08

5.2K 400 38
                                    

Malam minggu adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh seluruh manusia untuk melepas lelah setelah melewati hari yang bercampur aduk bagi mereka. Ada yang memanfaatkannya untuk pergi berkencan keluar dan ada juga yang memanfaatkannya untuk bersantai menikmati camilan dengan ditemani laptop dan juga handphone yang menjadi teman kencan mereka pada malam ini.

"Malam ini kalian ada kegiatan? " tanya Sahya disela santapan makan malamnya yang diselimuti dengan suasana tenang pada malam ini.

"Gaada, mas. " jawab Irene yang tengah menyiapkan dua gelas minuman berbeda untuk kedua putrinya.

"Karin, Wilo? Kalian ada kegiatan malam ini? " tanya Sahya terhadap dua gadis yang hanya menyimak dihadapannya.

"Ga" jawab Karina singkat tanpa menatap ke arah Sahya.

"Bukannya Kayin mau nemenin Ilo main game? " sahut Wilo sembari melontarkan tatapan polosnya terhadap Karina yang berada di sampingnya.

"Main game? " tanya Sahya menatap putri tunggalnya itu dengan hangat.

Wilo mengangguk, "Iyo mwau main gwem swama–Kayin" ucap Wilo dengan kedua pipinya yang menggembung penuh oleh hidangan yang tengah dimakannya.

"Kunyah dulu Wil makanannya, nanti keselek kalau ngomong" peringat Irene.

Wilo pun tersenyum malu menanggapi Irene. Ia lanjut mengunyah makanannya dan kembali menyuapkan satu suap olahan ubi yang akan menjadi suapan terakhir baginya.

"Ilo udah pikirin apa yang Ilo mau, Ilo mau di pukpuk terus Ilo juga mau peluk" bisik Wilo terhadap Karina yang membuat gadis itu tersedak untuk kesekian kalinya.

Wilo yang melihat itu pun buru-buru menyodorkan air minumnya dan langsung disambar habis oleh gadis yang ada disampingnya itu.

"Kenapa, Rin? " tanya Irene khawatir. Begitupun dengan Sahya yang kebingungan didepannya.

"Gapapa, ma. Kesedak doang. Tadi-tadi kenapa om Sahya nanyain kita ada kegiatan malam ini? Mau ngajak jalan? " ucap Karina sembari melirik singkat kearah Wilo dengan tatapan tajam.

"Ya, saya ingin mengajak kalian untuk pergi keluar malam ini. Kita akan jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat" balas Sahya yang membuat mata Wilo membulat dan berbinar.

"Jalan-jalan? " ucap Wilo dengan semangat.

Sahya mengangguk.

"Kalau bohong Ilo jadiin papa makanan buat ikan Ilo" ucap Wilo yang masih belum sepenuhnya percaya.

"Benar, Wilo El. Siapa yang pernah ajarin kamu bohong selama ini, gaada kan? " balas Sahya sembari tersenyum senang.

"Hum, perasaan ada deh. Waktu itu Kayin pernah suruh Ilo boh–"

"Karin mau jus, ma" potong Karina sembari membekap mulut Wilo yang hampir saja mengeluarkan kata-kata mutiara.

Irene hanya tertawa gemas melihat tingkah kedua gadisnya itu, ia kini menyimpan segelas susu coklat dan juga jus apel di hadapan mereka berdua.

"Kayin kok mulut Ilo ditutup, Ilo lagi ngomong tau! " kesal Wilo sembari menatap Karina dengan wajah cemberutnya.

Karina tidak menggubris perkataan Wilo, ia kini mulai meneguk jus apel yang telah disiapkan oleh ibundanya.

"Ish, kayinnn!" ucap Wilo menundukkan kepalanya dengan bibir yang maju kedepan.

"Sudah, setelah ini kita akan bersiap-siap untuk keluar. Kalian bertiga jangan lupa memakai jaket karena diluar cukup dingin, biar saya yang membereskan semua ini" ucap Sahya yang kini mulai merapikan peralatan makan yang akan dibawanya menuju wastafel.

Dear Baby - WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang