04

5K 442 13
                                    

Di sekolah

"Rin"

"Woy Rin"

"Lo gak ngantin"

Karina terbangun dari tidurnya dan langsung menangkap Giselle yang baru saja duduk dengan beberapa makanan diatas mejanya.

"Udah bel? " tanya Karina linglung.

"Udah anjir, lo gue bangunin dari tadi malah kayak orang mati" balas Giselle.

"Gi" ucap Karina menatap Giselle dengan mata sayunya.

"Napa? " balas Giselle bingung dengan tingkah Karina. Tidak biasanya gadis itu memanggil namanya dengan baik-baik dan juga dengan tatapan yang menenangkan.

Karina menyenderkan kepalanya di bahu Giselle dan tentu saja Giselle makin terheran dengan tingkah gadis nakal itu.

"Lo baik deh, bagi satu ya" Karina buru-buru mengambil sebungkus roti yang ada di meja Giselle dan membukanya begitu saja tanpa menunggu persetujuan dari sang pemilik.

Giselle yang sigap pun langsung merebut roti itu dan segera mengamankannya, ia melihat tatapan Karina yang menjadi tajam namun ia tidak peduli sama sekali.

"Beli sendiri anjir" ucap Giselle kesal.

"Tanggung lima menit lagi juga masuk" Karina merebut kembali roti yang berada di tangan Giselle. Ia membukanya dengan begitu santai dan mulai memakannya dengan tenang.

"Anjir lo ya" Giselle hendak memukul kepala Karina menggunakan kepalan tangannya namun terhenti karena melihat Karina yang begitu lahap memakan roti coklat itu.

"Gak dikasih makan berapa minggu lo sama tante Iren" tanya Giselle mulai ikhlas.

Karina tidak menggubris.

"Woy nyet! " ucap Giselle kesal.

"Apasi anjir" dumel Karina.

"Pertanyaan itu dijawab bukan didenger"

"Emang lo nanya? " tanya Karina dengan senyuman jahilnya.

Giselle pun meremas kertas bekas jajanannya dan melemparkannya ke arah Karina. Ia begitu kesal dengan kelakuan gadis ini.

"Anjir lo, sopan kah begitu? " kesal Karina sembari menyeka minyak yang mendarat di area tangannya.

"Sopan, lo gue tonjok juga udah termasuk sopan yang paling sopan-sopannya" Dumel Giselle emosi.

"Parah" balas Karina singkat sembari terus membersihkan lengannya yang menjadi glowing karena terkena minyak.

"Mampus" gumam Giselle senang karena melihat ekspresi Karina yang begitu serius untuk membersihkan tangannya. Ia pun melemparkan tisu basah ke arah gadis itu.

Karina pun menerima tisu basah itu dari lemparan Giselle dan langsung menggunakannya, "gitu dong,jadi anak baik" gumamnya pelan.

"Gue emang baik ya, gue cuman kasian aja sama tangan lo, kalau tangan lo gak pernah berjasa buat mukul para berandalan sekolah juga gue ogah ngasih tisu itu ke lo"

"Ck, monyet"

Ting!

Ting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Baby - WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang