa tidak nyaman dengan tindakan manisnya.

"Emm, Ilo pelan-pelan.. Tapi Kayin suapin lagi.. " pinta Wilo seperti anak kecil. Tubuhnya yang mungil itu kini terbaluti oleh jaket yang tebal, membuatnya semakin terlihat lucu dimata Karina.

"Ck, gemes banget sih pacar aku" Karina kembali menyodorkan sesendok ice cream ke hadapan mulut Wilo, dengan senang si gadis mungil itu pun langsung memakannya dengan lahap.

Tidak peduli dengan orang-orang yang menatap iri dan juga penasaran terhadap sepasang kekasih yang berkedok adik-kakak tiri ini, Wilo dan Karina hanya fokus dengan apa yang sedang mereka nikmati. Ya, berkencan. Mereka berdua hanya fokus untuk berkencan, moment ini akan sangat berharga karena mereka berdua menjalaninya dengan perasaan yang saling mencintai, bahkan lebih dari sekadar kakak beradik. Hanya mereka yang tahu.

"Liat aku" pinta Karina. Wilo yang berada di hadapannya pun langsung saja menatap wajah Karina, kedua bola mata mereka kembali bertemu.

"Hum? " gumam Wilo yang bertanya-tanya. Saat ini Karina tengah menatapnya dengan senyuman tipis yang menyertai, entah apa yang sedang dirasakan oleh gadis jangkung itu. Namun tatapannya terus saja beradu tantang dengan tatapan penuh cinta sang kekasih, Wilo sedikit merasa salting.

"Cantik, selalu cantik. Aku terpesona sama keindahan kamu" ucap Karina gombal. Tentu saja wajah Wilo langsung memerah dalam menanggapi perkataan itu, siapa juga yang tidak salting jika diberi kata-kata gombalan oleh seseorang yang sangat kita cintai dan sukai. Ah, Wilo ingin hilang saja dari bumi ini.

"S-suapin Ilo lagi.. I-ilo mau ice cream lagi!! Cepat-cepat" gugup Wilo. Ia berusaha terlihat cool di depan Karina.

"Wah wah wah mobil pemadam otw berangkat, merah banget mukanya.. " Karina malah menanggapi perkataan Wilo dengan wajah penuh kemenangan, ia bertingkah layaknya seseorang yang panik karena melihat wajah Wilo yang memerah seperti tomat. Ia pun langsung saja menyodorkan sesendok ice cream ke hadapan wajah gadis itu sebagai penangkal. Wilo pun dengan cepat langsung memakannya kembali dengan lahap, ia berusaha untuk tenang.

Dear Baby - WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang