Cinderella.

119 15 0
                                    

Airin menatap panggung yang menampilkan Gina dengan gaun Cinderella nya dengan mata berbinar

Gina dengan gaun biru muda dan make up yang menghiasi wajahnya terkesan sangat cantik

Lebih senang saat melihat Fatur yang bisa berdansa dengan Gina,mereka berdua menurut Airin benar-benar sangat cocok

Airin menolehkan kepalanya ke kursi pojok depan dimana Chakra di sana duduk,pria itu sibuk memperhatikan panggung

"Dengan tangannya sendiri, Pangeran meminta Cinderella untuk berdansa bersamanya.

Mereka berdua menari sangat anggun dan sangat serasi. Ibu dan dua kakak tiri Cinderella sangat iri dengan wanita yang tak dia kenali itu. Mereka benar-benar sangat kesal melihatnya."Ujar sang narator

Dua hari yang lalu Airin sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, harusnya saat ini dia masih di rumah. Chakra,Gina bahkan bundanya sudah mencegah anak itu tetap di rumah namun Airin keras kepala,dia tak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat Gina tampil cantik di panggung

Airin mengambil tisu di dalam ranselnya lalu buru-buru keluar dari sana untuk pergi ke toilet

Gina di panggung yang masih berdasa dengan Fatur menatap heran pergerakan sahabatnya

Airin membasuh hidungnya saat darah segar baru saja mengalir "ini gue cuma kecapekan aja deh perasaan kok jadi kayak yang penyakitan gini"ia bergumam di depan cermin menatap pantulan dirinya

"Kamu gapapa kan?"

Airin menoleh terkejut,ia tersenyum hambar "emang aku kenapa?"katanya

Chakra menangkup pipi gadisnya dengan kedua tangan pandangan mata Chakra benar-benar menyejukkan bagi Airin

"Jangan bohong,aku gak suka."seru Chakra serius

Airin melepaskan tangan pria itu dari wajahnya,pipi.Bibirnya bungkam seolah tak mau menggubris perkataan pria itu tadi

"Mau pulang?"tanya Chakra seperti berbisik

Musik pensi terdengar walaupun tak jelas,kedua insan itu seolah baru saja di pertemukan kembali karna dari tatapan keduanya sama-sama berbinar,jika seluruh orang tak tahu ada dua orang yang sedang mengagumi dengan perasaan bahagia maka semesta tahu.

Semesta tahu bahwa kedua insan itu saling mencintai,iya semesta saksinya.

Melihat tatapan cinta dari Chakra membuat Airin mengurungkan niatnya untuk memberi tahu semua orang bahwa Chakra miliknya, dia akan pamer pada dunia dan seluruh isi angkasa saja.

"Dulu kamu gak berani natap mata aku terang-terangan gini"Chakra berbisik tepat di telinga Airin

Tangan Chakra sudah berada di pinggul ramping wanita itu sedangkan tangan Airin ia kalungkan pada leher prianya mengikuti suara musik di panggung keduanya membawa kaki mereka untuk berdansa

Chakra menempelkan bibirnya di bibir Kekasihnya Airin memberi kesempatan untuk Chakra melumat nya

Meskipun tak ada yang melihat penampilan dansa indah mereka namun Airin bahagia

Jika dia tak bisa menjadi Cinderella dan berdansa dengan pangeran yang di cinta Airin masih bisa menjadi dirinya dan berdansa dengan pangerannya.

Airin tak perlu berlari tertatih-tatih ketika lonceng pukul 12 malam di bunyikan, Airin tak perlu menutup jati dirinya agar semua orang tak mengetahui dirinya seperti Cinderella,Airin tak perlu itu.

Airin hanya perlu cinta besar yang di terimanya walaupun semua orang tak tahu tapi dunia tahu.







"Sini gue potoin"Airin merebut paksa ponsel Fatur sedangkan si empunya terlihat kebingungan

"Gina poto dulu dong sama Fatur,buat kenang-kenangan aja"celetuk Airin yang membuat telinga Fatur memerah

"Oh?oke."

Mereka berdua berdiri bersampingan masih memakai kostum nya masing-masing, benar-benar terlihat serasi.

"Udah."

"Potoin gue sama Airin dong"kata Gina, Airin langsung saja berhambur mendakat sedangkan ponselnya ia serahkan pada Fatur

"Gue aja yang potoin"Chakra merebut ponsel dari tangan Fatur

"Elo kalau di poto gak usah manyun gitu,serem."Protes Chakra

Airin yang merasa di sindir jelas tak terima "terserah gue lah ngapain lo ngatur, hak-hak gue."

"Yaudah cepetan"

Gina tersenyum tipis berbeda dengan Airin yang tersenyum memperlihatkan gigi-giginya

"Gue mau poto bareng Chakra tapi malu"bisik Gina pelan

Mendengar hal itu membuat Airin sakit,tapi ia tak mungkin tak memperbolehkan nanti yang ada Gina curiga

Hari ini gue izinin,hari ini doang.

"Poto bareng Gina"Airin dengan tanpa permisi menarik lengan Chakra untuk mendekat di sebelah Gina

Sedangkan Chakra kebingungan dia melirik Airin seolah meminta penjelasan

"Buruan."Airin melotot pada Chakra sedangkan Chakra hanya pasrah

"Gue aja deh yang potoin"lagi dan lagi, ponsel itu di rebut kali ini oleh Fatur

Airin tak menolak dia hanya membuang wajah asal sembari meremat rok pendeknya



















"Kalau misalnya elo jadi Kalana lo mau gak di ajak gue balikan?"

Fatur menoleh dengan pandangan meremehkan " gak sih"

Ramdan kesal "kenapa?"

"Masih perlu gue jelasin?gue gak bakal menerima orang yang udah nyakitin gue lah"

"Manusia kan bisa berubah"ujar Ramdan sungguh-sungguh "lagian itu masa lalu"tambah nya

"Justru karna itu masa lalu dan,siapa coba yang mau balik lagi ke hal lalu yang nyakitin"imbuh Chakra ikut berkomentar walaupun matanya masih tertuju pada ponsel

"Manusia itu emang egois,serakah"

Ramdan menyipitkan matanya "maksud elo gue?"

Fatur menaikkan bahunya acuh "yang selingkuh"

"Harusnya bersyukur gak sih di kasih cewek baik,iya gak chak?"

Chakra akhirnya menoleh "hah?ah iya"

Melihat senyuman Fatur membuat Chakra bimbang di balik senyuman itu seperti ada sesuatu yang seolah-olah akan terjadi






















Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang