Malam hari di bandara....
-
-
-
"Aku pulang, Wil.. "
Satu kalimat yang membuat Wilo terdiam di tengah bandara. Langkah kecilnya seketika terhenti ketika sosok laki-laki gagah berwajah tampan itu tiba-tiba saja menghadangnya dari arah loby utama. Ia membulatkan matanya lebar-lebar ketika melihat sosok laki-laki itu tepat berdiri dihadapannya dengan seikat bunga indah yang menghiasi genggaman tangannya. Wajahnya yang tampak familiar membuat Wilo langsung teringat dengan apa yang pernah terjadi di kilas waktu kebelakang, ia mengenali siapa laki-laki tampan yang berdiri dihadapannya ini.
"K-kak Abi? " ucap Wilo gagap sembari menatap tak percaya ke arah laki-laki yang kini tersenyum dihadapannya. Ia mengangguk, laki-laki itu menanggapi perkataan Wilo dengan anggukannya.
Sosok laki-laki yang bernama Abian itu kembali mengembangkan senyuman indahnya terhadap Wilo, ia bisa melihat bagaimana bersinarnya kedua bola mata Wilo dalam menatap kaget ke arah dirinya. Sudah sangat lama, ia merindukan tatapan itu.
Masih sama, gue kangen banget sama tatapan indah lo ini - batin Abian.
Tanpa sadar kedua orang itu kini malah saling bertatap-tatapan dengan netra yang saling membalas fokus untuk menatap objek yang berada dihadapannya, Wilo menatap lekat ke arah Abian begitupun dengan Abian yang membalas tatapan itu dengan sangat lembut. Mereka membiarkan waktu berjalan begitu saja dengan kejadian yang terjadi secara tiba-tiba ini.
"Kok sekarang kak Abi jadi mirip om-om, ini beneran kak Abian? "
Jleb- suasana yang asalnya di penuhi dengan kehangatan kini hancur berkeping-keping menjadi kekecewaan. Tatapan Abian yang asalnya sangat lembut untuk menatap seorang gadis berambut pendek yang berdiri dihadapannya itu pun seketika langsung berubah menjadi datar. Ucapan Wilo berhasil membuat hatinya menjadi canggung setengah kesal. Abian membuang pandangannya ke arah lain berusaha menghindari tatapan Wilo.
Wilo yang merasa mereka berdua tengah diselimuti oleh kecanggungan pun ikut mengarahkan pandangannya ke arah lain, namun tak lama kemudian ia kembali menatap laki-laki itu dengan tatapan polosnya. Saat dilihat-lihat ia memang tak asing dengan laki-laki ini.
"Khem, gimana kabar lo? Udah gede aja gue liat-liat" Abian berusaha mencairkan suasana. Ia kembali menatap perawakan Wilo yang tengah menatap ke arah dirinya.
"Ilo baik. Kak Abi sendiri gimana? Udah lama banget Ilo sama kak Abi ngga ketemu, Ilo kira tadi kak Abi itu om-om dari Korea" dengan lantangnya Wilo berucap seperti itu. Decakan kecil pun langsung keluar begitu saja dari mulut Abian.