Dunia juga iba melihatnya

124 17 0
                                    


Di perjalanan pulang wanita itu menangis tak mampu lagi membendung air matanya yang sedari tadi ia tahan untuk tak turun

Sembari terisak ia berjalan gontai tak perduli akan keadaan yang sepi mau menampilkan sosok hantu apapun itu,ia terlalu lelah untuk sementara ini

Bahkan semak-semak di depannya yang bergerak pun ia lempar menggunakan sebelah sendalnya

"aww"

"bangsat siapa di sana?!"

Tapi untuk hal ini Airin takut, sekarang kakinya sudah gemetar hebat pikirannya berkacamuk memikirkan untuk lari atau bersembunyi.

Apakah setelah mencampakkan Airin kena getahnya?ia merasa menjadi sial

Melihat dua orang pria dari semak-semak tadi keluar Airin buru-buru berlari

Dengan sebelah sendal ia berlari terpaksa, keringat sudah membasahi area wajahnya Airin memilih jalan ruko yang terang akan lampu;siapa tahu di sana masih ada orang

Detak jantung nya berpacu ketika mengenali sosok salah satu pria tadi,karna pria itu satu sekolah dengannya dan Airin kenal dengan dia.Airin sangat takut.

Langkah kakinya semakin melemah,ia sudah pasrah atas apapun yang akan terjadi menimpanya hari ini

"Hffpppp"

Seseorang menutup mulutnya dan menariknya ke ruko kosong yang gelap,Airin berusaha memberontak beberapa kali namun tenaganya sudah benar-benar habis

"Kalau mau aman diem."ujar orang itu yang langsung menghipnotis Airin terdiam

Dua orang tadi berhenti lalu beberapa saat melanjutkan lagi larinya sembari mencari-cari

Airin lega,ia menghela nafasnya dalam, kakinya merosot untuk jongkok karna benar-benar lelah setelah berlari

"Liat tadi si Akdan lagi apa?"

Mendengar suara dan cahaya di atas kepalanya Airin menoleh "Babi"ia mengumpat kaget

"Arghhh"pria itu mengaduh kesakitan akan pukulan keras yang menimpa kepalanya

"Lo ngapain sih pake acara senter di temepelin ke muka?kaget gue babi"

"Gue Fatur bukan babi."

"Bodoamat"

"mau tetep di sini atau ke luar?"tawar Fatur

"keluar lah ngapain gue di sini berdua sama elo"

Fatur menarik tangan Airin keluar dari tempat gelap itu.Keadaan kembali terang karna adanya lampu jalan dan Fatur bisa melihat jelas wajah juga penampilan Airin tanpa satu sendal dan rambut acak-acakan

"Awas kalau lo ngomong gue kayak orang gila!"ujar Airin berjalan duluan Fatur mengikuti di belakang

"Engga.Tetep cantik kok"

"Gue gak denger,maaf aja nih"

Ia memperhatikan langkah Airin yang pincang dan kesakitan , Fatur tahu wanita itu sedang menahan rasa sakit dari kakinya

"Mau pake sepatu gue gak?"tawar Fatur mencoba menyeimbangi langkah dengan gadis malang itu

"Gak makasih."tolak Airin datar

"Coba mana gue liat dulu luka lo parah gak?"

"jangan peduliin gue.."

Tanpa mendengarkan ucapan itu Fatur membawa Airin untuk duduk di kursi taman.Ia mencoba menutupi luka berdarah di kaki wanita itu dengan plaster di kantong sweater nya

"Lo bawa begituan tiap hari?"Airin bertanya keheranan.Fatur benar-benar random

"Iya"

"kenapa?"

Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang