Keesokan harinya.......
_____
Trrttttt trrrrttt trrrrttttt....
Trrrttt trrrrttt trrrrttttt..........
"Halo. Ada yang bisa kami bantu.... "
Seorang gadis berpenampilan tomboy terlihat berjalan menembus keramaian umat manusia yang tengah berada di sebuah kantor besar para penampung kriminal. Gadis itu dengan rusuh menyusuri berbagai lorong yang gelap menuju sebuah ruangan yang dimana disitu terdapat seorang pria gagah bertubuh kekar yang terlihat sangat rapi dengan seragam mengabdinya.
Tuk tuk tuk...
"Masuk"
Gadis tomboy yang sudah siap untuk membuka pintu yang ada dihadapannya itu pun langsung saja bertindak setelah mendapat izin dari sang pemilik, ia masuk ke dalam ruangan yang sunyi itu.
"Silahkan duduk, kami akan membawanya.. petugas!! " ucap sang pria gagah itu. Ia memberi perintah kepada bawahannya yang langsung memberikan salam hormat kepada sang atasan.
"Laksanakan, pak" ucap sosok bawahan dari pria gagah itu lalu segera beranjak keluar ruangan menuju suatu tempat yang dimana tempat itu telah dihiasi oleh banyak sekali pagar besi yang menjulang tinggi dengan nuansa yang gelap. Suara pantulan sepatu hitamnya terdengar menggema di mana-mana, dan suara itu berhenti memantul ketika sang pemilik menghentikan langkahnya dihadapan jeruji besi.
"Tahanan nomor dua puluh tiga..anda dibebaskan hari ini.. "
______Di Hawaii..
Sahya dan Irene, beserta para perintilan-perintilannya terlihat tengah bersiap-siap untuk menyambut apa saja yang akan mereka lakukan di hari yang indah ini. Di luar sana pancaran sinar matahari yang sangat terang sudah terlihat menunggu mereka semua untuk segera beraktivitas, dan sesuai apa yang telah direncanakan oleh para pemuda hari ini Sahya dan juga Irene akan membawa kesebelas pemuda itu untuk menaiki kapal besar yang akan membawa mereka ke tengah lautan. Tak terasa satu hari telah berlalu dan kini mereka semua akan menikmati moment yang baru di negara yang mengagumkan ini.
"Anjay, cakep banget gue" ucap Rowen yang baru saja turun dari lantai dua lalu langsung menghampiri kaca besar yang tersedia di depan tangga. Ia membenarkan rambutnya dengan gelagat percaya diri yang sangat tinggi.
"Najis kata gue teh" sahut Niel yang tiba-tiba saja lewat. Ia merasa sangat geli dengan apa yang sedang dilakukan oleh Rowen.
"Nyambung ae lo" kesal Rowen tidak terima. Setelah merasa penampilannya semakin oke ia pun beranjak menuju sofa yang melingkar di tengah ruangan itu. Disana sudah terdapat Melody dan juga Giselle yang tengah asik berdandan.