__________..............
"ALOHA HAWAII.. hele mai kākou!! "
[Halo Hawaii, kita semua datang!! ]BRUUUSHHHH!!!
Di tengah teriknya matahari yang menyinari pantai Hawaii, sekelompok pemuda berjumlahkan sebelas orang itu terlihat berlarian melewati para wisatawan asing yang tengah menikmati waktu berharga mereka di pinggiran bibir pantai. Kesebelas pemuda yang saling beradu kehebohan itu dengan semangat menghampiri arah datangnya gelombang air yang sedari tadi terus saja memikat perhatian mereka. Ombak biru dengan suara yang candu itu telah menyaksikan bagaimana kesebelas manusia pengagumnya itu berbondong-bondong menghampirinya dengan senyum yang merekah dan juga gerakan yang cerah. Tawa yang menggelegar dan juga teriakan-teriakan nyaring yang menggema membuat kesebelas pemuda itu menjadi pusat perhatian para wisatawan asing yang memperhatikan mereka dari berbagai sudut. Saking ramainya kehebohan yang diciptakan oleh mereka, bisikan-bisikan kecil tak luput menghampiri indra pendengaran Irene dan juga Sahya yang ikut memperhatikan mereka dari belakang. Kedua pasangan itu tidak peduli dengan apa yang melewati telinga mereka dengan sangat halus, yang tengah menjadi perhatian mereka saat ini adalah pemandangan indah para generasinya yang sedang berbahagia di depan sana.
"WUHUUUUUUUUUU, SEMUANYA HARUS KENA OMBAK WOY! " heboh Yesha. Ia berlari mendahului orang-orang yang menghalangi langkahnya dan di depan sana gelombang ombak yang terlihat cukup kencang pun langsung menghantam tubuh jangkungnya dengan sangat cepat. Yesha menjadi orang pertama yang seluruh tubuhnya sudah basah kuyup akibat diterjang oleh ombak segar.
BRUUUSHHHHH!!
"WOY ANJING DINGIN, KAMPRET LELE DARAT!! " Niel tersungkur jatuh ke atas ombak besar yang langsung menghantamnya dengan deras akibat dorongan jahil dari seseorang yang berada di belakangnya, orang itu adalah Chael.
"Cewek-cewek kok ngomongnya sompral. Preman pasar lo ckckck! " ledek Chael. Ia tertawa puas ketika melihat korban jahilnya itu menderita dan memasang wajah kesal, ia pun segera menjauh dari Niel yang akan membalasnya dengan gerak-gerik yang rusuh.
"Sini lo monyet! Baku hantam kita! " kesal Niel. Dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup ia berlari menghampiri Chael. Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak sembari menghindar.
"Aelah, ribut mulu lo berdua. Minggir-minggir gue mau foto pemandangan yang indah anjir! " Rowen menepis perkelahian antara Niel dan juga Chael dengan wajah yang begitu risih. Ia mengarahkan kameranya untuk memotret pemandangan indah yang baru saja ia temui.
"Namanya juga jodoh, pasti debat mulu mereka berdua" sahut Mahen. Ia memperhatikan bagaimana Chael dan juga Niel bertengkar di hadapannya. Kedua orang itu terus saja beradu mulut ditengah terjangan ombak yang menghampiri mereka semua.
"Babe sumpah ngga lucu babe, udah mending aku basah kuyup kayak gini, sekarang kamu mau guyur aku pake pasir jahat banget kamu tega banget kamu.. babe..!!" di tengah keseruan yang sedang terjadi, Giselle dan Haikal terlihat memiliki dunianya sendiri dengan kaos couple yang mereka gunakan sebagai pengingat bahwa kedua insan ini sudah saling memiliki. Haikal terus saja menjahili kekasih cantiknya itu menggunakan sebuah ember yang berisikan pasir halus yang akan ia guyurkan ke arah Giselle, tawanya terus saja menggelegar karena melihat Giselle yang risih.
"Pasir doang kok sayang, liat.. bwaa!" jahil Haikal. Telinga nya langsung saja menyambut teriakan lumba-lumba khas Giselle dan gadis itu pun langsung saja menendang perutnya dengan cukup kuat. Haikal meringis dengan wajah yang dibuat-buat ala dramatis.
"TOLOL! Gausah macem-macem makanya " amuk Giselle. Ia menatap tajam ke arah Haikal dan segera menghampiri laki-laki itu untuk memastikan keadaannya.
"Kamu gapa-