Diam-diam kayak cikcak

270 22 0
                                    


Tak!

"Awww"

"Maaf,gak sengaja."

"Woi kalau main liat-liat dong!"teriak Gina sembari memegangi bahu temannya

"Mau gue bawa ke UKS aja?"tanya pria itu menghampiri

"Bego."--"Iyalah bawa ke UKS temen gue mimisan gak liat lo?buta mata lo?"sembur Gina lagi

"Yaudah ayo,gue bantu"pria tadi yang melempar bola pada wajah Airin sesegera mungkin memapah gadis itu menuju UKS di bantu Gina juga

Sesampainya di UKS Gina langsung saja mengambil tisu untuk mengelap darah di hidung sampai dagu Airin sedangkan pria itu mengambil kotak P3k

"Temen lo punya penyakit?lemah banget"ujar pria itu,tak bermaksud mengejek tapi bertanya

Namun di telinga Gina itu adalah ejekan, menyebalkan sekali

"Mau lo apa sih? harusnya lo minta maaf bukannya ngatain!"

"Gue gak bermaksud tapi---"

Belum saja pria itu menyelesaikan ucapannya bell pertanda masuk kelas sudah berbunyi

Airin memegang kepalanya yang terasa nyeri,dia daritadi hanya tiduran dengan mata merem tidak tertidur

"Mendingan belum?"tanya Gina berusaha membantu sahabatnya untuk duduk

"Lumayan"jawabnya pelan

"Sebagai pertanggungjawaban gue mau nungguin lo sampe pulih,lo boleh pergi ke kelas lo"tungkas pria itu ucapannya seperti mengusir Gina pergi

"Lo ngusir gue?"tanya Gina sembari melotot galak

"Bukannya lo ada tugas baca cerpen ya?kemarinnya kan lo alfa"tutur Airin

Gina menepuk kepalanya "Oh iya,aduh gimana dong rin?"tanyanya merasa tak enak

"Gue bisa di sini sendiri sampe istirahat kedua kok"

"Sekalian tolong izinin gue ya"lanjut Airin dengan intonasi suara lemah

"Lo di sini sama dia aja!dia yang bikin lo kayak gini jadi harus tanggung jawab"

"Gampang"sahut pria itu santai

"Gue duluan ke kelas ya!"

















"Ibu maaf terlambat"sapa Gina tiba-tiba di depan pintu kelas dengan wajah ngos-ngosan

Bu Lola--guru bahasa Indonesia.Jelas terkejut dengan keberadaan Gina yang mendadak tiba

"Dari mana kamu?"tanyanya

"Habis nganterin Airin ke UKS bu,sakit"jawab Gina lalu izin duduk

Di bangkunya Chakra mendengar, wajahnya kentara panik

"Oke anak-anak jadi kemarin siapa aja yang belum baca cerpen?"

"Bu!"Chakra tiba-tiba mengacungkan tangannya

"Kamu?tumben mau duluan"

"Saya izin ke toilet,mendadak mules"

Suara desisan dari anak kelas langsung menyerbu chakra

"Huuuuhhh kirain"kata Ramdan

"Boleh"















"Gue udah bilang berapa kali sih lo boleh pergi"ucap Airin dengan intonasi suara serak

Terselip suara kekesalan di dalamnya

"Gue mau bertanggung jawab lo gak tau rasanya orang merasa bersalah gimana?"

"Terserah"

Pria itu menyondorkan ponselnya "ketik kontak lo di sini,nanti kalau mendadak lo mau apa-apa ke gue aja"

"Sebagai pertanggungjawaban"lanjutnya

Airin mendelik "tunggu?! ucapan lo menjerumus kayak gue di hamilin sama lo tau gak!?"

Ia terkekeh "padahal gue gak bermaksud kesana"

"Pergi gak lo ganggu istirahat gue,tambah pusing gue jadinya"

"Gue Akdan anak 11 IPS 5"

"Gak nanya"

"Kalau lo butuh apa-apa ke kelas gue aja"

"Permisi.."

Kedua manusia tadi langsung menoleh mendengar suara dari orang yang berdiri di samping tirai

"Gue di suruh bu Lola selaku guru yang lagi ngajar di jam ini buat nemenin lo"katanya datar

"Oh bagus kalau gitu,gue bisa pergi" Akdan berdiri dari duduknya,raut wajahnya merasa tak enak atas kehadiran Chakra

Chakra menatap sinis pada pria dengan baju olahraga itu,pun sebaliknya

"Tunggu"tangan Chakra menahan

"Kenapa?"jawab Akdan sesantai mungkin

"Lain kali hati-hati.Kalau main bola tau tempat"

"Sekali lagi lo bikin dia kayak gini,habis lo di tangan gue"lanjutnya berbisik

Akdan melepas paksa tangan Chakra terkekeh kecil lalu pergi

Terlihat meremehkan

Buru-buru Chakra menghampiri Airin dengan wajah paniknya "kamu gapapa?mana yang sakit?udah di obatin?darah kamu banyak gak?apa perlu kita pindah ke rumah sakit?"

Terselip nada kekhawatiran dari suaranya

"Aku cuma mimisan biasa bukan tabrakan"keluh gadis itu

Chakra memeluk pelan gadisnya "aku khawatir sayang"

Airin menaruh dagunya di bahu pria itu

"Lebih tenang kalau kamu ada di sini"ujar Airin nyaris tak terdengar

"Aku bakal tetep di sini"

Derap langkah tiba-tiba terdengar "Airin kata bu lola kamu haru--loh lo kok ada di sini sih?!"

Gina tercengang melihat Chakra di UKS juga, apalagi saat melihat wajah pria itu terlihat emosi

"Gue sakit perut terus mampir ke UKS eh si anjing ini malah nuduh gue bolos gimana gue gak kesel!"tunjuk Chakra pada Airin

"Habisnya lo tiduran di ranjang doang biasanya kan kalau sakit tuh nyari obat!"tungkas Airin

"Chakra kalau lo di satuin sama Airin gak bakal pernah bener, pindah!"

Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang