-
"Ilo mau ke playground!!,."
Sahya memijat pelipisnya dengan kesal dihadapan gadis mungil yang sedari tadi terus berbicara tanpa henti. Wilo terus menerus memaksanya untuk pergi ke playground setelah gadis itu mendengar bahwa ada hal yang baru di sana.
"Nanti ya, tunggu papa libur. Baru kita ke playground, oke" ucap Sahya.
"Ilo maunya besok, besok kan hari sabtu" balas Wilo dengan raut wajah kesal.
"Besok papa masih ada meeting Wilo El, tunggu papa libur, ya"
Wilo semakin mengerucutkan bibirnya dan terduduk kesal diatas sofa, ia menatap tajam ke arah Sahya.
"Papa jahat, papa bukan papa Ilo" ucap Wilo yang memeluk kedua kakinya dengan kesal.
Sahya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung jika Wilo sudah seperti ini.
"Papa janji, nanti kita ke playground kalau papa lagi kosong" ucap Sahya berusaha membujuk anak gadisnya yang terlihat begitu badmood.
"Tapi Ilo maunya besok, Papa selalu sibuk kalau Ilo minta ke playground" balas Wilo dengan mata yang berkaca-kaca.
Sahya pun terdiam mendengar perkataan Wilo, ia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membujuk gadis itu agar mau mengerti dengan perkataannya, pekerjaannya akhir-akhir ini memang sangat padat dan menyebabkan ia kehilangan waktunya untuk menemani Wilo.
"Maafin papa Wil, papa jarang nemenin Ilo akhir-akhir ini. Di kantor papa lagi banyak kertas-kertas putih yang harus papa gambar pake tanda tangan papa, Ilo tau kan kalo kertas-kertas putih itu papa diemin bakal seperti apa"
Wilo terdiam sekejap, ia teringat akan sesuatu.
"Ilo mau papa diinjek-injek sama kertas-kertas putih itu" ucap Sahya.
Wilo dengan cepat menggeleng, "Ilo ngga mau, nanti papa bakal dikubur hidup-hidup sama mereka, Ilo ngga mau" balas Wilo membuat Sahya tersenyum gemas.
"Berarti, Ilo mau nungguin papa libur dulu baru ke playground? " tanya Sahya.
Wilo mengangguk.
"Janji? " tanya Sahya.
Wilo kembali mengangguk.
"Janji ngga bakal ngerengek lagi? "
Wilo mengangguk.
"Janji Ilo harus sabar"
Wilo lagi-lagi mengangguk.
"Mana kelingkingnya" pinta Sahya yang mengangkat jari kelingkingnya ke hadapan Wilo.
Wilo pun ikut mengangkat jari kelingking nya dan ia tautkan terhadap jari kelingking Sahya.
"Ulangi apa yang Ilo janjikan dengan papa" ucap Sahya.
"Ilo mau nunggu papa libur baru ke playground, Ilo nda bakal ngerengek lagi, Ilo harus jadi orang sabar" ucapnya yang dibalasi senyuman gemas oleh Sahya.